9

74 14 3
                                    

Cerah berawan kembali mendominasi langit hari ini. Membuat segala sesuatu yang telah direncanakan akan berjalan lancar. Ya, mungkin hal itulah yang akan dipikirkan oleh sebagian orang yang akan melakukan aktifitas mereka diluar ruangan.

"Manager Son Dino ?" Aku mengalihkan pandaganku pada suara yang sedang mengajakku untuk berbicara itu.

"Ye !"

"Ah, aku tak menyangka Dino akan memilih seorang manager tampan sepertimu!" Aku hanya menatap datar wanita yang entah siapakan ia.

"apa ada sesuatu ?" tanyaku kembali. Jujur saja selain Son Dino dan Boo Seungkwan, aku sangat risih untuk berbicara dengan orang lain.

"ah, itu.... boleh aku meminta nomor ponselmu ?" Hah, apa yang sedang ia lakukan. Aku berusaha untuk bersikap sebiasa mungkin, menutupi kerisihanku terhadap wanita ini.

"Maaf, tapi Son Dino memanggilku" Syukurlah karena Dino yang sedang beristirahat disana. Aku melangkah, meninggalkan wanita yang entah akupun tak mau memikirkan bagaimana ia sekarang.

"Oh, hyung...." Kuberikan sebotol air mineral padanya yang sedang dikerumuni oleh dua wanita yang sedang memperbaiki riasannya.

"wae ? Apa ada yang mengganggumu ?" Tanpa sungkan, aku mendudukan diriku pada kursi kosong yang berada tak jauh darinya.

"Hem!" Gumamku membenarkan. Dino hanya tersenyum ringan disana. Hal seperti itu mungkin sangat biasa terjadi padanya.

"Kau sangat tampan Manager-nim, wajar saja jika banyak staff produksi yang menggodamu!" Ucap salah satu penata rias yang sedang memperbaiki make-up Dino itu.

"Aku tidak seperti itu !" Aku tidak menyukai hal-hal seperti ini. Bahkan lebih banyak staff pria yang tampan disana.

"Eyy, kenapa kau harus merendahkan dirimu seperti itu?"

"Itu adalah sifatnya Noona, Dia adalah orang yang datar!" Ujar Dino yang sangat benar adanya.

"Kau harus bisa mengakui ketampananmu Manager-nim. Kau tahu, Saat kalian berdua masuk itu seperti kami yang sedang menyaksikan dua pangeran dari negeri dongeng !" Kalimat itu, kucoba untuk tak memahami dan menimpalinya.

"Kalian sangat berlebihan kali ini. Bukankah seharusnya kalian bosan karena melihatku hampir setiap hari ?" Ya, Son Dino memang seramah ini pada semua orang. Bahkan, dia mau untuk menimpali setiap gurauan yang dilontarkan oleh orang-orang.

"Anii, bahkan karena mu aku bersemangat untuk pergi bekerja. Lalu dengan adanya manager-nim disana, rasa semangatku juga semakin bertambah!"

"Hahahaa, benarkah ?"

"Apa ada sesuatu yang ingin kau makan, atau kau minum ?" Alihku pada pembicaraan yang membuatku merasa gerah ini.

"Ah, apa kau menghindari percakapan ini ?" Ya, sepertinya usahaku diketahui oleh Dino. Entahlah, bagaimana dia bisa bersikap santai seperti itu.

Aku hanya menunjukan senyum canggungku, berharap agar Dino bisa melepaskanku dari Dua Staff Wanita ini.

"Eoh, Noona...." Son Dino kembali menerima telepon dari Noonanya. Wajahnya tampak terlihat datar, apa ada sesuatu yang terjadi.

"Noona, sudah kukatakan jika...." Dino tak melanjutkan kalimatnya, setelah nada dingin ia perdengarkan.

"eodi ?" Ucapnya kembali. Son Dino menatapku lalu menghela napas panjang namun sedikit tercekat.

"Hyung, apa aku boleh meminta bantuanmu ?" Aku menatapnya Datar. Ya, aku merasa dugaanku benar kali ini.

"Apa terjadi sesuatu?"

Fallin'BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang