1. April tahun ini

10 2 0
                                    

"Apasi meni gatel pisan"
"Ga banget asli"
"Ga banget asli"
"Ga banget asli"
"Ga banget asli" 

kata kata yang viral dalam otak dan fikiranku sejak Desember 2020

Jadi saat itu aku memutuskan untuk tidak banyak berinteraksi dengan lawan jenis atau yang bukan mahram. Baik di dunia nyata ataupun Virtual. Mungkin sudah bulan ke Lima.

Rasanya memang susah, tapi aku menikmatinya.


10 April 2021

19.00 WIB. Di ruang makan rumahku. Rumah aku sedang sangat ramai jauh berbeda dengan biasanya, karena semua anggota keluarga sedang kumpul, dan A Raska kerjanya sudah bisa bolak balik kerumah. Lalu di ramaikan juga dengan suara bayi yang usianya baru dua bulan.

Aku berjalan menghampiri mereka yang sudah mulai makan terlebih dahulu. Aku melihat Teh Rizma sedang sibuk menggendong anaknya yang baru berusia Dua bulan, Bolak balik duduk dan berdiri agar bisa sambil makan makanannya.

Aku duduk di kursi paling ujung dekat tembok. Melahap makanan sambil memainkan handphone. yaaa bisa dibilang kebiasaan lama si, udah berkali kali di ingetin, tapi ya namanya rutinitas kalo makan gada handphone tuh serasa aku hidup tanpa uang, yakali tanpa kamu, Aku si ogah.

Suasana di ruang makan cukup hening karna sibuk dengan makanannya sendiri. Sampai suara nyamuk buang angin pun kedengeran.

Aku melirik A Raska yang sudah selesai makan dan sedang bermain handphone. Mendengakkan kepala lalu menyipitkan mata, Aku melihat dia sedang mengscroll beranda Ig seorang perempuan. "ekheeem" batuk seribu bahasa yang aku lontarkan.

A Raska yang sadar tengah di awasi dengan cepat mengembalikan handphone nya ke meja lalu mematikannya. Dia mengambil sebuah gelas lalu mengisinya dengan air

"Mah besok bangunin jam 6.00 ya, apelnya jam 8.00" ucap A Raska yang tergesa gesa lalu dengan cepat dia meninggalkan meja makan dan langsung masuk ke kamar. Dasar cowo, pinter banget ngalihin perhatian.

Mamah bengong melihat A Raska yang tergesa gesa seperti tadi, lalu hanya mengiyakan permintaan A Raska walaupun tidak terdengar olehnya.

"oh iya Mah, Yah, besok mobil free kan?" Tanya Teh Rizma

"Gatau tuh ayah" Mamah refleks menengok ke ayah yang sedang makan. "iya" ayah menjawab singkat.

"Mau kemana Teh?" Tanya ku yang niatnya hanya sekedar merespon.

"Besok ada wisudaan di pondok" Ucap A Fauzan.

"Biasanya kalo wisudaan kaya gitu rame A?" Aku bertanya lagi

"Ya iyalah Sasa, kalo sepi mah namanya bukan wisudaan" Sahut Teh Rizma

"Yakan siapa tau, ini kan lagi jaman Corona" ucap ku sambil terus menyantap makanan.

"Cuma orang tua doang yang boleh Dateng, selebihnya ngga boleh" Jelas A Fauzan

"Sasa mau ikut dong Teh, A" Ucap ku dengan penuh semangat

"Yaudah besok bangun jam setengah lima Pagi" ujar Teh Rizma membuat lengkung di bibirnya dengan ekspresi meremehkan.

"bangun? hah bangun? biasanya jam segitu baru tidur, mana sanggup diri ini keluar rumah jam segitu, ampunnn. eh tpi gpp deh, jarang jarang kan cuci mata ahahah" aku mengerutkan alis dan menggumam lalu tersenyum sendiri.

"Kenapa sa? gajadi ikut?" tanya Teh Rizma saat melihat ekspresi ku yang disuruh bangun jam setengah lima pagi.

"Dih masa iya gajadi, pasti Teteh pikir sasa ngga sanggup bangun pagi pagi kan? hahahay jangan meremehkan aku wahai Anii" Cosplay jadi Roma irama.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerah Yang Mendung  [ on going ]Where stories live. Discover now