Prolog

41K 2K 344
                                    

Seorang laki-laki dengan wajah babak belur penuh darah itu memohon ampun pada sosok laki laki dihadapannya yang tengah memegang sebuah balok kayu.

“Maafkan aku Kayden, aku bersalah. Aku berjanji aku tidak akan mendekati adik mu lagi.” Laki-laki itu menangis sembari bersujud di depan sosok laki-laki yang ia sebut dengan panggilan Kayden.

“Aku minta ampun, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tolong lepaskan aku, kalau begini aku bisa mati.” Laki-laki itu memohon sekali lagi.

Namun nampaknya Kayden, si laki-laki dengan balok berlumuran darah itu masih merasa belum puas memberi pelajaran pada orang yang telah berani-beraninya mengajak adik kembarnya untuk berkencan.

“Sayang sekali tapi memang itu tujuan ku. Membuat mu babak belur sampai mati.”

Sosok laki-laki yang tengah bersujud itu terbelalak, ia tidak menyangka Kayden akan semarah ini hanya karena ia mengajak Kayla—adik Kayden untuk pergi berkencan dengannya.

“Aku hanya ingin mengajak adik mu berkencan, aku tidak ada niat jahat padanya. Kenapa kau semarah ini, apakah rumor soal kalian punya hubungan terlarang itu benar?”

Kayden menyeringai, ia berjongkok dihadapan laki-laki itu. “Kalau iya kenapa? Yang perlu kau khawatirkan itu bukan hubungan ku dengan adik ku tercinta tapi seharusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri. Apakah kau bisa pergi dari tempat ini tanpa kehilangan nyawa mu?”

Kayden kembali berdiri, ia mengambil ancang-ancang untuk menghantam kepala laki-laki itu dengan balok kayu yang berada di tangannya.

Tanpa rasa kasihan dan bersalah Kayden menghantam kepala laki-laki itu berkali-kali hingga hancur tak berbentuk.

Memastikan laki-laki itu benar-benar mati sebelum ia menyingkirkan mayatnya dan kembali pulang ke rumah dengan santai.

Kayden masuk ke dalam mobilnya dengan pakaian yang penuh cipratan darah, dengan santai ia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya sembari melajukan mobil menuju rumah.

Perfect Sin [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat