9

6.8K 1.2K 153
                                    

Haechan kembali kerumahnya dengan aman dan ia merasa tidak ada yang menjanggal selama perjalan pulang

Dia memutuskan untuk tidur dirumahnya hari ini, dengan ditemani 4 pion yang tidur di ruang tamu

di satu sisi . . .

Jisung akhirnya keluar dari kamarnya dengan menggunakan sarung, dia mengangkat sedikit bagian depannya kek orang abis sunatan. Jisung menuruni tangga sambil menutup mukanya dengan tangan satunya, setelah turun dia berjalan dengan sedikit ngangkang ke dapur

"Haechan ga disini, gausah lu tutupin muka lu"

Setelah mendengar ada yg membuka suara, ia menurunkan tangannya dan matanya celingukan mencari sosok yang berbicara padanya lalu dia menemukan yuta yang sedang makan permen karet sambil memainkan ponselnya

"Eeeh Yuta hyung, ngapain?" Basa basi Jisung sambil membuka kulkas untuk ngambil air dingin

"Lagi benerin genteng"

Jisung tersenyum kaku, lalu bertanya dengan polosnya, "Kok benerin gentengnya disini?"

Yuta berhenti memainkan ponselnya, mulutnya juga berhenti mengunyah, lalu tangannya menimang nimang ponsel yang ada di genggamannya, "Ini, kalo kena kesitu," Yuta menunjuk kepala Jisung dengan dagunya "-bisa normalin otak lu gak?"

Jisung tak menjawab, dia langsung mengambil sebotol air yang memang ia cari, dan berlari kecil dengan gaya mengangkang sambil menjinjing sarungnya.

"Mirip laba laba amazon" gumam Yuta.

Di hari berikutnya, Haechan nyuruh Johnny dan rombongannya buat pulang, hari ini dia mutusin buat kerja, meskipun itu kafe punya Chenle, dia tetep pengen ngabisin waktunya buat kerja, lebih capek kalo dia harus ngeladenin tingkah random dari 22 manusia daripada dia harus kerja seharian, lagi dan lagi, Johnny manut aja disuruh pulang sama Haechan.

"Chan, bos kita yang kemaren ga ada bahas apa gitu?"

"Bahas apaan?" Haechan meletakkan kain lap di atas meja kasir

"Jauhin benda kotor ini dari mesin gue" Hyunjin membuang kain lap nya ke muka Haechan, wah wah nekat ya, kalo Chenle tau mungkin Hyunjin udah jadi gelandangan sekarang

Telfon Haechan berdering, terlihat nomor tak dikenal sedang menelfonnya, Haechan mengangkat panggilan tersebut

"Baby pudu ku mau kubuatkan apa?"

"Ini siapa?"

"Loh? nomerku ga di save?"

"Gak, ga sudi"

"Kasian banget jodohmu ini, ini aku Jaemin"

"Aah, Jaemin.."

Percakapan singkat itu membawa Jaemin dan juga Jaehyun dateng ke kafe nya.

Singkatnya, kafe ini langsung kaya dikasih berkah, gara gara Jaehyun sama Jaemin dateng, kafe auto rame, tapi sayang kedua pria ganteng itu naksirnya cuman sama Haechan.

"Chan udah dulu ngelayani pelanggannya, sini dulu duduk" Jaemin menggerutu, jelas karena Haechan yang bukan menghampirinya tapi malah melayani pelanggan yang semakin ramai

"Nanti ya Jaem"

Itu udah yang kesekian kalinya Jaemin denger dari Haechan.

Haechan terhenti, pandangannya ga sengaja liat seseorang yang terasa familiar, "Ah masa sih?" gumam Haechan.

"Haechan hyunggg -!!" Seseorang berteriak dari arah pintu, "Hyung kenapa sih, Lee Sooman mana? kok ini rame gini bukannya malah ditambahin anggotanya, kan Haechan hyung jadi kerja mulu" Chenle menarik lengan Haechan membawanya duduk bersama dengan Jaemin dan Jaehyun

"Hyung duduk dulu disini, biar aku ngomong sama si Sooman"

Jaemin nyodorin kotak makanan yang sedari tadi dia bawa "Nih makan, harus Chenle dulu yang turun tangan baru bisa buat kamu duduk disini gitu?"

Haechan menggaruk tengkuknya yang ga gatal sama sekali "Hehe, maap"

Jam kerja sudah berakhir, Jaehyun maksa supaya Haechan tidur lagi di base mereka, mau gak mau Haechan nurut karena Chenle ngancem bakal gabolehin Haechan kerja lagi kalau nolak

Disana Terlihat ada Yangyang dan juga Shotaro yang lagi main ular tangga di ruang tamu

"Loh Haechan disini?" Tanya Yangyang yang alhasil ngebuat sosok Taeil nongolin kepalanya dari balik pintu kamar mandi

"Loh yang beb? tumben kesini?" Taeil matanya nutup sebelah karena dia lagi mandi dan shampo nya belum dia bilas, alhasil matanya perih sebelah

"Hyung, kalo mandi itu disiapin dulu, nanti Haechan ngeliat sosok bugilmu"

Taeil langsung sadar kalo dia lagi mandi dan langsung masuk lagi ke kamar mandi.

"Kok sepi?" Jaehyun buka suara ketika matanya menelisik keadaan sekitar yang hanya ada beberapa orang disana

"Lagi pada keluar mereka" Yuta turun dari tangga dan ikut bergabung sama mereka, tangannya sibuk ngeringin rambut pake handuk yang ngalung di lehernya

Jaehyun ber oh ria menjawab ucapan Yuta

Cukup lama mereka ngehabisin waktu di ruang tamu, udah dua film habis mereka tonton, Haechan belum ngantuk sama sekali, sebenernya ngantuk, cuman fikirannya lagi melayang pas keinget kejadian tadi pas di kafe, ditambah dua orang yang udah molor lagi nyender dibahunya, ada si bongsor Lucas dan Sungchan yang ngapit badan Haechan, rasanya udah kek digencet sama pohon pinang

In Another Place

Seorang pria duduk dihadapan wanita paruh baya, ia menampilkan senyum yang ntah apa artinya

"Saya sudah nemuin kafe tempat Haechan kerja"

Wanita yang sedari tadi menunduk kini langsung mengangkat kepalanya

"Jauhi Haechan, dia tidak ada hubungannya dengan ini"

"Saya juga bagian dari ceritanya, kenapa kau tidak membawaku juga?"

Pria itu bangkit dan menjambak rambut wanita itu dengan kasar, "Sekarang katakan, dimana rumah Haechan, semua alamat yang ada di kartu ceritamu hanyalah alamat asal yang kau tulis kan?"

Wanita itu bungkam, enggan mengatakan apa yang menjadi tujuan dari si pria

"Ck, diam mu ini akan membawaku pada Haechan cepat atau lambat"

TBC

Balik lagi haha, finally aku udah selesai uas dan ya, akhirnya book ini bisa kepegang juga

Lagi ppkm nih, jaga kesehatan ya, jangan keluar kalo ga penting² banget, stay healthy for you reader

dan maaf kalo pendek, lagi buntu sebuntu buntunya

Out Of CardWhere stories live. Discover now