JK's First Birthday | 1

Start from the beginning
                                    

Setelah menenangkan keduanya, beberapa foto berhasil diambil, sebelum Mami melakukan panggilan video.

***

Aku mendesah, ketika melihat keduanya sudah terlelap. Acara foto dan panggilan video tadi sebetulnya berjalan dengan lancar, jika saja Kia tidak menangis sambil menjerit-jerit, tidak sabar untuk mendapatkan kuenya. Karena memaksa ingin menyuap dengan tangannya sendiri, dress berbahan kaos putih dengan aplikasi rok tutu warna merah muda itu harus berganti dalam hitungan menit setelah dipakai.

Seharusnya kerepotan ini bisa kubagi dengan Mas Ryan. Namun, telepon semalam membuatnya harus berangkat ke Bekasi selepas azan subuh. Katanya ada masalah di salah satu pabrik tempat ia bekerja.

Aku beranjak ke ruang makan. Sepotong kue dengan dasar rainbow cake dan segelas besar es teh manis sepertinya bisa membantuku mengisi tenaga, setelah berjibaku dengan segala persiapan dan tingkah si kembar yang terkadang bisa memancing emosi. Sambil menikmatinya, kuedit beberapa foto untuk dipajang di feed Instagram yang sudah lama tidak kuperbaharui.

'Jia and Kia's first year', tulisku pada caption foto yang memamerkan senyum lucu keduanya. Setelah menekan tombol send, beberapa notifikasi masuk karena foto yang kuunggah mendapat beberapa tanda love.

Jemariku kemudian berselancar di news feed dan sesekali berhenti pada foto beberapa orang teman yang sudah lama tidak kutemui.

Pemberitahuan kembali masuk. Ternyata Jia dan Kia cukup populer. Buktinya, setiap mengunggah foto mereka, jumlah like dan komentarnya selalu menaik tajam dalam waktu singkat. Pernah ada yang memberikan usulan untuk menjadikan Jia dan Kia sebagai konten. Namun, aku tidak pernah menanggapinya dengan serius.

Sebuah komentar baru masuk.

[Naya, kamu ke mana aja? Nggak pernah mau kumpul lagi sama kita. Besok datang di farewell party Tasya, ya.]

Aku menelan ludah. Komentar dari pemilik akun yang sudah kukenal dengan baik itu berhasil membuat jariku menggantung di udara untuk beberapa saat. Keringat dingin pun mulai membasahi bagian atas pasmina khaki yang kukenakan.

Bukan tidak mau, tapi ada beberapa pertimbangan yang menghalangi langkahku untuk bisa pergi. Selain karena sudah menikah dan memiliki dua putri, ada hal yang lebih kuprioritaskan daripada sekadar berkumpul dengan teman tanpa agenda yang jelas.

Aku meremas tangan, gamang dengan kalimat yang akan kuketik sebagai balasan.

[Bawa baby JK juga, sekalian ajak Mas Ryan. Aku bakalan kangen berat kalau kita ga ketemuan dulu, huhu]

Kali ini Tasya, yang namanya di-mention, berkomentar.

Alih-alih membalas, jariku malah membuka gallery-nya.

Tasya merupakan satu dari sekian teman dekatku yang beruntung. Wanita yang berotak cerdas, berparas cantik, juga lahir dari keluarga pengusaha yang sukses itu akan segera terbang ke Australia. Selain suaminya bekerja di sana, wanita yang baru menikah satu tahun silam dan belum dikarunia keturunan itu akan melanjutkan program doktoralnya.

Tanpa sadar, aku kembali mendesah.

Pandanganku beralih pada balon-balon yang sudah berhamburan tanpa arah; pada noda-noda kue di karpet yang tidak bisa dibersihkan dengan tisu basah; pada tumpukan setrikaan yang selalu memanggil setiap si kembar terlelap; pada piring-piring kotor yang belum sempat kubersihkan; juga pada wajah yang terpantul dari layar ponsel yang masih kupegang.

Aku bahkan lupa kapan terakhir melakukan perawatan wajah, seperti yang biasa kulakukan rutin sebelum menikah.

Ah, melihat foto beberapa teman yang beruntung hanya membuat sebagian diriku merasa kurang bersyukur.

Aku bahagia memiliki suami yang baik.
Aku bahagia memiliki dua orang putri sehat yang menggemaskan.
Aku bahagia memiliki orang tua dan saudara yang perhatian.
Ya, aku bahagia.

Kalimat-kalimat itu kembali kurapalkan, meski tetap saja sekelumit rasa itu kembali terasa sangat menyesakkan.

Kalimat-kalimat itu kembali kurapalkan, meski tetap saja sekelumit rasa itu kembali terasa sangat menyesakkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Karma 5 sudah dimulai!
Kali ini Kamaksara bekerja sama dengan Nauli Media, menyelenggarakan Domestic Romance Competition 2021 sampai tanggal 31 Juli.

Dukung cerita ini dengan vote, comment, and share, ya.
Terima kasih ❤

Part Time MomWhere stories live. Discover now