"Hey—"

"Dia hampir membunuh Jimin dan kau anggap selesai?!"

Seketika waktu ikut membeku seperti rumput di halaman sana. Detik jam terdengar jelas, bersahutan dengan karbondioksida yang mengepul di udara dari tiga entitas di dalam ruangan beraroma kayu itu.

Ahh— untuk sesaat, Jimin terhenyak. Bahkan tak peduli dengan Namjoon yang terdiam di samping meja.

Min Yoongi.

Giginya bergemelutuk. Sebelumnya, Jimin merasa wawasannya lah yang paling luas di antara anggota family. Kali ini, sedikitnya ia mendapat insight.

Wawasan mengenai Min Yoongi—

Ia hanya sebatas tahu nama dan wajahnya.

.

Apa aku pernah bilang bahwa nyanyian burung Magpie sangat jelek? Jungkook sudah 2 kali mendengarnya.

Suaranya jelek sekali.

Tapi— kata orang, kau akan mendapat keberuntungan jika mendengarnya.

"Aku menyukaimu."

"Aku tahu."

"Huh?"

Salah satu alis Taehyung terangkat, tapi sisi wajahnya bahkan masih nyaman berada di atas telapak tangannya. Menikmati pemandangan yang disuguhkan di hadapannya. "Kau begitu transparan." ucapnya. Suaranya semakin rendah, dan Jungkook tidak suka itu.

"Jadi?" Benar-benar. Jantungnya berdetak lebih kencang dari pada saat kabur dari para pembunuh bayaran.

Taehyung menghela nafas pelan. "Jadi? Apa yang kau harap untuk ku ucapkan?"

Bahu Jungkook terangkat. Tangannya berkacak pinggang sembari bangkit dari duduknya dan memilih bersandar di dinding. "Entah lah. Aku mengungkapkan perasaanku padamu."

"Kau mengungkapkan perasaanmu, Jeon, bukan memintaku menjadi kekasihmu."

Jungkook terbahak. "Well— biasanya orang lain akan menjawab sebuah pengakuan cinta."

"Kau bilang kau menyukaiku, bukan mencintaiku."

Hell. Jungkook meringis dalam hati. Serius? Apa itu penting sekarang? Rasanya, ia akan mati jika mengatakan hal se-roman itu pada Taehyung.

Jungkook menggigit bibir bawahnya. Ia bukan orang pintar seperti Seokjin, makanya hal seperti ini justru hanya membuat kepalanya memanas saja. Apa tidak bisa seperti di film-film? Menyatakan cinta, lalu ditolak atau menjalin hubungan. Terdengar sangat sederhana.

"Untuk saat ini, mungkin aku menyukaimu. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal seperti ini, jadi aku sendiri juga tidak mengerti."

Tidak ada sedikitpun pandangan yang diberikan Jungkook pada yang lebih tua. Pemuda itu sibuk memperhatikan laba-laba yang berjalan di lantai.

"—tapi, apa kau mau menjadi kekasihku?"

"Tidak bisa."

"Serius?"

"Aku memiliki Jimin, apa yang kau pikirkan tentang itu?"

Benar.

Jungkook sama sekali lupa dengan sosok petarung manis satu itu.

Tapi—

"Dia kekasih Yoongi, Hyung. Kau hanya mencintai satu sisi."

"Dan kau juga, Jeon. Kau hanya mencintai satu sisi."

Drap drap drap drap

Dalam sepersekon, Jungkook telah berada di hadapan Taehyung. Memasang raut wajah yang tidak pernah Taehyung lihat sebelumnya.

Begitu mengintimidasi.

Taehyung mengalihkan pandangannya dari Jungkook, menghela nafas berat. "Apa yang kau mau? Aku bahkan tidak tahu apa kesalahanku." ucapnya datar.

Tangan berotot Jungkook meraih kerah mantel Taehyung. Mendekatkan wajah keduanya hingga berada dalam satu karbondioksida. "Jangan main-main denganku, Kim Taehyung. Nyawaku hampir berpisah dari tubuhku karena dirimu dan Jimin."

"Ya. Nyawamu akan benar-benar terlepas jika masih bersikap seperti ini padaku."

Jungkook tercekat.

Benar.

Karena mereka sering menghabiskan waktu bersama, karena perasaan sialan yang bahkan belum dimengerti penuh olehnya, ia hampir lupa status yang menjulang tinggi milik Taehyung. Sementara dirinya adalah orang yang merangkak dengan perut di atas tanah.

Melepas rengkuhan pada kerah Taehyung, Jungkook menunduk. Menjatuhkan dirinya di depan kaki pemuda Kim itu. "Wuah. Bajingan sombong. Oke, maaf." ketusnya.

Ia bisa merasakan jika Taehyung bangkit dari duduknya. Berjalan meninggalkan Jungkook yang masih bersimpuh di depan ranjang.

Langkah itu berhenti sejenak.

"Senang kau kembali menyadari statusmu, Jeon."

Terdengar burung Magpie bernyanyi dari balik jendela.

Jungkook mendecih. "Keberuntungan, my ass."

~•~
Thank You

Wuah. Udah lama banget. Maafkan aku yang tidak pernah menepati janji nyelesein cerita2 keparat ini.

Terima kasih yg menyempatkan baca, aku nulis buat healing aja :)

Stay healthy semuanya!

EPITOME: LUNISOLAR [TAEKOOK/VKOOK]Where stories live. Discover now