29. Berdebat

4.8K 794 111
                                    

Hay guys, Be My Boyfriend Mas Joni sekarang udah ada di playbook yaa

Bisa klik link di bio Atau kamu bisa beli e-booknya langsung di 085761933556

Tenang aja, aku bakalan tetap publish di wp sampai habis kok ☺

Makasih guys ☺🙏

......

Nadia yang hampir saja menyelami alam mimpi seketika tersentak saat Joni yang duduk di belakangnya tiba-tiba menggeram kesal. "Hk!" Nadia seketika terbangun dan menoleh ke belakang. Pikirannya sedikit terpaku saat ia melihat Joni di sana. Sampai saat ia sanggup mencicit pelan, "mas Joni?"

Joni seketika menyeringai karena sudah membuat Nadia jadi terbangun. Ia berdecak lidah dan mendelik Nadia yang tampak terbingung di situ.

"Lap bibirnya, air liurnya keluar," Ucap Joni membuat Nadia langsung mengusap mulutnya.

"Jalan! Jalan jalan!" Perintahnya menepuk bahu Jaiden. Dan Jaiden langsung menuruti perintah sang kakak.

"Nnggak ada air liur," Gumam Nadia yang isi kepalanya masih di proses.

...

"I..ini seriusan harus kaya gini?" Bisik Nadia kepada Jaiden.

Jaiden yang wajahnya sudah merengut tak menjawab. Ia justru mengangkat kepalanya menatap kesal sang kakak.

Joni menyuruh Jaiden untuk memberhentikan mobil. Lalu menyuruh Nadia dan Jaiden ikut turun. Dan sialnya, keduanya di hukum oleh Joni di tengah malam itu. Keduanya berdiri menghadap Joni dengan tangan memegang telinga.

"Ngapain sih kalian berdua? Ngapain datang ke sini?!" Ucap Joni yang terdengar emosi.

"Jai, lo taukan di sini bahaya?! Lo tau gue disini ngapain! Apa nggak bisa lo nahan dulu, tahan Nadia buat nggak datang ke sini?! Lo taukan gimana besar resiko kerjaan gue?!" Omel Joni pada Jaiden yang mengeyam mulutnya dan sudah tertunduk.

Nadia yang kesadarannya sudah terkumpul pun jadi kesal melihat Joni yang mengomeli Jaiden. Dan lebih kesal mengetahui bahwa dirinya sedang di hukum.

"Jangan salahin Jaiden!" Seru Nadia dengan kesal mendorong dada Joni. Membuat Joni jadi harus mundur selangkah. Sementara Jaiden tercengan disitu.

"Ini semua salah mas Joni! Mas Joni itu nggak jelas! Apa susahnya balas chat aku?! Apa susahnya angkat teleponku?! Kalau emang mau selesai, ya bilang!" Omel Nadia pada Joni yang menatapnya lelah.

"Kan kamu yang bilang selesai. Kamukan yang lepas cincin? Terus kamu sekarang mau apa?" Balas Joni yang membuat Nadia terdiam seketika. Wajah Nadia sudah memerah dan semampunya ia menahan desakan air mata yang terus mengancamnya.

Jaiden menggaruk kepalanya yang tak gatal. Perlahan demi perlahan, ia berjalan mundur. Menjauh dari Nadia dan Joni yang sedang berdebat.

"Mas Joni jahat! Mas Joni yang duluan bilang bakalan pertimbangkan lagi masalah pernikahan. Mas Joni duluan yang mau putusin hubungan. Terus.. Sekarang, bukannya mau perbaiki hubungan mas Joni malah pergi ke tempat kaya gitu. Peluk-pelukan sama cewek," Air muka Nadia bergetar saat terlintas dalam benaknya saat seorang wanita memeluk Joni dengan mesra. Seketika air matanya terjatuh.

"Memang kalau cuma sebelah yang cinta itu kaya gitu. Berjuangnya sendiri. Sementara mas Joni.. Terus-terusan abaikan aku. Di tinggal selama 4 tahun, aku tetap diam. Dan sekarang, tetap juga di mainin."

Nadia memalingkan wajahnya sambil menangis. Dadanya terus berdenyut nyeri. Dan rasanya begitu sesak.

Joni mengusap wajahnya kasar dan menghelakan napasnya dalam. Lelah sekali menghadapi wanita satu ini. Tetapi mau bagaimana lagi, Joni sudah menetapkan hatinya di kesusahan ini.

Be My Boyfriend Mas Joni Donde viven las historias. Descúbrelo ahora