Part 2

7.8K 123 4
                                    

sesampainya gw dan pak pol ini di polsek, dia langsung narik gw keluar dari mobil gak peduli diluar lagi hujan, dia tetap bawa gw ke arah pintu masuk kantor polsek.

"Duduk Di Situ!" Hardik pak Polisi, gw pun cuma bisa duduk lesu dan menunggu polisi tadi manggil salah satu rekannya baut mulai interogasi gw, tanpa disangka dari belakang gw si polisi itu buka topi gw dan mulai menarik resleting di belakang kepala gw, sontak gw kaget mampus dan menggelengkan kepala gw biar gak dibuka sama mereka. Ya namanya Polisi gak perduli mereka malahan pala gw dipiting sm mreka. berhasil dibuka sama mereka, keliatan banget muka si Polisi itu heran sama gw yang mulutnya dilakban.

"Aneh Aneh aja pake lakban segala" langsung dibuka paksa lakban di mulut gw dan itu sakit banget.

"HAHAHA" hembusan napas besar dari mulut gw yang dari tadi udah kesumbat sm kaos kaki gw.

"Pak Ampun pak saya minta maaf udah nabrak bapak" pinta gw

"Diam! jawab kalo saya tanya!" anjir galak banget ni polisi. kaget gw

singkat cerita gw ditanya-tanya kayak nama gw, domisili mana, dan yang paling bikin gw panik adalah disaat gw ditanya,

"Saudara Arlo, sejak kapan kamu punya fetish seperti ini" Degh... dunia serasa berhenti saat pertanyaan itu keluar dari mulut mereka.

"EEE... sudah lama pak" jawab gw

"Kenapa bisa suka" tanya polisi itu

"Saya Sendiri Kurang tau pak kenapa" gw bakal diapain ya sama mereka

"Untuk sementara waktu, pertanyaan saya itu dulu. malam ini kamu akan menginap di dalam sel!"

mata gw langsung membesar, apa ini artinya gw akan dijadikan tahanan selamanya? menjalani hukuman pidana? astaga apa kabar kuliah gw

"Pak... kok gitu pak? jangan dong pak lepasin saya pak"

"Berisik kamu! sesuai dengan peraturan kita kalau belum selesai investigasi akan dimasukan dalam sel" jawab polisi itu dengan tegas

"Pak bawa dia ke dalam sel! jangan lupa lakban sumpal mulutnya biar gak berisik!"

HAH GIMANA? GW BAKAL DI DALAM PENJARA DENGAN MULUT DISUMPAL?

gak lama kemudian ada polisi yang datang dengan saputangan atau kaos kaki gw gak liat dengan jelas, tiba-tiba dari belakang benda itu dipaksa masuk kedalam mulut gw dengan posisi tangan gw masih diborgol jadi gak bisa nolak benda itu buat menuhin mulut gw, ditambah lagi dengan lakban kain hitam yang menyegel mulut gw dengan cekatan berlapis-lapis menutup mulut gw.

"MMMMHHHHH" hanya suara itu yang bisa gw keluarkan dengan maksud meminta pengampunan dari para polisi bejat ini. tanpa perlu ditanya terlihat burungku membentuk sebuah tenda dari celana gw. dan dengan kasar gw ditarik dari bangku dan digiring ke dalam sel.

Senjata Makan TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang