ღ。◦◝。


Iya ya, kenapa Sandi—dan Bayu—harus hilang hari ini sih?

Nggak tahu. Sama seperti Sandi gak tahu kapan Bayu bakal bangun. Tidurnya pulas banget padahal semalam juga gak tidur malam-malam amat, jam 11 sudah berhenti ketawa-tawa di tengah ngobrol sambil tukar peluk di kasur kamar penginapan.

Belum dibilang, jadi—ekhem—setelah saling confess satu sama lain dan closing pakai ciuman di bibir, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pas hujan berhenti. Dan malamnya, pergi ke penginapan karena, yah... kalau balik ke kosan, jelas mereka gak bisa kelonan sampai siang.

Jam dinding di atas televisi menunjukkan pukul 9 pagi—kurang beberapa menit tepatnya. Masih cukup waktu kalau mereka mau keluar mencari sarapan karena penginapan di sini gak nyiapin sarapan, lagian mereka juga cuman check in buat sehari.

Jadinya Sandi putuskan buat muas-muasin diri pandangi wajah tidur pacarnya. Semalam Bayu sempat mengigau bilang, "maaf deh, mekdi lagi...", Sandi gak tahan buat senyum kalau ingat. Lucu banget. Gak tahan buat enggak usap-usap lembut sisi wajah Bayu. Telunjuknya juga sempat mainkan anak rambut Bayu yang tersampir di wajahnya sebelum kemudian diselipkan ke belakang telinga.

Manis. Manis banget. Sandi gak tahan buat gak mengimbuhi kecupan-kecupan lembut. Satu di dahi, dua kali di bibir, dan yang lama di pipi tembam Bayu.

"Hngh..." namun agaknya Bayu cukup terusik oleh ciuman penghantar bangun tidur—yang gak dimaksudkan—Sandi. Cowok yang lebih kecil bergerak di tempat yang kemudian malah ditarik dalam rangkul supaya gak kemana-mana, tapi malah bikin Bayu jadi sadar.

"Hhn—Sandi?"

"Hm?"

Masih setengah sadar dan terpejam, Bayu balik memeluk tubuh besar Sandi. Menggumam pendek di sana sebelum berceletuk, "Laper..."

"Baru bangun padahal."

Nyengir Bayu meski gak bisa dilihat. Lantas dia bergerak naik, memposisikan dirinya jadi sehadap dengan Sandi. "Mau kiss."

"Gue belum sikat gigi."

"Gue juga, tapi mau kiss." tanpa menunggu, Bayu langsung saja mendekatkan wajahnya menjumpai bibir Sandi dengan miliknya.

Cium yang Bayu maksud bukan sekedar little peck seperti yang dilakukan Sandi sebelumnya. Kiss yang Bayu minta sedikit lebih dalam. Pastinya pun jauh lebih mujarab menarik kesadarannya.

Sandi yang lebih dulu menarik wajahnya. "Udah?"

"Udah." Bayu mengangguk. "Mau makan, laper."

"Ya udah, ayo makan keluar. Cuci muka sama sikat gigi dulu."

"Sekalian checkout?"

"Enggak, entar aja," lagian males di kosan pasti dicariin.

Sandi beranjak duluan setelah mengimbuhkan kecup di hidung.

Bayu turut bangun, tapi masih duduk di kasur. Dia merentangkan tangannya.

"Gendong!"

Bayu sudah senang ketika Sandi mendekat lagi menghampirinya, tapi malah menjerit karena Sandi malah menarik kakinya.

"GAK JADIIIII! IYA IYA, GUE JALAN SENDIRI! AAAAA SANDI LU BANGSAAATT!!"

Beneran Bayu diseret sampai turun dari kasur dan malah langsung ditinggal ngeloyor pas kepala Bayu terantuk pinggir kasur membuatnya mengaduh.

Undercover ╏ SooGyu ✓Where stories live. Discover now