22. Bonus

4.4K 113 52
                                    

* Resah

POV Fatih 


Hembusan angin malam ini begitu kencang, Aku duduk di teras rumah, menatap langit yang berkerlip di hiasi bintang-bintang yang bertaburan. Seolah mereka mengerti keadaanku saat ini.


Setelah beberapa Minggu pengajian di liburkan, besok pengajian akan kembali berjalan seperti biasa. Rindu anak-anak yang berebut tempat duduk supaya bisa cepet-cepet pulang. Aku tersenyum jika mengingat itu.


"Mas ... " Renita mendadak mendekat duduk di samping ku.


"Hmm"


"Kamu ko belum tidur?"


"Mas, belum ngantuk!"


"Ngga usah nunggu ngantuk lah Mas. Kasian Sofia, Dia pasti nungguin kamu di kamar. Ini malam pertama kalian!" Renita mengingatkan ku.


Aku melonjak kaget. Ya Aku masih punya tanggung jawab pada Sofia.


"Iya nanti Mas ke kamar. Tapi, Mas masih ingin lesehan di teras. Kamu kalo ngantuk, tidur duluan aja."


Renita tetap bergeming, diam mematung. Pandangannya lurus ke depan.


"Mas?"


"Iya, kenapa sayang?"


"Takdir Allah begitu indah ya, untuk Kamu dan Sofia?" Renita berujar, dengan masih menatap langit yang malam ini cukup indah untuk di pandang.


Aku sekilas melirik ke arahnya, dan terdiam mematung, tak mampu menjawab ucapan istri pertama ku ini.


Ya Allah, apakah hatinya terluka?


"Aku salut, sama cinta kalian berdua. Doa yang Sofia panjatkan benar-benar menembus langit. Dan mampu mengantarkan kalian pada hubungan halal ini," Renita mengusap pipinya yang basah.


Deg!

Dia menangis?


Aku merengkuh pundaknya yang bergetar. Ku sandarkan kepala nya di pundak. Ku elus lembut punggungnya.


"Maafkan Mas, lagi-lagi Mas bikin kamu nangis. Mas tahu, ini salah! Kemarin Mas ragu dengan ini semua. Takut jika nanti Mas melukai salah satu dari kalian!" ucapku menjelaskan.


Renita mulai tenang, ia mencoba mengatur nafasnya. Ia lepas pelukan ku dan ia ngkat wajahnya menghadap ke arahku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MADUKU MANTAN KEKASIH SUAMIKUWhere stories live. Discover now