"Lagi ngitungin pasir, Yah." balas [Name] spontan.

Alan menatap [Name] cengo, tangan nya gatal mau nampol cuma karena ada Claude di depannya jadi dia tahan.

'GA ADA ALASAN LAIN KAH, WOI?' batin Alan.

Claude melirik Alan yang wajah nya kecut.

"Buat apa menghitung pasir? Apakah kau terlalu pengangguran, hm?" tanya Claude dengan raut lempengnya, nyaris membuat Alan tertawa kencang jika tidak ia tahan.

Tubuh pemuda itu bergetar.

'Mau ketawa, tapi ntar gue diusir.' batin Alan dengan pek smel nya.

"Dan kau, bocah, ku lihat kau suka sekali mengikuti putriku kemana saja. Pengangguran juga, ya?"

Alan be like :

Alan be like :

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

'Klod asik. Asik sendiri,' batin Alan dengan perempatan imajiner di kepalanya. Tanda-tanda bahwa pemuda itu siap 100% jika ia diperkenankan untuk menimpuk kepala Kaisar Tirani Obelia ini.

"Saya sedang luang, Yang Mulia."

"Bohong."

'APA SIH KANJ*UT!!!!!!!'

TAHAN ALAN, TAHAN.

[Name] dapat dengan jelas merasakan hawa tak mengenakan dari arah Alan. Ayah kalau ngomong, pedasnya ngalahin omongan tetangga. Batin [Name].

Claude menatap intens ke arah Alan. Seolah mengatakan, "Jangan modus, gue bapaknya."

Membuat Alan yang jadi gumoh sendiri. Ditatap balik Matahari Obelia itu dengan tatapan yang seolah mengatakan, "Ya terus kenapa, anjir?? Bapaknya doang, orang gue calonnya."

Tatapan Claude menajam, pria matang itu menatap Alan dengan tatapan sirik yang luar biasa kentaranya.

"Sok asik,"

"Lu yang sok asik,"

Bagus, teruslah berdebat sampai buah apel berganti nama jadi durian.

"Panas, jujur." Tersentak. Kedua makhluk sejenis itu sontak menatap ke arah [Name] yang juga menatap mereka dengan tatapan malas.

Claude terdiam sejenak, sebelum tangannya terangkat untuk mengelus pucuk kepala [Name].

"Jangan jalan terlalu jauh, [Name]."

"Ngga janji, ya, Ayah," balas [Name] yang mendapat tatapan maut dari Claude.

"Ini perintah, [Name]."

Ingat guys, ucapan Maharaja Claude de Olger Obelia itu MUTLAK.

[Name] mendengus, lalu mengalihkan pandangannya. Terlihat tidak suka.

Terkadang, bagi [Name] yang sedari kecil hidup bebas tanpa aturan (pengecualian aturan harus pulang sebelum malam) jelas sekali sikap overprotective Claude itu sangat mengganggunya.

𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒┊who made me a princessDonde viven las historias. Descúbrelo ahora