4

2.1K 216 54
                                    


hai hai

🔥

Setelah kembali ke Jakarta, keduanya kembali manjalani hubungan itu diam-diam. Fauzan ternyata tak pernah memberitahukan hal tersebut hingga hari ini.

Hari ini adalah hari libur. Di hari libur seperti ini, Iqbaal selalu mengunjungi (Namakamu) dari pagi karena Abby pasti tidak akan mengunjunginya.

Kini kedua sejoli itu tengah berada di dapur. Iqbaal memeluk (Namakamu) dari belakang dengan (Namakamu) yang memfokuskan dirinya pada nasi goreng di hadapannya.

Setelah matang keduanya menikmati masakan (Namakamu) dengan saling bercanda ria. Selesai makan, mereka kembali bermesraan di sofa milik (Namakamu). (Namakamu) menduduki perut Iqbaal dengan Iqbaal yang memasukkan jemarinya ke dalam tubuh (Namakamu).

"Mau cium kamuuuuu..." ucap (Namakamu) yang langsung menjatuhkan tubuhnya pada tubuh atas Iqbaal. (Namakamu) dengan iseng menciumi leher Iqbaal berkali-kali sesekali mengigitnya kecil tanpa meninggalkan bekas.

Dari arah pintu, sepasang mata sendu menatap kegiatan keduanya dalam diam.

"Mancing mulu ya kerjaanya."

"Bosen ciumin bibir kamu, males juga jadi makin seksi bibirnya. Aku gak rela ya bagi-bagi!" ucap manja (Namakamu). Iqbaal tertawa kecil, menurunkan wajahnya mendekati wajah (Namakamu) mengecup bibir (Namakamu) lembut. "Kamu apalagi, tapi aku gak pernah bosen."

(Namakamu) tersenyum malu dan memalingkan wajahnya membuat tatapannya bertemu dengan tatapan Abby.

"Abby," ucap (Namakamu) kaget membuat Iqbaal sedikit terkejut dan mengangkat tubuhya menjadi terududuk.

Abby tertawa hambar, tak urung air mata keluar dari kedua mata sendunya. "Gila ya, keren banget gue gak pernah curiga sama kalian.

(Namakamu) bangkit mendekati Abby, "By..." panggil lembut (Namakamu). Abby menatap jari jemari (Namakamu) dan tidak menemukan cincin pemberiannya. (Namakamu) mengerti maksud tatapan Abby, "pantes cincinnya gak pernah dipake."

"By sorry," ucap (Namakamu). Abby berjalan melewati (Namakamu) dan menduduki sofa single. Sedangkan (Namakamu) ikut menduduki sofa double yang terdapat Iqbaal di salah satu sisi.

"Sejak kapan?"

"3 bulan yang lalu." Iqbaal menjawab. (Namakamu) sudah meneteskan air matanya. "Kenapa kamu lakuin ini?" tanya Abby pada (Namakamu).

(Namakamu) mengambil nafas pelan, "aku udah gak bisa cinta sama kamu." Abby tertawa dengan air mata yang ikut menetes. "Makasih udah jujur."

Beberapa detik setelahnya keadaan menjadi hening.

"Selamat ya, gue balik. (Namakamu) sorry gue gak bisa bikin lo bahagia selama ini." (Namakamu) hanya menggeleng pelan dengan air mata yang menetes.

Abby pun bangkit dan keluar dari apartement (Namakamu). Iqbaal memeluk (Namakamu), "udah jangan nangis terus."

(Namakamu) mengangguk pelan.

🔥

Sorenya, (Namakamu) dan Iqbaal yang masih tengah berduaan harus terganggu karena ponsel (Namakamu) yang berbunyi.

📞

"Halo kenapa Ma?"

"Papa mau denger penjelasan kamu."

(Namakamu) mengernyitkan alisnya bingung kala mendengar suara Papa nya yang ketus. "Kenapa Pa?"

"Kamu melakukan apa hingga Abby membatalkan niat melamar mu? Kemarin sore Abby sudah meminta restu untuk datang dan tiba-tiba saja siang ini dia datang untuk membatalkannya. Apa yang kamu perbuat (Namakamu)!?"

"Maaf Pa...aku tidak mencintai Abby."

"Pulang kamu, temui Papa dan jelaskan apa alasannya. Kalo memang karena seseorang, bawa dia. Papa juga akan meminta Abby untuk datang. Papa tunggu kalian besok."

(Namakamu) yang baru akan menjawab seketika terdiam kala panggilan telah dimatikan sepihak.

"Sayang kenap?" Iqbaal menyelipkan helaian rambut (Namakamu) yang berjatuhan saat melihat raut sedih perempuan tersebut.

"Papa suruh aku pulang dan jelasin. Ternyata Abby udah kerumah untuk izin melamar aku. Dan tadi Papa juga nyuruh kamu ikut untuk jelasin semuanya."

Iqbaal mengangguk yakin, "aku mau. Aku mau serius sama kamu." (Namakamu) tersenyum dengan mata berkaca.

Keduanya saling memeluk satu sama lain dengan keheningan yang tercipta.

🔥

SEMOGA SUKAK!💘

Lantas [Short Story]✔️Where stories live. Discover now