DERITA SEORANG ISTRI. halama1

39 0 0
                                    

DERITA SEORANG ISTRI

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DERITA SEORANG ISTRI

Ketika itu di pagi hari cuaca mendung, matahari seakan enggan keluar menampakan sinarnya. Gerimis kecil perlahan turun. Semua seakan mewakili perasaanku dengan apa yang aku derita. Kehidupanku sungguh sangat pahit, aku hidup dalam sebuah keluarga yang pas pasan. Untuk menyambung hidup saja kedua orang tuaku harus bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarga. Bekerja sehari penuh pun belum tentu bisa mencukupi untuk kebutuhan, belum jikalau ada kebutuhan yang lain, sehingga orang tua harus mencari pinjaman kesana  kemari. semakin bertambah hari , hutang semakin banyak. Apalah daya aku hanya seorang wanita yang tidak memiliki keahlian.

Saat menatap wajah kedua orang tuaku, hanya air mata yang ada. Apakah yang harus aku lakukan ????

Tuhan berikanlah jalan untukku. Hampir tiap hari aku merenungi nasib keluargaku, sampai kapan kah ???

Malam itu aku berfikir mencari jalan keluar, bagaimanakah aku agar bisa membantu kedua orang tuaku. Hampir tiap malam aku tak dapat tidur, selalu gelisah dan gelisah.

Di dalam lamunanku terfikir kan aku untuk bekerja, tapi kerja apa ? Tekadku kuat aku harus berusaha!

Aku ingat banyak wanita yang menjadi tkw, mumgkin ini jalan satu satunya. Kemudian aku bertanya tanya bagaimana caranya untuk menjadi tkw. Menjadi tkw hrus melaalui sponsor, disitu aku bertanya tanya mencari sponsor tkw. Dari seorang laki laki ada yang memberi tahu bahwa tidak jauh dari desa ini ada sponsor tkw. Kemudian esoknya aku menemuinya. Disinilah awal perjalanan suka dukaku.

Pagi itu dengan senang hati aku berangkat menemui sponsor tenaga kerja / tkw, dengan harapan aku bisa diterima dan mendapatkan pekerjaan untuk membantu kedua orang tua.

Sesampainya di rumah sponsor aku ditanya tentang pengalaman dan keahlian. Semua aku jawab seadanya karena aku belum punya keahlian dan belum punya pengalaman. Sponsor meminta agar aku menyiapkan semua persyaratan untuk menjadi tkw. kemudian akupun menyanggupinya untuk menyiapkan persaratan tersebut. Aku kembali pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah aku berbicara kepada kedua orang tuaku tentang persyaratan yang harus di siapkan, Orang tuapun menyetujuinya.

Setelah persyaratan lengkap , aku datang kembali ke rumah sponsor tkw, dengan harapan bisa di berangkatkan secepatnya.

Diluar Dugaan................. Ketikan aku sampai di rumah sponsor ternyata yang dibicarakan bukan masalah pekerjaan, tapi saya diperkenal kan adiknya sponsor tkw- duda beranak satu. saya ditanya "daripda kamu menjadi tkw mending kamu nikah sama adik saya, (duda beranak satu). nanti kamu sama sama berangkat ke luar negeri. Kalau kamu melamar menjadi tkw perlu proses panjang, ada pelatihan, harus menunggu di penampungan. Tapi kalau kamu nikah sama adik saya , kamu bisa berangkat secepatnya setelah nikah.

Disitu saya bingung mengambil keputusan, ahirnya saya jawab nanti saya fikirkan dahulu. kemudian aku kemali pulanh ke rumah.

Halaman 1

.............Bersambung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DERITA SEORANG ISTRIWhere stories live. Discover now