ad

2.3K 187 3
                                    

Malam sebelum acara pernikahan Rea, rumah Niki ramai karena banyak saudaranya yang menginap terutama saudara yang dari luar kota karena rumah ini cukup besar untuk banyak orang.

"Kamu ga ajakin Manda kesini Ki?" Tanya daddy

"Emang mau dad?" Tanya Niki balik

"Kamu lah yang nanya, lagian masa sih kamu jomblo terus ga pengen gitu ada yang merhatiin kayak daddy gini" kata daddy

"Ga ada yang mau sama Niki kan aku aneh dad" balas Niki

"Kamu ga aneh boy, kamu itu spesial harusnya kamu bersyukur" kata daddy

Niki hanya menunduk lesu selalu seperti ini kalau membicarakan topik yang sensitif mengenai dirinya.

"Ki itu ada Manda didepan bantuin bawa barangnya" suara Rea langsung membuat Niki kaget dan berdiri lalu berjalan kearah depan rumah dan memang sudah ada Manda yang sedang membuka bagasi mobil

Saat Niki mendekat kearah mobil tidak sengaja melihat seorang anak kecil yang sedang tertidur dibangku depan. Niki mengernyit bingung karena sepengetahuannya Manda hanya punya dua orang keponakan dan itu pun masih usia sekitar tiga dan empat tahun.

Manda memperhatikan Niki yang tampak bingung tapi tidak mau bertanya.

"Taruh dikamar kamu ya" kata Manda menyuruh Niki dan lagi Niki hanya mengangguk lalu mengangkat koper dan sebuah tas ransel kecil

"Kalau udah kamu kesini lagi" kata Manda saat Niki sudah berjalan beberapa langkah

Setelah selesai meletakkan barang sampai kedalam kamarnya Niki kembali turun.

"Apa lagi?" Tanya Niki datar

"Gendongin tapi jangan sampai bangun" kata Manda

"Trus ditidurin dimana?" Tanya Niki

"Ya dikamar kamu" kata Manda sebal

Niki memperhatikan sebentar anak perempuan kecil ini dan entah mengapa ada seutas senyum dibibir Niki. Dengan perlahan Niki menggendongnya dan membawanya kedalam kamar dan menidurkan ditempat tidurnya. Niki menyesuaikan suhu AC dan menyelimuti gadis kecil itu.

"Umur berapa ya sekarang Man?" Tanya daddy

"Enam tahun lebih sebulan" jawab Manda yang didengar Niki

"Mirip ya" kata daddy sambil tersenyum

"Haii sudah datang rupanya, mana sikecil?" Sekarang mommy yang bertanya dan tampak sangat senang dengan kehadiran anak kecil tadi

Seolah bingung dengan keadaan Niki memisahkan diri dan menuju halaman belakang. Kembali berperang dengan pikirannya sendiri dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya dan kenapa semua orang merasa senang dengan kehadiran anak kecil itu.

.
.
.

Saat makan malam semua keluarga sengaja mengadakan acara bakar-bakaran dihalaman belakang. Niki menyiapkan pemanggang bersama dengan daddy, sedangkan yang lainnya menyiapkan bahan dan juga peralatan.

Banyak sekali topik pembicaraan malam ini karena Rea besok sudah menikah dan tentunya tidak tinggal dirumah ini lagi karena harus ikut dengan Deo dirumah mereka sendiri.

"Hustt husstt.." Niki melihat daddy yang mengangkat dan menggoyang-goyangkan dua botol beer berukuran kecil

"Yakin berani?" Tanya Niki yang tidak yakin

"Berdua aja boy" kata daddy sambil mengangguk

Daddy dan Niki asik mengobrol sambil memanggang dan juga dengan minuman yang disembunyikan. Niki bisa tertawa karena daddy yang selalu bisa membuat anaknya nyaman dan bisa menjadi teman untuk berbagi tanpa rasa canggung.

Dari tempatnya berdiri sekarang Niki bisa melihat dengan jelas Manda dan seorang anak kecil itu cukup akrab dengan mommy bahkan sekarang mommy yang tampak menggendong dengan gemas anak tersebut.

"Tuh mommy kamu" kata daddy

"Udah cocok jadi kakek dan nenek ya" kata daddy lagi

"Besok juga dikasih sama kak Rea, sabar dikit dad" jawab Niki

"Kamu kapan ngasihnya?" Kata daddy

"Mulai lagi deh" balas Niki sambil membolak balikkan panggangan agar tidak gosong

"Papa" terdengar suara anak kecil didekat Niki

"Papaaaa" teriaknya semakin kencang sedangkan Niki belum juga sadar

"Paaappaaaaaaaa" terikanya semakin kencang sambil menarik kaos Niki

"Ha haii kamu panggil aku?" Kata Niki sambil menunjuk dirinya sendiri

"Iel mau sosis" kata anak kecil itu dengan tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi

"Oh iya iya sebentar" Niki mengambil piring kecil dan memberikan dua potong sosis lalu diberikan pada anak kecil itu lalu anak itu pergi menjauh kearah Manda berada

Niki yang dilanda kebingungan sontak kaget dengan rasa panas ditangannya karena memegang panggangan.

Tanpa memberitahu daddy Niki berjalan kearah dalam rumah dan menuju dapur untuk membilas tangannya yang terasa terbakar dengan air yang mengalir dari kran. Niki meniup-niup luka bakar ditangannya dan satu tangannya lagi mengambil kotak obat dengan kesusahan.

"Makanya punya mulut itu buat ngomong" Niki terlonjak kaget karena suara Manda yang sudab berada disampingnya dan mengambil alih kotak obat

Manda membantu memberi saleb untuk meredakan nyeri diluka bakar. Memang tidak parah tapi terlihat cukup sakit karena kulit Niki meremang merah. Setelah selesai Manda menyimpan kembali kotak obat ditempatnya dan berjalan keluar meninggalkan Niki.

Acara makan malam sudah selesai dan anggota keluarga sudah masuk kekamar masing-masing. Tinggallah Niki yang masih betah duduk sendirian dihalaman belalang.

"Papa tidur sama Iel" anak kecil itu menarik kaos Niki

"Iya" jawab Niki menurut

"Gendong papa" ucap anak kecil itu sambil mengulurkan kedua tangannya kearah Niki

Niki menggendong anak itu dan posisinya Niki bisa dengan jelas melihat anak itu, entahlah kenapa Niki merasa ada kemiripan wajahnya. Didalam kamar Niki mendudukkan anak itu diatas kasur berdekatan dengan posisi Manda yang sedang sibuk dengan menelpon seseorang. Niki masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badan sekaligus mengganti bajunya. Saat keluar Niki melihat pemandangan Manda sedang memeluk anak kecil itu agar tertidur.

"Papa sini tidur sama Iel" katanya dan Niki menurut begitu saja merebahkan badannya

"Iel senang bisa tidur sama papa sama mama" katanya lagi yang membuat Niki mengernyit bingung kenapa anak ini menyebutnya papa dan memanggil Manda dengan sebutan mama

"Sudah Iel tidur dulu besok dilanjut ngobrolnya ya" ucap Manda lembut dan mencium pipinya

"Papa ga cium Iel?" Tanya anak itu lalu dengan kaku Niki mencium kedua pipi anak itu

Manda terseyum melihat Niki dan tentunya Iel yang terlihat manja. Karena merasa harus istirahat karena besok harus bangun lebih pagi dan juga pasti melelahkan Manda memejamkan matanya begitu juga dengan Niki.

.
.
.

Pagi harinya saat terbangun Niki keheranan karena hanya tinggal dirinya seorang diri didalam kamar. Lalu bangun dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan badan.

Niki memakai setelan jas dengan dasi kupu-kupu permintaan Rea. Setelah rapi Niki keluar kamar dan menghampiri orang tuanya yang sedang sarapan.

"Pagi mom dad" sapa Niki

"Gantengnya anak daddy, sini sarapan dulu biar ga pingsan" canda daddy

"Kok sepi mom?" Tanya Niki

"Mereka kesalon dari subuh tadi boy, nanti ketemu digereja" jawab mommy

Setelah selesai sarapan mereka bertiga berangkat menuju gereja.

.
.
.

.
.

Another SceneWhere stories live. Discover now