10. Why don't We

718 167 12
                                        

Note : vote and comment!

"We're supposed to be together, you ain't thinkin' straight
I gotta place that we can go and ease your stress away"

Sooyoung menelan ludahnya saat ia menoleh dan mendapati Kim Jisoo berdiri menatap ke arah Taehyung sambil tersenyum lebar.

"Annyeong..." sapa Jisoo

"Mengapa kau ada disini?" Tanya Taehyung

Jisoo menarik kursi lain dan meletakannya di samping Taehyung, membuat Sooyoung harus bergeser agar wanita itu bisa duduk dengan benar. "Aku hanya lewat" ucapnya namun dia terlihat melirik Jimin sedikit

"Ah begitu..." gumam Taehyung

"Oh, jisoo-ya... kau sudah mengenal Sooyoung dan Yerin? Ku dengar kalian semua satu sekolah. Yerin adalah sepupuku" ucap Minhyun yang sepertinya juga mengenal Jisoo

Jisoo menoleh menatap Sooyoung dan Yerin, "aku beberapa kali melihat kalian di sekolah, apa kabar..?" Sapanya sambil tersenyum

"Annyeonghaseyo" sapa Sooyoung dan Yerin bersamaan

Harusnya Sooyoung bersikap biasa saja bukan? Tapi mengapa ia merasa tidak nyaman tiba-tiba?

"Sooyoung-ah... pesan apapun yang kau mau, aku yang traktir malam ini" ucap Minhyun

Mata Sooyoung menatap Minhyun dan laki-laki itu tersenyum seolah tahu bahwa Sooyoung sedang tak merasa nyaman.

"Benarkah?! Oppa jangan sampai kau menyesal ya.." ucap Sooyoung sambil tersenyum lebar, lalu mengangkat tangannya "paman... kami mau memesan!!!"

Setelah minuman dan makanan yang mereka pesan tiba, mereka sibuk menikmatinya. Sooyoung sesekali bicara pada Yerin dan tertawa, ia mencoba tidak mempedulikan Jisoo dan Taehyung yang sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Kedua orang itu bicara tentang perkuliahan mereka, sebenarnya dari pendengaran Sooyoung, Jisoo lah yang banyak bicara, sedangkan Taehyung hanya menanggapi sebisanya.

Sooyoung menuangkan soju ke sloki nya lalu menegaknya sampai habis. "Ahh.."

"Kau tidak terlalu kuat Sooyoung-ah, kau harus tahu batasanmu" ucap Minhyun

"Aniya~~ ku rasa toleransiku hari ini bertambah sedikit" elak Sooyoung sambil menunjukan ibu jari dan telunjuk yang menempel pada Minhyun.

Minhyun menggeleng pasrah sambil tersenyum.

"Ah! Jisoo sunbae, kalau boleh tahu mengapa kau tidak satu kampus dengan Taehyung sunbae? Ku pikir karena di tahun akhir sekolah dulu kalian dekat, kalian akan pergi ke kampus yang sama" tanya Yerin

Jisoo menoleh "Taehyung mengkhianatiku, dia tak diterima di kampusku yang sekarang" jawabnya seraya memberengut dan menatap Taehyung sebal

"Sejak awal aku memang tidak mau kuliah disana. Kau tahu itu" elak Taehyung

"Tapi disana lebih bagus, jika kau berusaha sedikit saja, kau pasti diterima!" Timpal Jisoo

Taehyung menghela nafas dan mengangkat bahunya tak acuh.

Semakin lama Sooyoung semakin tak tertarik ada disana. Ia hanya minum dan mendengarkan pembicaraan orang lain.

"Sooyoung sendiri, bagaimana kau berakhir satu kampus dengan Taehyung lagi? Kau benar-benar pengikut yang setia ya?" Tanya Jisoo dan Sooyoung yakin wanita itu tengah mencibir, pengikut maksudnya mungkin adalah penguntit.

"Yak.." Taehyung menegur Jisoo

Sooyoung menuangkan soju ke sloki nya lagi. "Pengikut? Ahh~~ mungkin lebih bagus jika kau sebut itu takdir sunbae" ucapnya menoleh menatap Jisoo lalu menegak soju nya

안녕 My First Where stories live. Discover now