Klasifikasi Agama

10 2 0
                                    

F. Klasifikasi Agama

Ada berbagai klasifikasi agama yang dibuat oleh para ahli. Tetapi harus dipahami bahwa pembuatan klasifikasi tersebut tidaklah bersifat Boleh jadi model klasifikasi tertentu memperlihatkan kecenderungan keagamaan pembuatnya. Oleh karena itu, suatu klasifikasi bisa saja tidak dapat diterima secara umum oleh semua pengikut agama. Sebagai contoh dikemukakan di sini model klasifikasi Al-Masdoosi. Dalam bukunya Living Religion of the agama ke dalam: 1. revealed and non-revealed religion; 2. missionary and nonmissionary religion; dan 3. geoghraphical-racial religion (Anshari, 1986: 117-119).

1. Revealed and Non-revealed Religion

Revealed religion (agama wahyu) adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesan-Nya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia. Sebaliknya non-revealed religion (agama bukan wahyu) adalah agama yang tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata aturan Ilahi. Menurut Al-Masdoosi yang termasuk agama wahyu adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Di luar ketiga agama itu, seperti agama Hindu, Buddha, Shinto, Konghucu dan lain-lain, termasuk pada agama-agama bukan wahyu. Agama-agama wahyu di atas umumnya diturunkan pada ras Semit, sedang agama non wahyu lahir dan berkembang di luar ras Semit.

Ciri-ciri yang membedakan di antara kedua kelompok agama ini adalah sebagai berikut.

a. Ciri-ciri agama wahyu, yaitu:

1). Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.

2). Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.

3). Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.

4). Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirannya berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.

5). Konsep ketuhananya adalah monoteisme mutlak (tauhid).

6). Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.

b. Ciri-ciri agama non wahyu adalah:

1). Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya.

2). Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (rasul Tuhan).

3). Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada banyak perjalanan sejarahnya.

4). Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai perubahan (penganutnya).

5). Konsep ketuhananya dinamisme, animisme, politeisme, dan paling tinggi adalah monoteisme ninsbi.

6). Kebenaran ajarannya tidak universal dan tidak berlaku mengalami perubahan-perubahan dalam dengan pikiran masyarakatnya akal umum.

2. Missionary dan nonmissionary

Dilihat dari segi missi (dakwah), agama dibagi ke dalam agama missionary (agama dakwah) dan nonmissionary (tidak didakwahkan). Thomas W. Arnold memasukkan Buddhisme, Kristen dan Islam pada golongan agama missionary (dakwah). Sedangkan Yudaisme Zoroasterianisme dimasukkan pada nonmissionary (Arnold, 1981: 1).

Sehubungan dengan memberikan catatan bahwa menurut pendapatnya, baik agama Nasrani dan Buddhisme, ditinjau dari segi ajarannya yang asli bukanlah tergolong pada agama sebagaimana juga agama-agama lainnya selain Islam. Jadi menurut kesimpulan al-Masdoosi hanya Islam sajalah ajarannya yang asli merupakan agama missionary. Namun, dalam perkembangannya ternyata bahwa Nasrani dan Buddhisme menjadi agama missionary.

3. Ras dan Geografis

Ditinjau dari segi ras dan geografisnya, agama-agama didunia dapat dibagi menjadi :

a. Agama ras semit: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Ketiga agama ras Semit ini pada mulanya lahir dan berkembang di kawasan Timur Tengah.

b. Agama ras Arya: Hinduisme, Jainisme, Sikhisme dan Zoroaster. Agama dalam kelompok ras Arya lahir dan berkembang pertama kali di kawasan Asia Selatan dan Tengah.

c. Agama ras Mongolian: Confusianisme, Taoisme, dan Sintoisme. Agama-agama ras Mongolian lahir dan berkembang di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Sedangkan agama Buddha merupakan gabungan dari ras Arya dan Mongolian.

Model klasifikasi agama yang lain dikemukakan oleh Mc Gee. Agama-agama dikelompokkan oleh Mc Gee ke dalam kelompok agama dengan corak monoteisme, politeisme, agama etika (ethical religion), agama nenek moyang (ancestral religion), dan agama primitif.

Kelompok monoteisme terdiri atas Yahudi, Islam, dan Kristen. Masuk dalam politeisme adalah Hindu. Agama Buddha, Konghucu, dan Tao dimasukkan ke dalam kelompok agama etika. Sementara yang masuk dalam agama nenek moyang adalah Shinto. Kelompok animisme adalah agama- agama yang mempercayai adanya ruh-ruh. Penganut animisme percaya bahwa kekuasaan sakral berdiam pada suatu objek yang berupa tumbuhan, binatang, atau benda- benda tertentu.

Satu model klasifikasi yang lain dikemukakan oleh Muhammad Fazl-ur-Rahman Ansari. Dalam bukunya yang berjudul Konsepsi Masyarakat Islam Modern, ia membuat klasifikasi agama dengan mengurutkan agama dari yang terendah sampai yang tertinggi. Menurutnya ada empat kelompok agama.

a. Agama yang tidak diwahyukan dengan tingkat yang vulgar atau primitif. Termasuk dalam kelompok ini adalah Shintoisme. Ciri utama dari agama ini adalah pemujaan alam dan bersifat magis.

b. Agama yang tidak diwahyukan dari tingkat yang beradab. Termasuk dalam kelompok ini adalah agama Hindu dan Buddha. Ciri utama dari agama ini adalah politeisme dan mystico-philosophical.

c. Agama yang diwahyukan tetapi palsu dan tidak otentik. Termasuk dalam kelompok ini agama Nasrani dan Yahudi. Ciri utamanya adalah monoteisme relatif dan rasial.

d. Agama yang diwahyukan dan ada dalam bentuk yang murni dan otentik. Termasuk dalam kelompok ini adalah agama Islam. Ciri utamanya adalah monoteisme mutlak (Anshari, 1986: 93-101).

Terorisme, Ekstremisme dan Radikalisme Atas Nama AgamaWhere stories live. Discover now