Tidak apa-apa

64 2 0
                                    

Angin berhembus dengan sepoi-sepoi, hingga seragamkupun mengikuti seperti lambaian. Aku berjalan memasuki koridor sekolah, tidak peduli tatapan apa untukku hari ini aku hanya bisa menatap ke depan dengan wajah datar. Bahkan bisikan itu kembali terdengar di telingaku, aku terus melangkah dan mengabaikan bisikan itu. Bukankah jika radio rusak seharusnya di perbaiki?

*BRUUUK!

"Ah maaf yah aku tidak sengaja, yah seragammu basah karena minumanku. Apa aku harus mengelap seragammu?" Ujar seseorang yang menabrakku tadi dan dia tidak sengaja menumpahkan minumannya kearahku, tidak itu bukan sengaja terlihat jelas permintaan maaf itu hanyalah hinaan untukku. Bahkan mereka sedikit menahan tawanya bersama dengan kedua teman-temannya itu.

"Tidak apa-apa, aku akan membersihkannya sendiri" Jawabku kearah mereka lalu pergi meninggalkan mereka.

Aku tau, aku bisa saja mengatai orang itu karena sengaja menabrakku. Tapi aku tidak memiliki keberanian bahkan mereka adalah senior yang artinya mereka adalah kakak kelas 3 ku. Aku hanya lelah makanya aku tidak ingin berdebat lebih panjang lagi.

"Pfftt.. Haha padahal aku sengaja menumpahkan minuman ini kepadanya haha"

"Haha dia benar-benar bodoh!"

"Hei hei pelankan suara kalian, nanti dia dengar haha"

Ya aku masih mendengar burung-burung berkicau sangat berisik hari ini, membuat telingaku sakit saja. Lalu aku pergi ke toilet sebentar untuk membersihkan seragamku yang terkena minuman tadi dan setelah itu pergi ke kelas.

Setelah memasuki kelas, aku mengerut alis bingung. Tunggu sebentar dimana bangkuku?

"Hei kau! Apa kau sedang mencari bangkumu? Katakan dimana bangkunya?" Pekik suara seorang lelaki menggema memanggilku.

Jangan bilang..

"DI BAWAH KAKIMU!! hahahah" jawab serempak anak-anak kelasku, mereka puas tertawa di hadapanku. Bahkan sebagian dari anak-anak cewe hanya terdiam dan tidak menolongku, ntahlah mungkin mereka takut?

"Sialan" umpatku pelan meratapi bangku milikku berada di luar dengan kata lain, sebelum aku datang mereka membuangnya ke jendela. Lalu kakiku langsung pergi keluar kelas berniat untuk mengambil bangkuku kembali dan mengabaikan makian dari mereka.

Aku tidak peduli mereka mengataiku atau menertawakanku remeh seperti itu, lakukanlah sesuka hati mereka karena urusanku hanya ingin mengambil kembali bangku milikku.

*Teng Nong Neng! Teng Nong Neng!

tiba-tiba  terdengar suara bel masuk, aku terus berlari menuruni tangga sebelum guru pelajaran pertama datang. Oh ya kelasku berada di lantai dua atas.

Saat aku sedang berlari, tidak sengaja aku menabrak seseorang dan kami terjatuh bersamaan,

*BRUUKKK!

"Ma-maafkan aku, sungguh aku tidak sengaja. Apa kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang yang ku tabrak tadi yang ternyata seorang cewek.

"A-ah aku tidak apa-apa.." Ketika aku terbangun dan membantunya bangun juga. Kami saling bertatap kontak mata sejenak. Yang ku pikirkan sekarang adalah "imut"

Aku belum pernah melihat cewek ini, apakah dia siswi baru disini? Wajahnya sangat imut dan matanya juga indah, eh tunggu apa yang kupikirkan?! Seketika wajahku rasanya memanas.

"Beneran gak apa-apa?" Tanyanya kembali membuyarkan lamunanku.

"Ah iya aku tidak apa-apa?! Maksudku iya begitu. Maafkan aku, aku sedang terburu-buru" Jawabku tersenyum kikuk kearahnya lalu langsung pergi meninggalkan cewek itu yang masih berdiri disana.

Suki Kirai!Where stories live. Discover now