Prolog

25.9K 3.9K 218
                                    

Jujur bgt. Vote, follow, dan komen kalian, sngt berrti buat penyemangat penulis. Jadi, selamat mmbaca!!

Bantu biar view dan vote tmbus 100 ya, biar smngt. Atau, kebanyakan?? :')

***

Satu tahun, sebelum tasya kembali ke indonesia.

"Hai, cantik," goda seorang pria berambut pirang.

Tasya yang saat itu sendirian menuju apartemennya, terus berjalan, tanpa peduli dengan siulan beberapa pemuda berkulit putih.

Setelah lulus dari oxford university, tasya menjalani magangnya di salah satu rumah sakit di kota london.

Karena parasnya yang rupawan, bukan hal baru baginya untuk mendapatkan godaan dari lawan jenis. Namun, tidak ada satu pun pria yang bisa menaklukan wanita, yang di juluki 'cold hand' dan 'cold heart' oleh orang-orang terdekatnya.

Julukan cold hand, di dapatkan tasya karena prestasinya dalam akademik. Bukan hanya materi, tapi dalam penerapannya, tasya juga dinilai sebagai salah satu calon dokter yang jenius.

Lalu, untuk istilah cold heart, semua orang yang mengenal tasya, tau, bahwa tasya mempunyai seseorang di hatinya. Namun, pria itu telah menghilang selama bertahun-tahun.

"Alice?! Apa kau yang memesan pizza?!" Seru tasya.

"No! Aku tidak memesan apa pun hari ini. Why?!"

Kening tasya berkerut. Kejadian seperti ini, bukan hanya sekali atau dua kali. Tapi, terlalu sering terjadi.

Di saat musim dingin, tasya akan mendapatkan jaket atau mantel baru. Ketika musim panas, ia akan mendapatkan berbagai benda seperti kaca mata, tabir surya, dan beberapa topi berwarna hitam.

Lalu, untuk makanan, hampir setiap malam, selama tiga tahun belakangan ini, ia selalu mendapatkan kiriman makan, minum, cemilan, bahkan, beberapa original album, milik boy band korea favoritnya.

"Apa pizza itu, dari pemuja rahasiamu lagi?"

Tasya berbalik, dan tersenyum kepada alice.

"Siapa orang gila yang akan melakukan ini, jika bukan dia?"

Alice menyeringai, lalu merebut pizza yang ada di tangan tasya.

"Setidaknya, ia membuat kita tidak kelaparan!"

Tasya mengangguk, lalu mengikuti alice ke ruang santai.

***

"Zeus? Are you ready?"

Zeus tersenyum, lalu menjawab. "Aku selalu siap. Beri tanda kapan pun, saat kau siap."

Di atas gedung, seorang pria berambut putih dengan mata biru, sedang menunduk, menyangga senapan runduk di dadanya.

Satu matanya terfokus pada teleskop, membidik beberapa orang di kejauhan.

"Tiga orang berada di atas atap, dan lima orang bersiaga di depan rumah. Apa kau mampu? Jika tidak, maka aku akan membantumu," tutur zeus.

Dari earphone yang di pakainya, suara seseorang terdengar tertawa. "Apa kau meremehkanku?"

Zeus tersenyum, mendengar perkataan pria itu. "Aku tidak meremehkanmu. Aku hanya ingin semuanya berakhir. Aku memutuskan, untuk kembali ke indonesia."

Hening...

"Semoga sukses dengan wanitamu."

Zeus tersenyum, kemudian membalas kata-kata pria itu. "Katakan itu, setelah kita pergi dari sini hidup-hidup."

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now