17. 💟

15.2K 1.6K 106
                                    

Me With Three Boys.

_______

Sebenarnya Jaehyun mengikuti Taeyong dan Jay saat mereka pergi, tentu saja tanpa sepengetahuan Taeyong dan Jay, Itulah kenapa Jaehyun bisa berada di lokasi yang sama dengan Taeyong.

Jaehyun mempunyai firasat buruk, tadi pagi sebelum Jaehyun benar-benar pergi, Jaehyun sempat menguping pembicaraan mereka, Jaehyun hanya bersikap acuh, tapi saat sampai dikantor nya Jaehyun merasa tidak tenang jadi Jaehyun memutuskan untuk kembali untung saja mobil Jay belum terlalu jauh dari rumah.

___

Jay menunggu dengan panik didepan ruang UGD, Jay sedari tadi tidak bisa diam wajahnya sudah mengeluarkan keringat dingin matanya sampai berkaca-kaca.

Jay sudah menghubungi Suho, Irene dan Jeffry.

Tak lama Suho dan Irene datang dengan berlari tergesa-gesa disusul Jeffry dibelakang.

Irene baru saja ingin menanyakan apa yang terjadi tapi sudah dikejutkan dengan tindakan Jeffry.

Bugh!

Jeffry meninju rahang Jay tanpa aba-aba membuat Jay tersungkur. Jeffry menarik kerah Jay dengan kedua tangan.

"SUDAH AKU KATAKAN JANGAN SAMPAI TAEYONG TERLUKA!"

Bugh!

Bahkan Jeffry tidak segan membenturkan kepala Jay pada lantai, membuat Jay meringis.

"KAU MALAH MEMBUAT TAEYONG CELAKA, BANGSAT!"

Bugh!

"KAU HANYA PRIA LEMAH!"

Bugh!

"KAU MEMBUAT KEKASIHKU CELAKA!"

"KAU BUKAN KEKASIHNYA!" Teriak Jay.

"Taeyong tidak mencintaimu hyung, seharusnya kau mengerti."

Bugh!

Bugh!

Jeffry kembali menghajar Jay tanpa celah membuat Jay hanya pasrah tidak bisa melawan.

"Jeffry sudah cukup!" Irene mencoba menarik Jeffry yang masih mencengkram kerah Jay.

"Ini musibah tidak ada yang tau."

Akhirnya Jay dibawa oleh beberapa suster untuk diobati lukanya.

Jeffry jatuh terduduk dikursi tunggu, mendengar kabar Taeyong terluka membuat hatinya berdenyut nyeri, apalagi ditambah adiknya; Jaehyun juga ikut terluka parah. Sebenarnya apa yang terjadi, keduanya sampai terluka parah sementara Jay baik-baik saja?!!

Pintu ruangan yang menangani Jaehyun terbuka membuat semua perhatian ketiga orang yang sedang menunggu teralihkan pada Dokter yang baru keluar.

"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Irene langsung.

"Pasien mengalami cedera dipunggung akibat hantaman dari truk, tidak ada yang membahayakan nyawanya."

"Satu lagi, pasien mengalami lumpuh dibagian kaki kiri."

Irene tidak bisa lagi membendung air matanya. "A-anak saya lumpuh?"

"Anda jangan khawatir kami akan berusaha untuk menyembuhkannya, hanya perlu melalui beberapa terapi, tapi tentu saja itu membutuhkan waktu yang lama."

Irene sudah tidak kuat menopang tubuhnya lagi, Irene jatuh dan langsung ditangkap oleh Suho.

"Bisa kami masuk?" Tanya Suho.

"Boleh, tapi hanya dua orang tidak boleh lebih, tunggu suster keluar mereka masih membersihkan beberapa peralatan medis."

"Saya permisi."

Suho melirik Jeffry sebentar, Jeffry yang mengerti pun hanya menganggukkan kepalanya, menyuruh Suho dan Irene yang masuk lebih dulu, setelah melihat tiga suster sudah keluar.

Jeffry sebenarnya juga merasa khawatir dengan keadaan Jaehyun, apalagi sampai Jaehyun mengalami kelumpuhan.

Jeffry juga menyesali perbuatannya yang memukul Jay tanpa alasan yang pasti. Mau bagaimana pun keduanya adalah adik kandungnya, Jeffry masih menyayangi kedua adiknya. Seharusnya Jeffry bisa bersikap lebih dewasa bukan malah bertindak lebih dulu tanpa mendengar penjelasan Jay lebih dulu.

Setelah beberapa menit Jeffry menunggu, pintu ruangan yang menangani Taeyong terbuka sontak membuat Jeffry menoleh.

"Bagaimana keadaan Taeyong dok?" Tanya Jeffry melihat dokter yang sudah keluar dan menutup pintu.

"Pasien mengalami kekurangan banyak darah, karena kepalanya bocor. Dikepala pasien terdapat banyak jahitan kerena luka yang terlalu dalam."

"Keadaannya sekarang kritis, detak jantungnya sangat lemah, mungkin pasien tidak akan sadar dalam waktu dekat, bisa jadi nanti pasien akan mengalami koma, tergantung perkembangannya, kami akan memantau terus keadaannya."

Jeffry tidak lagi mendengarkan ucapan dokter dan langsung menerobos masuk kedalam ruangan Taeyong.

Jeffry meneteskan air matanya saat melihat keadaan Taeyong yang begitu lemah kepalanya dililit oleh perban, wajahnya begitu pucat.

Jeffry memeluk Taeyong dengan hati-hati, Jeffry tidak bisa menghentikan tangisannya, suara isakkan Jeffry memenuhi ruangan Taeyong.

"Kau kuat Taeyong, kau pasti bisa melewatinya, kau tidak akan meninggalkan kami kan? Jadi bertahanlah Taeyong."

"Kau bukan pria yang lemah Taeyong." Bisik Jeffry ditelinga Taeyong dan mengecup pipi Taeyong yang begitu pucat dan terasa dingin.

"Kau bilang padaku jika kau merindukan Jaehyun bukan? Jaehyun juga sedang terluka, kau tidak mau melihat keadaannya?"

Tubuh Jeffry bergetar memeluk Taeyong, detak jantungnya benar-benar lemah membuat Jeffry begitu cemas tapi Jeffry berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Taeyong pasti bisa sembuh.

"Kau mencintai Jaehyun kan? Kau harus kuat, katakan pada Jaehyun jika kau juga mencintainya."

Jeffry menjauhkan tubuhnya dan melepas pelukkannya, Jeffry terduduk lemah dikursi dekat ranjang Taeyong, menggenggam jemari Taeyong yang terdapat infus dan mengecupnya cukup lama.

"Kau harus bahagia Taeyong, apapun pilihanmu, dari awal seharusnya aku tidak jatuh terlalu jauh padamu."

"Jaehyun berani mempertaruhkan nyawanya untuk melindungimu Taeyong."

"Kau bisa mendengarkanku, iyakan Taeyong?"

Jeffry menempelkan telapak tangan Taeyong pada pipinya dan kembali terisak.

"Bisakah aku saja yang menggantikan posisi mu? biarkan aku saja yang merasakan sakit."

Jeffry mengecup bibir pucat Taeyong dan melumatnya dengan lembut hanya sebentar.

Taeyong hanya ingin beristirahat sebentar.

___________________________________


Sorry guys. Part ini pendek banget.

Terimakasih sudah memberikan vote dan komen, ff ini jadi bisa dapet rank hastag ke dua dari Jaeyong.

Boleh ga sih aku ngehalu ff ini dapet rank hastag ke satu dari Jaeyong, hm.

TBC



[✓] Me With Three Boys ; jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang