pada lembaran kertas usang lagi aku kembali. menanamkan sejumlah kata yang menggambarkan kami. bak kisah di negeri dongeng. yang selalu menyertakan kebahagiaan yang penuh, bukan separuh.
pada dersik lagi aku mengadu. perihal daksa yang tak pernah direngkuh. tentang rasa yang tak punya rumahnya lagi. juga sampan yang kehilangan pelabuhannya.
hingga si bijana memprotes; aku terlalu berisik.
-rr
YOU ARE READING
𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒎𝒖 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈
Poetry; 𝐤𝐨𝐧𝐠𝐥𝐨𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐬𝐲𝐚𝐢𝐫 oleh 𝙧𝙚𝙧𝙚𝙖𝙣𝙙𝙖 [disarankan menggunakan huruf tipe source sans pro ukuran tengah dengan latar hitam] dipublikasikan pada 11 Mҽι 2021, di kamar tidur rumah Bunda.