20

989 167 27
                                    

Lord Xiah mendesis tidak suka saat melihat perisai roh yang berada tepat disamping manusia yang disukainya. Kuku hitam panjang memaksa keluar dari retakan kecil, merobek paksa portal untuk kesenangannya. Seperti morebek kertas yang sudah usang, begitu mudahnya bagi xiah melakukannya. Akibat dari perbuatannya sekali lagi, tubuh Jaejoong hampir terlempar ke dinding.

Roh-roh Fallen Angel yang jantungnya di makan Jaejoong, menjadi barikade utama menahan Xiah. Mereka menyerang tanpa henti untuk menahan Warlord memasuki dunia tengah. Udara semakin terasa padat, dada kesulitan karenanya. Dingin merambat dengan cepat ke seluruh tubuh dan membuat kepala seolah melayang-layang.

Jaejoong menghembuskan nafasnya kasar, melirik sekilas ke arah Luar dan melihat pasangannya berjuang untuk menembus pelindung sihir. Matanya berkabut, semakin tebal sehingga pandangan tidak begitu jelas. Dia tidak lagi bisa berdiri, untuk hal tersebut akhirnya sebuah keputusan di ambil. Dengan sisa tenaga dan sihir, bibir melantunkan sihir perlindungan tingkat atas untuk dirinya dan anaknya sebelum jatuh ke lantai.

Seringai di wajah Xiah semakin lebar, kedua tangannya mencengkram retakan dan merobeknya. Dengan penuh percaya diri keluar dari sana dengan baju kebesarannya dan tiga pasang sayap hitam besar dipunggung, ekor panjang dengan ujung runcing serta sepasang tanduk panjang di dahinya. “Penyambutan yang tidak buruk anak-anak.” katanya.

Dia melangkah mendekati tubuh Jaejoong yang terbaring di lantai, menekuk kakinya dengan tangan terjulur untuk menyentuh.

Jangan berani menyentuhnya! Jangan berani!” alpha dalam dirinya menunjukkan tingkat keposesifan yang besar. Aroma kematian masih terasa, insting masih meraung penuh amarah dan seseorang dengan sayap aneh yang jelas berasal dari Ras tertinggi berusaha menyentuh pasangannya. Tepukan ringan di pundaknya sedikit meringankan amarah tersebut, dia melihat ke arah Changmin yang tersenyum lembut dengan mode malaikatnya.

Dahi mengerut dengan alis menekuk tajam, senyum terbentuk di wajah Xiah, memamerkan sepasang taring cantiknya. “Anjing nakal, haruskah aku merantaimu?” xiah memprovokasi Yunho, secara diam-diam tangannya berusaha menyentuh Jaejoong tetapi ada semacam listrik yang menyengat kulitnya setiap berusaha menyentuh tubuh putih bersih itu. Sepertinya Moon Goddes melindungi anak ini, bagaimana pun darah si Dewi banyak omong itu mengalir dalam tubuh anak ini, pikirnya.

Melihat usaha para makhluk dunia tengah, Xiah bertepuk tangan seolah menyemangati. Dia tidak begitu tertarik dengan mereka, provokasinya tidak membuahkan hasil sama sekali. Sungguh mengecewakan. Dua malaikat, satu anjing dan iblis kecil, pertunjukan seperti apa yang akan mereka berikan? Dunia iblis hanya terdiri dari satu warna saja yang itu membuatnya bosan, dunia tengah dengan banyak warna diharapkan mampu mengurangi rasa bosannya.

Langit masih semerah darah, dedaunan mengering, tanah sedikit retak dan udara yang pekat, semua karena kedatangan paksa dari Lord Xiah. Satu hal yang lupa Xiah cari yaitu orang yang ingin membuat kontrak dengannya. Tidak mungkin anak kecil ini yang memanggilnya, sekali lihat dapat diketahui jika anak ini berusaha menyegel gerbang. Aroma kematian begitu pekat, Xiah sangat menyukainya, rasanya begitu hidup.

Xiah memilih untuk duduk di lantai, melipat kaki dan menopang wajahnya dengan salah satu tangan. Dengan sihir manipulasi miliknya dia menumbuhkan pohon apel, mengambil buahnya dalam jumlah banyak dan memakannya, tidak lupa menghilang pohon itu. Bibir sibuk mengunyah dengan jari yang menopang wajah mengetuk-ngetuk pipi. “Ayolah anak-anak, ini hanya sihir pelindung, bagaimana bisa kalian tidak bisa menghancurkannya?” seru Xiah. Sejujurnya dia pun tidak bisa menghancurkan pelindung sihir ini, Archmage terkenal akan sihir pelindung paling kuat dari semua Ras. Hanya mereka yang bisa membalikkan sihir yang mereka buat, hukum alam yang tidak bisa ditentang siapapun.

1》R O G U E | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang