Unsur-unsur Pokok dan Fungsi Agama

13 2 0
                                    

D. Unsur-unsur pokok agama

Secara umum Joachim Wach mengemukakan adanya tiga unsur pokok ungkapan pengalaman keagamaan. Ketiga pokok ungkapan pengalaman itu keagamaan dalam bentuk pemikiran, tindakan, dan persekutuan. Ungkapan pengalaman keagamaan dalam bentuk pemikiran yang paling penting menurutnya terdapat dalam mite. Dikatakan oleh Langer di dalam mite konsepsi manusia tentang Tuhan menjadi bener-benar jelas. Cara lain ungkapan dalam bentuk pemikiran dapat ditemukan dalam doktrin-doktrin keagamaan. Doktrin merupakan penjelasan sistematis tentang keyakinan dan norma- norma keagamaan.

Penampakan ungkapan pengalaman keagamaan yang bercorak tindakan atau praktik terlihat dalam bentuk ritual atau adalah ungkapan pengalaman peribadatan. Apa yang dipahami sebagai realitas tertinggi akan disembah melalui suatu tingkah laku pemujaan. Melalui ritus itu manusia berusaha melakukan komunikasi dengan Tuhan dan menetralisasi kekurangan-kekurangan dirinya yang kotor. Dengan kata lain ritual atau peribadatan merupakan mekanisme untuk melakukan penyucian.

Kedua ungkapan di atas memberikan arah kepada adanya komunitas bersama yang diikat oleh suatu keyakinanan. Sekalipun perbuatan keagamaan senantiasa merupakan perbuatan individual, menurut Marret yang memiliki pengalaman keagamaan adalah masyarakat agama. Kelompok umat beragama merupakan penanggung jawab utama dari perasaan, pemikiran, dan perbuatan keagamaan (Wach, 1984: 89-216).

Versi lain mengenai unsur-unsur pokok agama meliputi beberapa aspek sebagai berikut :
1. Emosi keagamaan.
2. Sistem keagamaan.
3. Sistem ritus dan upacara keagamaan.
4. Peralatan dan tempat pelaksanaan ritus keagamaan.
5. Kelompok pemeluk

E. Peran dan Fungsi Agama

Sebagaimana tercermin dari arti yang melekat pada kata agama, religion, dan al-din di atas, agama secara keseluruhan berarti serangkaian atau seperangkat aturan, ketentuan, dan kaidah-kaidah kehidupan yang harus dipegangi dan dijadikan rujukan atau petunjuk oleh setiap pemeluk dan penganutnya dalam menjalankan seluruh aktivitas keidupannya. Aktivitas kehidupan ini tentu saja meliputi kegiatan dirinya sebagai pribadi maupun sebagai anggota dari suatu komunitas, dan ketika baik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Cakupan aktivitas ini juga meliputi seluruh bidang kehidupannya tanpa kecuali, yang meliputi bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Dengan kata lain agama berperan sebagai petunjuk atau hudan bagi manusia, sehingga ia tidak tesesat untuk menuju atau mencapai tujuan yang hakiki dari memegang peran-peran tertentu kehidupan yang sedang dijalaninya.

Terorisme, Ekstremisme dan Radikalisme Atas Nama AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang