Sudah terhitung tujuh hari setelah ulang tahun jaemin atau lebih tepatnya kepergian sang kekasih.
tidak, kekasihnya tidak pergi!
ia hanya tertidur.
ya, tertidur
selaku sahabatnya, renjun dan haechan merasa bingung.
jaemin tidak menangis! atau lebih tepatnya belum menangis sama sekali
seharusnya itu merupakan hal yang baik, tapi tentu saja aneh
renjun yang berusaha mencubit badan jaemin agar menangis atau sekedar berteriak tak membuahkan hasil
malahan justru sebaliknya
"njun jangan nyubit dong, geli".
atau usaha haechan yang menjahili temannya itu
tapi sama saja, tak ada harapan
"chan, balikin dong hpnya". ucap jaemin kala itu dengan senyuman
tapi kalau boleh jujur, haechan dan renjun lebih takut karena senyuman itu
senyuman polos yang tak bisa diartikan
tak ada raut emosi.
"na, kalo mau nangis, nangis aja, jangan dipendam, nanti sakit". ucap renjun lembut
"aku kan udah janji sama kamu njun".
"janji ada buat dilanggar na!". saking gemesnya haechan
"hahaha". bujuk rayuan itu hanya dihadiahi tawa sumbang
***
Setelah kejadian renjun yang datang kerumahnya, buket bunga dan kotak kecil itu belum jaemin sentuh
atau lebih tepatnya, ia tak berani menyentuhnya
terlalu sakit, sampai tak berasa
namun kali ini, jaemin ingin menepisnya
ia ingin melihat apa yang dia bawa saat itu.
diambilnya buket mawar putih itu yang sedikit rusak namun tak menghilangkan kesan elegan, jangan lupa kelopak yang berwarna putih itu bercampur dengan cairan kental yang sudah mengering.
tak lupa stickynote putih dengan tetesan tinta merah yang menghapus sebagian tulisan
happy birthday na jaemin
senyumnya sedikit memudar
tangannya meraih satu kotak kecil beludru berwarna navy yang dibalut dengan cairan berbau anyir yang mengering
perlahan ia buka, dan disambut dengan liontin berbentuk hati dengan batu permata berwarna biru
serta satu lebar kertas dibawahnya
untuk nanaku
ekhem, okay jadi kalau kamu baca ini, berarti tandanya aku udah pulang.
soalnya aku malu liat kamu baca ini didepanku haha
mungkin ini bakalan keju na, tapi tetep dibaca ya
selamat ulang tahun nananya jeno,
kemarin aku udah ngucapin ya, alasannya sih simple, biar aku jadi yang pertama
tapi sekarang aku mau ngucapin lagi, buat yang kedua
kalau bisa buat seterusnya hahaha
oh iya aku ngga tau kamu mau hadiah apa, soalnya kamu maunya lee jeno kan?
kalau begitu, selamat! permintaan anda terkabul
lee jeno milik na jaemin seorang
anggap aja liontin ini sebagai bonusnya
na, jangan pergi dari aku ya?..
kita lanjutin love story milik orion karena kisah cinta mereka belum berakhir
dan semoga jangan berakhir..
aku cheesy ya?
na, seperti lagunya elvis presley
but i can't help falling in love with you..
salam dari alpha orionis
lee jeno.pertahanan yang jaemin bangun akhirnya runtuh
maaf renjun, aku ingkar janji.
sejujurnya, kalau boleh ia iri dengan renjun, setidaknya ia bisa berbicara sebentar dengan jeno
tapi daripada iri, ia harus berterima kasih padanya
kaki jenjangnya ia tekuk kemudian menenggelamkan wajahnya. digenggamnya liontin biru itu, dengan ditemani sepucuk surat dan bunga mawar putih didepannya
ia menangis dalam diam sepanjang malam
tanpa tau, seseorang sedang memeluknya.
YOU ARE READING
Orion's Love Story [NOMIN]✓
Fanfictioncompleted! bahkan rigel sudah mengikhlaskan jika sang alpha akan pergi dari pandangannya. nomin bxb! short story!