Malam itu keduanya habiskan untuk duduk disana. Tanpa ada lagi ketakutan dan rasa gelisah yang menggangu hati. Sesekali mengobrol atau hanya diam menikmati ketenangan. Saling berpelukan begitu rapat.

Obrolan-obrolan random yang diselingi ciuman-ciuman lembut sebelum berakhir dengan Jeongguk yang menggendong Taehyung dan beralih ke kamar. Menikmati sisa malam dengan saling berpelukan hangat dibalik selimut hotel ibukota.

4 years later...

"Aunty Somi!"

"Hai sayang!" Somi berlari menyambut bocah kecil yang datang berlari ke pelukannya. Mencium pipi Somi dengan bunyi kecupan keras sebelum melepaskan pelukan dengan tangan menengadah padanya.

"Hadiah Je?"

Somi tersenyum sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Ini! Hadiah untuk keponakan kesayangan Aunty."

"Yay!!" Bocah laki-laki itu berteriak senang. Tidak menyadari kedatangan seseorang yang berlari dengan napas terengah-engah dari belakang.

"Sayang. Ya Tuhan, disini kau rupanya."

Anak itu menoleh, tersenyum tanpa dosa menunjukkan kotak kecil ditangannya.

"Papa, lihat! Aunty Somi membelikan hadiah untuk Jeje."

Taehyung, pria yang dipanggil papa oleh anak kecil itu hanya bisa tersenyum. Memaklumi Jeje yang akan selalu berlari menghampiri Somi saat wanita itu pulang dari tugas luar kotanya. Yakin bahwa Somi pasti dan selalu membawa hadiah untuk Jeje kecil.

"Sudah bilang terima kasih pada Aunty?"

"Oops!" Mata dan bibir Jeje membulat lucu. Segera berbalik menatap Aunty-nya lagi.

"Jeje hampir lupa," Somi terkekeh saat Jeje  menepuk dahinya dengan telapak tangan.

"Terima kasih Aunty Somi yang cantik."

Menunduk hormat sebentar sebelum dengan kecepatan penuh berlari meninggalkan Taehyung dan Somi.

"Jeje!"

"Anakmu tidak bisa diam, kak."

"Ya, ya. Aku tahu," Taehyung hanya bisa menghela napas lelah. "Kau segeralah ke kamar dan istirahat. Aku mau mengejar anak itu dulu."

Taehyung kembali berjalan cepat mengikuti langkah anak kecil yang sudah menghilang dibalik tikungan lorong manor.

~

Taehyung sampai didepan pintu ruang kerja Jeongguk. Mengetuknya perlahan berharap bocah nakal yang dicarinya ada didalam.

"Masuk."

Jeongguk mengangkat pandanganya, memperhatikan kondisi Taehyung yang masuk dengan napas terengah dan peluh di wajah dan lehernya.

"Kau baik sayang?"

"Tidak. Aku lelah." Taehyung membanting badannya ke sofa empuk ruangan suaminya.

"Kau lihat Jeje?"

Jeongguk menggeleng, "Tidak. Dia tidak kemari."

"Ahh! Kemana anak itu. Aku sudah menyuruh Arin dan Wina mencarinya ke bagian manor yang lain tapi tetap tidak ada."

Jeongguk terkekeh pelan, "Tidak perlu dicari. Nanti juga muncul sendiri."

Delikan kesal dilemparkan Taehyung pada Jeongguk.

"Itu anakmu loh!"

"Anakmu juga. Seperti tidak tahu Jeje saja. Dia kan nakal sepertimu."

01: 30 | KookVWhere stories live. Discover now