📘 2

44 11 7
                                    

.
.
.

✒️✒️✒️

"Lele Gege, dimana Paman dan Kuan Gege?"

Tanya pria yang baru saja keluar kamarnya dan mendapati bodyguardnya sudah standby di depan pintu kamarnya.

"Mereka sudah berangkat ke kantor Tuan Muda Kedua, sarapan Anda sudah disiapkan dibawah."

"Eum, apa hari ini aku ada jadwal ke rumah sakit?"  Tanyanya lagi sembari berjalan menuruni tangga menuju meja makan.

"Iya, hari ini jam 10 anda ada jadwal ke rumah sakit."

"Baiklah, kita langsung berangkat setelah aku selesai sarapan, kita mampir ke tempat Ayah dan Ibu dulu."

"Baik Tuan Muda Kedua."


.
.
.

"A-Zhan kau baik-baik saja?"

Xuan Lu memperhatikan tangan pria manis disampingnya yang sedang merangkai bunga terlihat bergetar.

"Aku.. aku baik-baik saja Jie, ah bagaimana baguskan?"

Xiao Zhan mengalihkan pandangannya ke arah bunga yang tengah dia rangkai.

"Bagus, rangkaian bunga buatanmu selalu bagus, apa ini pesanan seseorang?"

Xuan Lu terlihat ingin tahu saat melihat rangkaian bunga yang terlihat sangat indah tersebut.

Xiao Zhan mengangguk dan menatap bunga ditangannya.

"Ini untuk Ibuku, nanti aku akan mengunjunginya, jadi aku membuatkannya satu." Jawabnya dengan tatapan bangga pada bunga ditangannya.

Xuan Lu tersenyum tipis.

.
.
.

"Kuan, bagaimana menurutmu jika kita menyetujui permintaan kerja sama Perusahaan Nie."

"Saya setuju saja paman karna dilihat dari data perusahaan mereka, tidak ditemukan masalah."

"Baiklah, kalau begitu atur jadwal untuk meeting bersama Minggu ini, paman akan menghadiri acara pembukaan hotel baru milik Tuan Wu Jia Heng."

"Baik paman hati-hati di jalan."

Kuan berdiri dan membungkuk memberi hormat pada Pamannya yang hendak pergi.

"Jangan lupa telpon Wangjie ingatkan dia, untuk ke rumah sakit hari ini."

"Baik Paman."

Paman Wang pergi meninggalkan kantor, Kuan tersenyum tipis mengingat jika paman dan adiknya tidaklah begitu akur karna sifat adiknya yang terkadang bandel, dan suka melawan tapi penurut itu tetaplah si kecil bagi paman.

Pria tinggi nan menawan itu meraih ponsel pintarnya dan menghubungi dial nomor di benda itu.

"Halo Lele, Wangjie sedang apa?"

"Tuan Muda Kedua baru saja selesai sarapan tapi Tuan Muda mendadak muntah-muntah dan lemas."

"Apa? Kenapa kau tidak segera memberi tahu aku?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Need YouWhere stories live. Discover now