Bab 10 Penyelidikan

6 0 0
                                    


"Apa?! Kamu menghancurkan ponselku?!" tanya Zein kaget sekaligus marah


"Salahnya benda itu berisik sekali, mengganggu tidur saja" jawab Lene biasa saja


"Tapi kamu tahu tidak betapa pentingnya benda itu?!"


"Jika benda itu penting, kenapa tidak mengambil yang baru saja, disini kan toko besar, pasti ada dong yang menjualnya"


"Iya, tapi seluruh data penting ada di dalam yang lama?!" Zein masih bicara dengan suara yang keras


"Sudahlah, data yang ada sebelum kamu bertemu diriku itu sudah tidak penting, lagipula bisa saja benda itu digunakan untuk melacak kita"


"Eh, kamu ada benarnya juga" Zein langsung terdiam


"Tentu saja ada, buktinya sampai sekarang kita masih belum ketahuan, teknologi mereka canggih, pasti sekarang sedang melakukan penyelidikan"


"Hm, memang sih, aku sendiri merasa aneh kenapa kita masih damai-damai saja"


"Sudahlah, jangan dipikirkan. Selagi ada aku semua akan terkendali, ayo cari benda yang kamu sebut ponsel itu"


Lene menggandeng dan menarik lengan Zein pergi untuk mendapatkan ponsel disalah satu kios yang berada di pusat perbelanjaan.


-------


Sementara itu...


[Beberapa hari sebelumnya]


Di rumah bekas kontrakan Zein, di halaman depan, terlihat beberapa mobil dinas dari departemen SCP, seseorang wanita muda berseragam militer berjalan masuk ke dalam kontrakan sederhana itu setelah beberapa petugas, seorang letnan kolonel memimpin penyelidikan tempat tinggal tersangka.


"Nona Via, memang benar mereka sempat menghampiri tempat ini untuk beberapa waktu, kami menemukan pakaian tahanan ini di dalam kamar, sepertinya ini memang dari tahanan ruang 49, tampaknya juga mereka belum lama meninggalkan tempat ini" seorang petugas melapor.


Via Zilaris, seorang letnan kolonel terpercaya Jendral Gloria, tangan kanan paling diandalkan. Seorang wanita 19-an tahun, dengan rambut hitam lurus dikuncir panjang ke belakang, pribadi yang tegas dan tekun, dilatih sejak kecil untuk menjadi pengawal militer pasukan Gloria, dengan seragam militernya membuat hawa dingin menyelimuti sikapnya.


"Sinyal terakhir ponsel yang kita lacak berakhir disini, hilangnya tepat saat lewat tengah malam, selain itu, sesuai alamat, ini memang rumah milik petugas kebersihan tak tahu terimakasih itu. Dilihat dari kondisi rumahnya, apa motifnya karena ekonomi?" Letkol Via memberikan analisinya dengan serius sambil mengepalkan tangannya pada dagu.


"Menurut data yang ada, dia tidak terlibat hutang piutang yang parah, tapi seluruh asetnya habis demi biaya pengobatan adiknya, disini bisa kita lihat bahwa dia masih punya anggota keluarga" jelas petugas lain.

Bahagia atau Merana, aku membantu narapidana melarikan diriWhere stories live. Discover now