2. Expensive

69.9K 2.9K 56
                                    

B. Expensive  

Tiga orang berseragam hitam masuk ke dalam ruangan pribadi Tuan besar. Mereka melihat tuannya sedang berciuman dengan seorang perempuan cantik berambut pirang.  

"Maaf tuan" 

Tuan besar yang tampan itu lalu menghentikan aktifitasnya. Dia menatap kesal pada tiga orang di depannya. 

"Tuan? Kami sudah menemukan perempuan itu" 

Tuan muda itu cukup terkejut dan kagum dengan kemapuan 3 orang suruhannya itu. Hanya dalam kurang dari 1 hari mereka dapat menemukan di mana perempuan itu berada. 

"Bagus. Berikan laporan lengkapnya padaku malam ini sekarang pergilah bonusnya akan kukirimkan" 

Tiga orang itu meninggalkan ruangan tuan besar.  

Perempuan berambut pirang itu kembali mencoba membangkitkan gairah si tuan besar. Tapi tuan besar mendorong perempuan itu menjauh.  

"Pergilah aku sudah tidak bergairah" 

Perempuan itu lalu kembali memakai kaosnya dan pergi berlalu. Saat dia mau menyentuh pintu, dia berbalik 

"Temui aku kapan pun kau mau. Aku tetap mencintaimu Ar" 

Perempuan itu lalu pergi dengan anggunnya. 

"Cih?!" Laki laki itu mengumpat pelan. Dia lalu berdiri dan merapikan baju yang dipakainya. Dia lalu berjalan menuju balkon kamarnya yang mewah. Dinyalakannya seputung rokok dan dihisapnya dalam lalu dikeluarkan. 

"I got you" 

************************************* 

Aku berjalan menyusuri lorong kampus ini. Tinggal menyusun skripsi dan aku akan lulus. Walau sejujurnya aku masih bingung akan bagaimana aku nanti setelah lulus. Aku ingin sekali sukses sesuai dengan jurusan yang aku pilih ini. Seorang desainer terkenal seperti cita citaku dari kecil. Tapi apa daya? Aku tidak memiliki uang untuk bisa menjadikan cita citaku itu jadi kenyataan. Aku tersenyum miris untuk apa aku kuliah di paris dengan jurusan desainer dan aku bela belain melanjutkan kuliah di indonesia dengan jurusan yang sama dengan uang jerih payahku sendiri kalau akhirnya aku tidak bisa mewujudkan impian itu. 

"Aduh" 

Aku mengelus keningku. Sepertinya aku berjalan sambil melamun lagi hingga tidak sengaja menabrak pintu kaca. 

"Kathy... Kemarilah temani aku makan di kantin. Banyak yang ingin aku ceritakan" 

Jessica menarik tanganku menuju kantin. Kami berjalan bersisian.  

Jessica Willan seorang primadona kampus keturunan inggris pakistan indonesia dengan rambut coklat ikal indah dan wajah yang sangat cantik dengan bibir tebal alis tebal dan hidung mancung juga jangan lupakan lesung pipi yang dalam di kedua pipinya dan dagu yang belah. Dia juga tinggi semampai dan jangan lupakan garisi kata KAYA, dia anak tunggal keluarga Willan ayahnya seorang bisnisman yang bergerak di bidang kuliner terbesar di Asia . Aku masih berfikir kenapa seorang Jessica Willan mau berteman denganku. Aku kaya saja tidak, well mungkin dulu ia dan tolong garis bawahi kata DULU. Jessica low profile dan mudah bergaul dengan siapa saja. Tidak sepertiku yang kehilangan 'cara menjadi anak populer' sejak kejadian itu. Jika aku bersebelahan dengan Jessica seperti sekarang ini, mungkin orang akan berfikir "hey, Jessica datang bersama salah satu pembantu barunya" oke hentikan itu walau aku tidak semodis Jessica tetap saja aku tidak mau disamakan dengan pembantu camkan itu. 

Kania teman sekontrakanku pernah bilang kalau rasa percaya diriku yang memang sudah minim itu semakin mengenaskan semenjak aku berteman baik dengan Jessica but for God shake i glad have friend like Jessica she so kind to me. 

✔ Sorry Mr Perfect (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang