silahkan dipilih, sekian terima kasih

•••••

"Si Rea itu?"

Rea melambatkan langkahnya ketika telinganya mendengar namanya disebut-sebut dengan berbisik, seolah tengah membicarakan dirinya. Matanya melirik ke sekumpulan anak yang berada di lantai satu, ia menangkap bahwa mereka tengah melirik ks arahnya sambil berbisik-bisik.

Apakah ada yang salah dengan dirinya?

Apakah penampilannya aneh?

Rea menunduk, mengamati seragamnya sambil melangkah menaiki tangga. Ia mengerutkan keningnya ketika tak menemukan hal yang salah pada penampilannya.

Apakah gaya rambutnya?

Rea rasa tidak. Ia hanya mengun ir setengah rambutnya bagian atas dan membiarkan poninya berjatuhan bebas di kiri dan kanan.

Apakah riasannya?

Ia rasa juga tidak. Tadi ia hanya memakai sunscreen, bedak, dan lip gloss. Tidak berlebihan kan?

Meski masih merasa risih dan jadi tidak percaya diri, Rea mengendikkan kedua bahunya berusaha acuh dan melupakan kejadian tadi. Ia terus melangkah hingga kakinya menginjak di lantai dua, kemudian segera menuju ke kelasnya.

Begitu masuk dalam kelas, Rea mengurungkan langkahnya menuju bangkunya dan beralih menatapi teman sekelasnya satu persatu yang juga tengah menatap ke arahnya seolah menemukan pelaku perebut suami orang dengan tatapan bingung. 

Ia mengerutkan keningnya bingung dengan apa yang teman sekelasnya pikirkan tentangnya. Apa karena kejadian bertengkar dengan Agam di kantin kemarin?

Tapi jika memang karena masalah itu, harusnya ia sudah mendapatkan tatapan itu sejak usainya jam istirahat pertama kemarin. Seingatnya, kemarin ia memang menemukan beberapa anak yang berbisik-bisik ketika bertemu dengannya, tapi tak sebanyak ini.

Teman sekelasnya juga nampak biasa saja dengan kejadian kemarin, tentu saja kecuali Kiranti dan teman-temannya. 

"Rea!" Rea menoleh ketika suara Savita terdengar. "Sini deh!" Savita melambaikan tangannya, memberi isyarat kepadanya untuk mendekat.

Rea langsung menurut setelah sempat melirik teman-temannya sekilas. Ia melangkah mendekat ke Savita, memilih langsung masuk ke dalam bangkunya melewati belakang kursi Savita kemudian duduk sambil menaruh tas bekal dan melepas tas di punggungnya.

"Pada kenapa sih?" Rea bertanya pada Savita sambil masih memperhatikan teman-temannya yang menatapnya aneh.

"Lo gak tau?" Savita menatap tak percaya ke arah Rea. Rea mengalihkan pandangannya ke arah Savita dengan kedua alis terangkat.

"Tau apa?" tanyanya diikuti dengan kerutan di kening. Savita menipiskan bibirnya, menatap Rea dengan tatapan rumit.

"Lo jadi bahan gosip di twitter Binar Mulia Update," Rea mendelik menatap Savita. 

"Kok bisa?" Rea menatap Savita tidak percaya.

"Gue gak tau gimana ceritanya. Tapi ini lo liat!" Rea memperhatikan Savita yang mengutak-utik handphone-nya. "Bentar," Rea mengangguk mengiyakan gumaman Savita. 

"Ini nih. Coba lo baca sendiri!" Rea menerima sodoran handphone dari Savita, kemudian mulai membaca apa yang ditampilkan di layar handphone tersebut. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Am I Antagonist? Where stories live. Discover now