"Yo (Name), apa yang kau lakukan disini?" tanya Yami.

"Huh?! Minum lah apa lagi?" balas (Name) dengan jutek.

Ehh kok ngamok. Batin Yami.

"Mau aku temanin?" tanya Yami.

"Boleh saja"

Yami dan (Name) pun bersama-sama menikmati minuman mereka dan mulai berbincang-bincang.

"Yami, maaf kalau lancang tapi, kau masih belum punya pacar?" tanya (Name).

Yami yang sedikit terkejut akan pertanyaan (Name) pun menanggapi nya dengan mudah.

"Tidak ada, kenapa?"

Tanpa (Name) sadari, ia tersenyum sedikit mendengar perkataan Yami. Yami yang ada di depannya sedikit terkejut melihat (Name) tersenyum dan sedikit paham mengapa (Name) menanyakkan hal itu.

"Oh kukira kau dengan si Charlotte itu pacaran" ucap (Name) yang sudah sedikit mabuk.

"Tidak, aku tidak akan pernah pacaran dengan Charlotte. Percayalah padaku!" balas Yami meyakinkan (Name).

"Humm aku percaya. kurasa aku sedikit pusing, aku tidur sebentar ya Yami" ucap (Name) yang mengganti topik lalu terlelap.

Yami yang berada di depannya menatap lama (Name) yang sedang tertidur. Hanya ada satu kata yang berada di pikirannya.

Cantik.

Setelah lama menatap (Name) yang sedang tertidur, Yami pun memutuskan untuk membawanya pulang ke markas.

Sebenarnya Yami ingin mengangkatnya dengan gaya bridal style namun ia takut orang-orang salah sangka dengannya.

Terpaksa Yami hanya bisa membopong (Name) dan menyuruh Finral membawa mereka pulang.


Sesampainya mereka di markas, Yami menyuruh Finral balik ke kota untuk menikmati festival.

Jadi di markas hanya tersisa Yami dan (Name).

Tanpa basa basi, Yami langsung mengangkat (Name) dengan bridal style dan membawanya ke kamar (Name).

Yami meletakkan (Name) di kasurnya lalu menyelimutinya. Ia menatap lama wajah (Name) yang sangat cantik saat tertidur.

Ia pun mencium kening (Name) dengan lembut dan langsung pergi ke kamarnya untuk tidur juga.

"Selamat tidur (Name), semoga mimpi indah" ucapnya lalu pergi keluar.

Yami ingin sekali suatu saat (Name) menjadi miliknya. Dan hanya miliknya!








~~~~~~

Pagi harinya,

(Name) yang sudah bangun pun melihat ia sudah berada di kamarnya. Dan mengingat semalam yang membawa nya pulang adalah Yami.

Muka (Name) memerah dan jantungnya berdegup kencang mengingat dirinya bersama dengan Yami.

Aku rasa aku mulai menyukainya.

(Name) pun bersiap siap lalu turun ke bawah untuk sarapan. Namun saat ia turun, yang hanya berada di bawah cuman Yami.

"Selamat pagi (Name)" sapa Yami lalu tersenyum

"S-selamat pagi Yami" sapa (Name)

"Dimana semua orang? Kenapa cuman ada kita berdua?" tanya (Name).

"Entalah mungkin masih tidur" balas Yami lalu beranjak dari kursi dan mengajak (Name) untuk makan bersama.

(Name) pun berjalan kearah Yami dan tidak sengaja kesandung kursi (•‿•).

(Name) pun hampir jatuh namun segera ditangkap oleh Yami yang ada disana.

Yami pun merangkul pinggang (Name) dan tidak sengaja mendekatkan dirinya dengan (Name).

Wajah mereka hanya berjarak mungkin 5-10 cm saja. Dan wajah mereka sama sama merah padam.

Yami segera melepaskan tangannya dari pinggang (Name). Terjadi keheningan sebentar karena sama sama salah tingkah.

"U-um t-terima kasih Y-yami" ucap (Name) dengan gugup.

"Sama sama" balas Yami yang menyembunyikan kegugupannya.

Lalu mereka pun duduk di ruang makan dan menikmati makanan mereka di pagi itu.

Vanessa yang baru saja turun dari kamar dapat menyaksikan calon pasangan serasi di pasukan mereka.

"Selamat pagi (Name), Kapten" sapa Vanessa.

"Yo selamat pagi" ucap mereka bersamaan.

"Haha ngomong ngomong tadi aku nampak lo kalian ngapain" ucap Vanessa lalu melihat kearah mereka berdua.

Wajah (Name) berubah menjadi merah padam lagi. Yami sedikit bangga karena wajah (Name) memerah akibat ulahnya.

Vanessa mendekati Yami dan membisikkan sesuatu yang tidak dapat didengar oleh (Name).

"Kapten, menurutku (Name) juga suka denganmu! Tunggu apa lagi langsung dekatin saja" bisikan Vanessa

Yami langsung terdiam dan wajahnya sangat merah. Ia mati-matian menahan kebahagiaan dan wajahnya yang sangat merah.

Lalu ia membisikkan sesuatu juga kepada Vanessa.

"Sebenarnya aku juga merasa begitu. Jangan sampai ada yang tau rahasia ini hanya rahasia kita bertiga!" bisik Yami.

Vanessa yang mendengar hal itu pun langsung mengangkat 2 jempolnya lalu meninggalkan kedua 'calon pasangan' itu untuk menikmati makanan mereka.








Tbc.

Double Magic : Black Clover x Reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang