Chapter 2

5 2 0
                                    

Antariksa Ganidar salah satu murid SMA ini.Putra dari pendiri Wijaya cooperation.Kejam dan tanpa simpati adalah karekter khasnya.Dingin,berkuasa dan tak tergapai.Murid berprestasi dan paling berpengaruh bahkan ditahun-tahun terakhirnya.Entah kenapa dia bisa jadi sosok kejam seperti itu.Dia baru kembali dari luar negeri setelah vakum 3 bulan yang lalu karena ada urusan bisnis.Tak sedikit gadis yang mengidolakannya,bahkan terang-terangan mendekatinta.Namun,tentu saja yang mereka dapatkan hanya cacian dan makian dari Antariksa.

"ih serem banget gak sih,kak Riksa.gak kebayang kalau gue yang nabrak dia.Bisa abis riwayat gue.Lagian ngapain sih pake balik ke Indo segala." Oceh Filly yang tidak direspon sama sekali oleh Aurora.Dia masih sibuk memikirkan kenapa Riksa menatapnya begitu tajam tadi.

"eh btw tadi koq dia ngeliatin lo aneh gitu ya,ra." Gumam Filly yang ternyata juga menyadari hal tersebut.

"apaan sih,Fil.Lo salah liat kali bisa aja kan dia liat orang lain." Elak Aurora meskipun hatinya juga membenarkan hal tersebut.Tapi,dia berusaha tidak memikirkan hal yang macam-macam.Ada banyak orang tadi.Bisa jadi bukan dia yang ditatap Antariksa.

"Masa iya gue salah liat,sih." Gumam Filly setengah tidak terima.Sedangkan Aurora diam saja,tak tahu harus merespon bagaimana.

Tak terasa waktu istirahat telah selesai.Gosip antara Aurora dan Filly harus terjeda sejenak.Tapi akan berlanjut saat dikelas nanti.Mereka berjalan beriringan menuju kelas sambil sesekali bercanda dan tertawa ria.Sampai mereka tidak sadar kalau didepan mereka ada rombongan Riksa dan 2 sahabatnya.Dan mendadak Filly tak sengaja menabrak Riksa dan untuk yang kedua kalinya minuman yang dibeli Riksa tumpah.Parahnya baju seragamnya juga ternodai oleh minuman.Dan dapat ditebak bagaimana marahnya dia saat ini.

"Sorry,kak!gue bener-bener gak sengaja.Sekali lagi gue minta maaf!" Ujar Filly dengan tatapan ketakutan.Dia segera mengatakan maaf sebelum Riksa menyemprotnya dengan kata-kata kasar.

"Damn!!!lo berani ya ama gue!" Sinisnya yang membuat Filly semakin takut dan bergidik ngeri.Dengan emosi yang meluap,Riksa mencekal tangan Filly dengan kasar.Sedangkan Aurora hanya bisa terdiam,nyalinya juga tidak cukup tinggi untuk mencegah Riksa.Yang ada malah dia yang akan menerima akibatnya.

"sakit kak,maafin gue." Ujarnya meringis kesakitan.Dan itu malah membuat Riksa semakin marah dan mengangkat tangannya untuk memukul Filly sigadis malang.

"Kak Riksa!Jangan!!" Teriak Aurora sebelum tangan itu sampai memukul Filly.Aurora tidak tahu datang dari mana keberanian itu.Mata Riksa berpindah menatap Aurora tajam.Namun,bersamaan dengan itu tangannya yang sudah terangkat perlahan ia turunkan.Dia mengiakan permintaan Aurora.

"please,maafin Filly,dia gak sengaja nabrak lo." Tambah Aurora memohon.Dia mencoba tetap tenang walaupun dia juga takut pada Riksa.

Nafas Riksa yang tadinya memburu perlahan menjadi tenang.Riksa memang sangat tempramental.Dan dengan wajah yang marah,dia membuka kancing bajunya.

"Nih!lo cuci sampai warnanya balik kayak tadi.Tapi jangan coba-coba ganti sama yang baru.Karena gue bakalan tau.Kalau sampai itu terjadi,gue pastiin lo masuk rumah sakit." Ancamannya yang pasti membuat semua orang yang mendengarnya bergidik ketakutan termasuk Filly dan Aurora.

Riksa melemparkan baju itu kasar ke arah Aurora dan melanjutkan langkahnya berlalu dari tempat itu bersama dua sahabatnya,Gara dan Dio.Akhirnya Aurora dan Filly bisa bernafas lega.

Aurora dan Filly melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda karena insiden tersebut.Filly yang masih shock sangat pucat.Aurora jadi khawatir melihatnya.

"calm down,please!gak apa-apa kok." Ujar Aurora berusaha menenangkan sahabatnya.

"Gue takut banget,Ra." Jawab Filly dengan suara bergetar.

Aurora membawa Filly ke UKS untuk menenangkannya.Lagipula kondisi Filly juga sedang tidak baik.Didalam pikiran Aurora berkecamuk banyak pertanyaan.Mengapa Riksa sangat kejam dan kenapa seakan Riksa selalu menuruti permintaannya.Riksa seakan menjadi terkendali saat dia berada disana.Tanpa Aurora sadari,Filly sudah tertidur pulas karena lelah habis menangis.Dia sangat shock dengan kejadian tadi.Matanya juga sembab.Membuat Aurora jadi kasihan.Aurora jadi berpikir,sebegitu takutkah orang-orang pada Antariksa.Entahlah hanya mas mas Indomart yang tahu:v

Karena melihat Filly tidur,Aurora beranjak keluar dari ruangan tersebut,bukan karena akan kekelas,tapi dia mendadak ingin ketoilet.Namun,setengah perjalanan menuju toilet,tangannya mendadak dicekal kasar oleh seseorang.

hayyy..gimana chapter ini..astgaaa ketemu lagi di ceritaku yg kedua.makasih yg udah baca.Jangan lupa vote and komennya.
enjoy and thanks💕

enjoy and thanks💕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Skala Aurora

Blackhole Where stories live. Discover now