01: all i want is to be with you

669 129 16
                                    

ayo tinggalkan jejak atau pantatnya bisulan /g

Perjalanan dari Paris menuju Jakarta memakan waktu hampir satu hari, tepatnya dua puluh jam tiga puluh menit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perjalanan dari Paris menuju Jakarta memakan waktu hampir satu hari, tepatnya dua puluh jam tiga puluh menit. Lama, tentu saja. Belum lagi persoalan zona waktu yang bikin sakit kepala. Namun terlepas itu semua, Ardan senang untuk mengudara bersama perempuan yang mengisi hari-harinya belakangan ini - menghabiskan waktu hanya berdua dengan Kyra.

Setelah dua hari berkelana di London tanpa tujuan, hanya mengabadikan momen keduanya dan mengunjungi tempat-tempat rekomendasi disana, lalu terbang ke Paris untuk menghabiskan seharian penuh menyicipi santapan khas kota Cinta itu seperti Choucroute, Rhum baba, Croque-monsieur, Jambon-beurre dan yang paling identik dengan kota Paris: croissant.

Makanan yang terakhir menyebabkan Kyra dan Ardan beradu argumen cukup lama, tidak lain dan tidak bukan soal penyebutan roti berlapis-lapis tersebut. Kyra tetap bersikukuh melafalkannya sebagai 'kroasong', sementara Ardan yang memang senang membuat si perempuan kesal, tidak mau kalah dengan pelafalan 'kroisan'-nya.

Tentu saja, pertengkaran itu berakhir dengan kemenangan Kyra - yang bahkan sampai menjelaskan asal muasal  dan sejarah dari roti lapis khas Paris itu. Padahal Ardan hanya ingin melihat Kyra kesal - katanya Kyra terlihat dua kali lipat lebih menggemaskan saat marah.

Terserah Ardan saja. Yang penting Ardan bahagia.

Saat pengumuman bahwa makan malam keduanya sudah siap untuk diberikan, perlahan si lelaki membangunkan Kyra yang sejak dua jam tadi tertidur di bangku sebelahnya, terlihat lucu dibalut selimut maskapai berwarna merah muda. 

"Kyra, wake up..." Bisiknya di dekat wajah Kyra, menimbulkan sebuah gerakan signifikan dari si perempuan, disusul oleh erangan lirih. "Bangun dulu, yuk. Itu makan malemnya udah mau disajiin."

Mendengar kalimat terakhir Ardan, mata Kyra perlahan terbuka meski sulit menahan rasa kantuk yang begitu dirasakannya. 

Sepuluh menit setelahnya, di hadapan mereka tersaji makan malam yang disajikan oleh pihak maskapai; mulai dari appetizer, main course, juga dessert berupa silk pudding dan beberapa potong buah. Namun saat Ardan tengah asik menyantap menu pembukanya, Kyra masih terdiam dengan pandangan yang kosong dan pikiran yang masih berkelana entah dimana - pertanda bahwa si perempuan belum sepenuhnya sadar.

Alhasil, Ardan dibuat tertawa. Terlebih saat Kyra menoleh padanya dengan ekspresi wajah yang masih sama, mengantuk dan tidak fokus.

"Aku suapin ya? Abis itu tidur lagi," Tawaran si lelaki langsung dibalas dengan anggukan pelan oleh Kyra. Setelah itu, tanpa banyak bertanya lagi, Ardan menjalankan tawarannya. Sesekali menahan tawa saat Kyra merengek, tidak suka karena mash potato miliknya terlalu kering atau sayurnya yang masih sedikit keras.

Ini bukan kali pertama Ardan berada di posisi ini. Faktanya, hari kedua di London, si lelaki harus melakukan hal yang serupa karena Kyra tidak bisa fokus memakan sarapannya dan masih mengantuk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[2] Clique (jjh.lmb)Where stories live. Discover now