Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [1]

Start from the beginning
                                    

"Hayya, apa susah? Guna Kuasa Pecah Tiga lah!" seru Ying memberi saran.

"Dah pecah pagi tadi, ini tengah kumpul tenaga lah ni," jawab BoBoiBoy.

Gopal celingak-celinguk mencari sahabat seperbobrokannya. [Name]. Iya, karena yang bisa diajak bobrok oleh Gopal hanya [Name] dan BoBoiBoy, BoBoiBoy pun jarang bisa bobrok setelah remaja ini. Hanya [Name] yang masih bisa benar-benar bobrok.

"Eh? [Name] tak tolong, ke?" tanya Yaya sambil melihat sekeliling.

"Tuuu, dia tengah rehat tu. Dia dah tolong sejak pagi tadi. Bahkan dia dah tolong Tok Aba dulu sebelum aku bangun," jawab BoBoiBoy sambil menunjuk ke arah [Name] yang hampir tepar di meja yang tengah dibereskan Ochobot.

Semua lantas menoleh ke arah yang ditunjuk BoBoiBoy. Terlihat [Name] yang menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya di meja. Seolah tahu dirinya sedang dibicarakan dan dilihatin, [Name] mengangkat jempol kanannya seolah mengatakan, 'Aku oke!'.

Setelah itu, Gopal langsung berekspresi seolah-olah tengah berpikir berat. "Hm, aku rasa semenjak kau tak ada kat sini, semakin majulah bisnis Tok Aba ni," ujar Gopal santuy sambil memasang wajah pede sok kegamtenkan.

"Apa kau coba cakap ni, ha?" protes BoBoiBoy.

Tiba-tiba saja, langit di atas mereka menjadi mendung, semendung hati para Readers yang zomblo berjamaah.

"Eh? Kenapa tiba-tiba mendung ni?" gumam Ochobot sambil menatap langit.

"Ha?! Mendung?! Jemuran belum diangkat lagi!" jerit [Name] yang sudah bersiap untuk berlari sebelum kerah belakangnya di tarik Ochobot.

"Kau nampak tu ...."

Tak hanya [Name] seorang, semua yang ada di kedai ini langsung melongo sambil mendongak ke atas. Nampak kapal angkasa Adu Du yang membelah awan-awan dan menghalangi sinar matahari.

"Kapal angkasa Adu Du?" gumam Yaya, Ying dan [Name]-yang sudah mendekat-secara bersamaan.

"Tapi, apa benda kat belakang kapal angkasa Adu Du tu?" tanya Gopal yang otaknya tengah lola (loading lama).

"Hah, asteroid?!" seru [Name] dan BoBoiBoy bersamaan.

"Lari semua!" Setelah BoBoiBoy berteriak, semua orang yang ada di kedai langsung melarikan diri.

"Jauh-jauh dari tempat ni, dan ... YANG BELOM BAYAR JANGAN LUPA BAYAR, YEU?" teriak [Name] sebelum tangannya ditarik oleh Gopal untuk bersembunyi di balik meja untuk melindungi diri dari hempasan debu dan angin kuat tatkala 'asteroid berapi' itu jatuh menghempas tanah.

"Selama datang, selamat datang kat Planet Bumi." Adu Du yang sudah mendarat kini berlagak seolah tengah menyambut seseorang yang baru pertama kali menghirup udara di Bumi ini.

"Selamat datang apa bendanya? Kau 'kan selalu jadi pendatang kat Bumi ni," ujar Gopal sesuai fakta yang ada.

"Ehehe, bukanlah. Incik Boss cakap selamat datang pada sahabat baru kitorang!" seru Probe sambil menunjuk ke arah 'asteroid berapi' yang kini mulai bergerak perlahan.

Semua langsung mendongak dan langsung menatap cengo ke arah 'asteroid berapi' yang kini mulai berdiri dan menampilkan sesosok raksasa batu dengan beberapa ukiran bara api di sekujur tubuhnya.

"Itu bukan asteroid, tapi Raksasa Batu!"

"ROARRRR!" Raksasa Batu itu langsung mengaum dan menimbulkan hempasan angin yang cukup kuat.

"Perkenalkan! Raksasa Batu Lava! Rotkaroka!" seru Adu Du dan Probe alias para pak pren yang mengaku-ngaku menjadi sahabat dari Rotkaroka ini.

"Terima kasih, terima kasih. Perkenalkan, Rotkaroka, nice to meet you!" seru Rotkaroka ramah.

BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]┇ENDWhere stories live. Discover now