Kembali ke rumah

1.8K 155 21
                                    

Di kamarnya,plan tampak selesai menelepon salah satu agen perumahan.  Sepertinya plan memang sengaja membuat ayah prem tidak bisa menyerah soalnya plan memiliki sederet kartu nama agen perumahan.

Prem kembali menempati kamar yang ditinggalkannya, yang tak lain kamar jimmy. Prem memperhatikan sekeliling kamar yang nampak masih sama seperti sebelum dia pergi, ia pun merebahkan dirinya ke kasur. Tak berapa lama plan masuk ke kamar dan bilang  kalau ia senang sekali prem kembali. “Bagaimana rasanya kembali ke rumahmu sendiri?”tanyanya.
“tidak seperti itu bu .”jawab prem lalu menjelaskan kalau ia dan boun tidak seperti yang plan pikirkan. Prem juga menambahkan kalau mereka akan menemukan rumah baru. Dengan sedih plan berkata kalau ia ragu prem bisa menemukan rumah baru. Prem terhenyak, dengan sumringah plan segera mendekati prem. Plan mengatakan kalau ia bertekad ingin menjadikan prem bagian keluarganya apalagi prem dan boun sudah berciuman. Prem keukeuh kalau hubungannya dengan boun bukan seperti itu, apalagi ciuman keduanya hanya kesalahan bahkan mereka tidak pernah berpegangan tangan ataupun kencan. “Jangan putus asa, prem. Meski kau belum melakukannya, kau bisa lakukan itu nantinya! Jika ciuman itu kesalahan…,kau bisa berkencan karena tidak sengaja.”ujar plan memberi saran. Dengan lesu prem menjawab itu hal yang mustahil. Plan pun memberi prem misi yaitu berkencan dengan boun, lalu beranjak keluar kamar prem.

Kebetulan aku disuruh kencan dengan boun Yah, kalau punya kesempatan aku pasti mau kencan dengannya. Tapi…dia tidak mau…Aku harus bagaimana?

Di kantin kampus , tine dan gun terkejut begitu prem memberitahu kalau dirinya kembali tinggal di rumah keluarga boun. Prem juga bilang kalau ibu nya boun tahu dirinya telah berciuman dengan boun. Tine dan gun jadi serba salah. Prem pun menyadari  kalau kedua sahabatnya inilah yang memberitahu. “Kenapa?”tanya prem. Tine dan gun cepat mengelak kalau itu tak sengaja. Tanpa mereka sadari ohm mendengarnya. “prem, kau berciuman dengan boun?”tanya ohm sedih. “Kukira kau sudah menyerah padanya.”pikirnya. prem hanya bisa meminta maaf, mendengar itu ohm berlalu pergi dengan patah hati.
“Ya ampun, itu terlalu berat untuk ohm.”ujar tine. Gun berpikir kalau itu lebih baik untuk ohm tahu. Pren tak menyangka gun akan berpikir seperti itu.
“Karena kau tidak akan pernah bisa menyerah pada boun.”tegas gun.


Dalam perjalanan pulang, prem teringat kata-kata gun.
Aku yakin kau sudah sadar…kalau kau punya saingan dan halangan. Perasaanmu pada boun tidak akan pernah berubah. Maka ohm harus menyerah dan bangkit.”
Namun prem juga menyadari kalau boun juga tak perhatian padanya, tetiba dari jauh ia melihat boun keluar kampus.  Ia pun bergegas mencari tempat aman sembari mengamati boun yang disusul nine.

Nine mengajak boun nonton di hari minggu, tentu saja boun mendengar hal itu.
“Apa? Nine juga berusaha kencan pertama dengan boun? Oh, tidak. Aku tidak yakin aku menang.” Tanpa prem sadari joong mengendap-endap ikut mengamati, prem terhenyak begitu melihatnya dan bertanya apa yang dilakukannya. Joong balik bertanya apa yang dilakukan prem di sana. Joong pun menyadari kalau prem mau melihat boun, prem balik menebak kalau joong ke sana mau melihat nine. Ia juga menyadari kalau joong suka nine. Joong segera membekap mulut prem, tanpa sengaja prem keseleo dan keduanya terjatuh dalam pose yang membuat orang salah paham.

Nine yang melewati keduanya bersama boun jadi salah paham. Prem berusaha menjelaskan namun kata2 yang tepat tak juga keluar dari mulutnya. “Jadi gosip itu benar.”pikir nine, prem tak mengerti maksud nine. “Ada sesuatu antara prem dan Joong.”jelas nine, hal ini membuat  joong kaget.  “Jangan asal bicara !”sanggah prem. Di klub  heboh, jadi nine mengira kalau alasan prem menyerah pada boun karena joong. Joong menanyakan kebenarannya pada prem. Prem mengatakan kalau itu tak benar,  ini hanya salah paham lalu bermaksud menjelaskan namun boun mengatakan kalau ia tak peduli sambil berlalu. Namun baru beberapa langkah, boun teringat sesuatu.
“Oh, nine. Soal yang tadi…hari minggu aku ada waktu, kita bisa nonton bersama.”ujar boun. Nine tak percaya boun menerima ajakannya, ia pun mengucapkan terimakasih. Nine menyusul boun, ia pun tersenyum ke arah prem yang berwajah suram

Prem mengelus kakinya yang keseleo tadi, ia duduk di teras kampus bersama joong.
Prem menyalahkan joong karena tiba2 bersandar pada prem. Joong meminta maaf, ia lupa kalau kaki prem sakit. Joong juga bilang kalau ia tak tahu ada gosip soal mereka di klub. Prem tak percaya begitu saja kalau ada gosip seperti itu, ia berpikir kalau nine biang keladinya karena nine mau memberi kesan bagus pada boun.
“nine bukan orang seperti itu yang berbohong masalah kecil!”seru joong.
“joonh benar-benar jatuh cinta pada nine”
Joong pun mengutarakan apa yang ada di pikirannya, kalau prem suka boun, dirinya suka nine sementara nine suka boun.  Joong menyadari semua cinta bertepuk sebelah tangan. “Menurutmu ini bagus tidak ?”tanyanya.
“Tidak akan ada yang bahagia kalau begitu.”jawab prem cepat. Oleh sebab itu joong mengajak prem bekerjasama dan saling membantu. Prem yang memang loading,ia tak mengerti maksud saling membantu yang dimaksud joong. Joong pun membisikkan ke telinga prem rencana mereka.

Bersambung

Playful kiss (Bounprem)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora