Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [2]

Start from the beginning
                                    

"BoBoiBoy! Buat sesuatu!" jerit [Name] saat melihat Yaya dan Ying yang akan menghantam bebatuan.

"Oke! BoBoiBoy Daun! Daun Mengkuang!" Daun langsung menciptakan anyaman daun mengkuang yang cukup luas untuk menahan tubuh Yaya dan Ying.

[Name] memberi jempol sambil menghela napas lega melihat hal itu.

"Agaknya, ABAM ni boleh prediksi serangan-serangan kita. Secara dia 'kan robot. Tengok, dia pasti dapat gagalkan serangan Yaya dan Ying dengan mudah," gumam [Name] saat Yaya mulai mengangkat bebatuan dan Ying yang bersiap-siap untuk menendang.

Perkataan [Name] dibuktikan dengan serangan kombo Yaya dan Ying yang melemparkan puluhan bebatuan ke arah ABAM dan ABAM yang nampak tengah menganalisa serangan sebelum menghancurkan seluruh batu dengan satu anak panah.

Hal itu membuat Daun bergerak heboh sambil mengelilingi tubuh [Name]. "Wah, [Name] tahu darimana ni? Tebakan [Name] benar, lah! [Name] ni dukun cantik ke?!"

[Name] tak sempat nge-blush karena terlanjur tertohok duluan dengan kata 'dukun' yang diucapkan oleh Daun dengan wajah polos. [Name] tersenyum dengan aura hitam ke arah Daun. "Dey, Daun, cakaplah macam tu lagi, kalau nak aku makan semua bunga yang Daun taruh kat kamar [Name]."

"Aaaa, jangaaan laaa. Pweaseee ...."

[Name] menghela napas sambil mengangguk. Iya, beberapa hari yang lalu—tepatnya beberapa hari setelah Perlombaan Nova Prix—entah kesambet apaan, BoBoiBoy yang tengah dalam mode Daun tiba-tiba menghampirinya ke kamar yang sekaligus kamar Shielda juga. Daun lalu memberi 12 pot penuh bunga di sekitar ranjang milik [Name], di meja dan di jendela.

Dan waktu itu ada satu bunga yang layu, BoBoiBoy ngambek seharian karena dikira [Name] tidak merawat bunga pemberiannya dengan baik. Dan ternyata setelah dicari informasinya, bunga yang layu itu memang tidak bisa tumbuh di dalam ruangan dan tidak bisa tumbuh di angkasa. [Name] hanya bisa meng-hadeh saat BoBoiBoy meminta maaf kepadanya sambil terkekeh.

Kembali ke scene, ABAM kini melemparkan sebuah 'bola' ke arah Yaya dan Ying yang akhirnya memancarkan cahaya yang sangat-sangat menyilaukan mata.

"Aduh, cahaya apa ni?" tanya Yaya sambil berusaha melindungi matanya dari cahaya putih itu.

"Uh, sakit mata!" seru Ying.

Melihat dua lawannya yang sudah tidak bisa apa-apa karena matanya tengah bermasalah, ABAM bergerak untuk menyerang dengan busur panahnya.

Namun sebelum itu, [Name] sudah muncul di hadapannya dan dengan sekali sentakan, [Name] berhasil mendorong ABAM mundur dengan pedangnya. "Jauh-jauh kau dari kawan aku!"

Akhirnya terjadilah pertarungan jarak dekat antara [Name] dan ABAM. ABAM meluncurkan sebuah anak panah ke arah [Name] yang tiba-tiba menghilang, hingga anak panahnya terus melesat ke belakang dan lewat tepat di samping kepala Daun yang tadinya asyik menonton.

Daun menatap gugup anak panah yang hampir saja mengenai kepalanya itu.

"Betullah, dia boleh prediksi semua serangan. Semua serangannya pun tepat," gumam [Name] sebelum kembali menyerang ABAM dari belakang. Namun, sebelum itu, sebuah 'bola' terlempar ke arahnya dan berubah menjadi sebuah tali yang mengikat tubuhnya. Seketika, [Name] jatuh tersungkur. ABAM mengangkat satu kaki [Name] sambil bersiap untuk menyerang.

Daun nampak panik. "Ha! Daun Geladi Gatal! Hiya!"

ABAM menatap datar, [Name] memekik tertahan.

"Haduh, apa yang terjadi dengan Budak BoBoiBoy tu! Badan robot tu kan besi, mana boleh kesan!" seru Kapten Papa prustai dengan BoBoiBoy Ijo satu ini.

BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]┇ENDWhere stories live. Discover now