"M'hm." Kei mengangguk singkat. Tangannya ngegandeng makhluk yang masih ngeblank itu ke pagar pembatas rooftop. Kemudian dia menautkan jari-jari mereka dalam satu gerakan lembut.




"Maaf kalau aku sering nyakitin kamu dengan ucapan penolakan dari aku. Hanya aja waktu itu aku bingung harus bersikap gimana sama kamu. Aku nggak mau nge-grooming kamu kalo aku ngerespon itu dan akhirnya punya hubungan sama kamu. Tapi sekarang kayaknya nggak akan masalah karena kamu udah lulus." Kei berdeham singkat. "Will you be the only one who own my heart, Lee Heeseung?"

Rasanya ribuan kupu-kupu beserta jenis serangga lainnya hinggap di perutnya. Begini kah rasanya dimiliki oleh orang yang dia suka dari lama? Bahkan Heeseung nggak sanggup noleh ke samping, menatap wajah Kei yang masih memandang ke arahnya saking gugupnya.

"Aku banyak terkesan sama kamu. Nggak mau munafik, kamu nakal, Hee. Tapi di samping itu semua kamu punya banyak sisi lain yang bikin aku ingin tau lebih dari itu dengan cara dekat sama kamu. Apa kamu mau ngijinin aku masuk ke hidupmu? Let me in to your heart. I'm promise, I'll never hurt you like what I do before."

"Yes. Own me, make me be yours."

Kei mengulum senyumnya, nggak begitu lebar. Cuma sedikittt banget. Perasaannya membuncah hanya karena kalimat jawaban itu.

"Kakak nggak mau cium aku gitu?"

"Nggak."

"Ihh kenapa?? Cium ayooo... Sunghoon aja katanya waktu itu dicium sama Jake. Aku juga pengen!"

"Nanti kamu makin nakal."

Badan Heeseung dia apit di antara badannya sama pagar rooftop menghadap ke pemandangan kota dari atas sekolah. Kei memeluknya dari belakang, abai sama Heeseung yang merutuk sebal dengan bibir mengerucut.

"Nanti mau ke apartemenku? Aku udah izin sama orangtuamu tadi."

"Pain?" masih ngambek.

"Cuddling. Nonton netflix. Atau apapun kayak orang pacaran pada umumnya."

Pelukannya turun ke pinggang, dipererat sampai kepala bersurai cokelat itu bersandar total di dadanya. Sekarang dagunya bertopang di puncak kepala itu, meniup-niup helai halusnya sampai yang lebih pendek meremang. "Seperti ini sampai tidur. Hangat kan?" bisiknya.

"Humm iya. Yaudah."

"Sini tanganmu," Kei menyodorkan tangan kanannya, meminta Heeseung meletakkan tangannya sendiri di atas.

"Mau ngapain?"

"Dansa."

Kei meletakan satu lagi tangan Heeseung di bahunya sementara tangannya yang lain masih merengkuh pinggang itu. Dagu si manis ia angkat lembut, nggak ngebiarin merunduk efek malu. Satu langkah, dua langkah. Musik dari hall yang terdengar sampai rooftop menjadi pengiring mereka.

Tatapan dua insan itu saling beradu, kemudian Kei sengaja mengikis jarak di antara mereka. Menyatukan kening hingga hidung mereka bertemu, bergesek ringan. Nafas hangatnya berhembus di permukaan kulit yang lebih muda. Satu kecupan ia daratkan. Cukup lama, tanpa pergerakan. Hanya merasakan getaran halus bilah lembab sang submissive yang sejak tadi masih belum terbiasa dengan afeksi darinya.

"Mi amor, my love. Itu yang aku bilang ke kamu waktu itu."

"Huh? Kakak suka aku dari lama?"

"Mhm, tapi belum secinta sekarang. Omae daisuki, Hee-chan¹."

"Kimi mo daisuki, Kei-kun²."










































E N D —




























¹Omae daisuki = aku mencintaimu
²Kimi mo daisuki = aku juga mencintaimu

*mo = juga

Omae sama kimi punya arti yang sama yaitu "kamu", hanya aja omae ini nggak formal. Kayak "lo" gitu. Omae-ore ini "lo-gue" versi Jepang. Dan omae sama ore ini punya nuansa maskulin gitu, jadi kalo cowok Jepang nembak biasa pake ini, bukan "boku"

Sedangkan "kimi/anata" (kamu) dan "boku/atashi" (aku) ini kek "aku-kamu", lebih sopan. Kimi sama boku biasa dipake cowok dan atashi sama anata biasa dipake cewek.

Cmiiw yaa~

Oke gitu ajaaa. Thankyou yang udah mampir🙆💖🥰
Makasih voment nya!!

Have a nice day!!!

glimlach; kseung✓Where stories live. Discover now