Episode 9 : Pukauan Katakululu [1]

Mulai dari awal
                                    

"Lepas dua hari berjalan, kita berada di sini. Kita perlu elakkan wilayah berbahaya ini. Dan dalam sehari perjalanan kita akan tiba di lokasi penghantaran," jelasnya.

"Nak pikul benda-benda tu sehari lagi? Haduh ... patahlah pinggang macam ni!" keluh Gopal sambil meregangkan tubuhnya. "Kenapa tak guna kuasa teleportasi [Name] je, kan lagi cepat sampai!"

"Ha'ah. Daripada kena jalan 3 hari," timpal [Name].

Fang menggeleng. "Hm, jangan habiskan tenaga kau dulu. Rasa-rasanya ada sesuatu yang akan terjadi nanti. Macam ni, kita jalan je sampai setengah rute, bila setengah rute tak ada apapun, kita baru guna kuasa teleportasi kau."

"Yelah. Hais, Komander ni. Bukannya Yaya dan Ying ke yang cocok untuk misi ni? Secara Yaya 'kan boleh terbang dan kendalikan gravity, otomatis dia ngan mudah angkat bungkusan-bungkusan dobi yang berat ni. Ying pula, dia boleh kirim bungkusan dobi ni dengan cepat ke tempat tujuan." Seketika [Name] heran dengan pemikiran Komandannya ini.

"Lepas tu, apesal tak suruh Ochobot buka teleportal tepat kat lokasi penghantaran? Kan lebih cepat, secara misi ni harus berhasil dan cepat-cepat diperlukan, 'kan? 'kan?" celoteh [Name] yang sebenarnya adalah sesuatu yang Re bingungkan.

"Iya tak iya," gumam BoBoiBoy yang sweatdrop seketika. "Dahlah tu, kita tak boleh putus asa. Kita mesti selesaikan misi ni, kalau tak, Stesyen TAPOPS akan terus dalam bahaya."

"Hm ... tapi, Komander tak bagi tahu pada siapa kita nak hantar bungkusan dobi ni," ujar Gopal.

"Ha'ah, pada siapa agaknya, Fang?" tanya BoBoiBoy sambil melirik ke arah Fang.

Fang menatap BoBoiBoy. "Aku pun tak pasti lah."

"Haduh, kenapa lah Komander tak hubungi terus penerima tu?" tanya Gopal sambil kembali duduk. "Suruhlah dia ambil sendiri."

"Aku rasa, dia hanya boleh dihubungi melalui cara ni," ujar BoBoiBoy sambil berpose tengah berpikir.

[Name] tepuk jidat. "Hadeh ... tak tahu lagi dah macam mana nak jelaskan pada korang ni. Komander cakap, kita tengah meminta bantuan kepada si penerima, 'kan?"

BoBoiBoy dan Gopal mengangguk.

"Nah, resi kat bungkusan dobi tu lah, massage kecemasan dari TAPOPS. Dari sini sudah dipastikan si penerima hanya boleh dihubungi lewat cara ni. Korang tau 'kan kalau kondisi TAPOPS tengah darurat? Kalau Komander dari awal boleh hubungi si penerima secara langsung, dia dah buat hal itu awal-awal. Tak payah lah pakai pengiriman dobi tu," jelas [Name].

BoBoiBoy dan Gopal mengangguk-angguk. Sementara [Name] hanya tersenyum-senyum sendiri.

'Ngahahaha, ternyata terlampau pandai lah diriku ini! Muahahaha!'

"Kot iya pun, beri tahu lah siapa penerima tu," ujar Gopal.

"Aku pasti, ada sebab Komander tak bagi tahu hal tu," jawab BoBoiBoy. "Ikut je lah arahan dia, Gopal. Eh--"

BoBoiBoy kaget saat menoleh ke arah Gopal, Gopalnya sudah berlari duluan ke arah kantung tidur miliknya. Sebelumnya, Gopal sempat berbisik, 'Jangan biarkan dia berjaga semalaman (begadang), BoBoiBoy!'

[Name] hanya diam dan menatap datar ke arah Gopal yang sudah mengorok keras di kantung tidur miliknya.

"Haik? Dah tidur dah? Tengok kawan kau ni, Fang, [Name]," ujar BoBoiBoy sambil menoleh ke arah [Name] yang menampilkan wajah, 'Aku tak kenal dia pun' lalu menoleh ke arah Fang yang sendari tadi diam saja.

[Name] memandang aneh ke arah Fang yang masih terdiam.

[Name] dan BoBoiBoy hanya bisa sweatdrop saat melihat Fang yang ternyata juga sudah tertidur sambil duduk.

BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]┇ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang