Rencana Jasmine

8.4K 357 24
                                    

Salahkah aku jika aku mencoba menyelamatkan hatiku

Clarissa Jasmine


Happy Reading ♥️♥️♥️

Sudah terhitung hampir tiga bulan usia pernikahan Jasmine dengan Alvaro. Tidak ada yang berubah sedikitpun. Alvaro masih dengan sifat acuhnya seakan tidak pernah menganggap Jasmine ada.

Pagi ini Safira datang dan sukses membuat Jasmine terkejut bukan main. Bukan hanya  Jasmine saja yang terkejut, bahkan Bik Imah pun tidak bisa berkata-kata. 

"Pagi, Jass" sapa Safira dengan senyuman cantik yang terpatri di wajahnya "gw numpang sarapan disini ya, Al tadi hubungin gw supaya sarapan bareng disini aja, soalnya dia bangun telat jadi nggak bisa ke Apartemen gw" sambungnya acuh. Dengan wajah tak perduli lantas Safira menarik salah satu kursi dan duduk di sana.

Belum sempat Jasmine menjawab suara lembut Alvaro mengalihkan perhatiannya.

"Pagi, Fir" sapa Alvaro sambil memberikan senyum hangat pada Safira.

Safira cemberut "Kenapa bangun telat sih, Al?"

Alvaro berjalan ke arah safira lalu dengan santai mengecup pucuk kepala wanita itu sekaligus mengusapnya. "Sorry, aku kerjain tugas kampus semalem karena harus aku email pagi ini ke dosenku, jangan marah dong" ucapnya geli.

Jasmine hanya mampu tersenyum pahit, kini bola matanya bergulir pada Bik Imah yang memamerkan senyum canggung padanya.

Apalagi ini ya Allah?

Mereka bersikap seperti itu tanpa menghiraukan kehadirannya, seolah-olah Jasmine kasat mata. Sesakit ini ya ternyata kenyataannya?

Kenapa Alvaro bisa sekejam itu padanya? Apa lelaki itu tidak memiliki sedikit saja perasaan untuk menghargainya?

Safira menghela nafas "yaudah, sekarang kita sarapan dulu, abis itu kita langsung jalan aja ya, Al"

"Siap princess" balas Alvaro sambil tersenyum manis lalu tatapannya beralih pada Bik Imah. "Bik tolong siapin sarapan untuk Safira"

Bik imah mengangguk "baik den" setelahnya dia menatap Jasmine dan tersenyum canggung pada wanita itu.

Sudah tidak tahan lagi pada akhirnya Jasmine berdiri. "Aku duluan" ucapnya, setelahnya berjalan cepat tanpa di jawab apalagi di hiraukan oleh Alvaro dan juga Safira

Bik Imah memandang kepergian Jasmine dengan tatapan sendu namun dia tidak dapat berbuat lebih karena ini masalah rumah tangga mereka.

Jasmine menutup pintu kamar dengan perasaan berkecamuk. Tidak ingin berlama-lama lagi dia segera mengganti pakaiannya dan bersiap untuk pergi. Apa yang Alvaro lakukan benar-benar membuatnya sadar akan statusnya. Hatinya terlalu rapuh tidak sanggup menghadapi siksaan ini.

Menuruni tangga dengan wajah datar lantas menuju ruang makan. Walau bagaimanapun Jasmine harus tetap berpamitan pada suaminya bukan? Meskipun hatinya panas karena harus melihat dua manusia tak tau malu yang berada di sana.

"Aku pergi dulu, Al" pamit Jasmine datar. Setelah mengatakan itu dia segera pergi tanpa memperdulikan lagi respon serta jawaban dari suaminya.

Alvaro yang melihat Jasmine pergi begitu saja, mengangkat kedua bahunya acuh.

"Al, Jasmine gak marah kan kalau kamu anterin aku gini?" tanya Safira begitu melihat sikap Jasmine barusan.

"Gak pa-pa" jawab Alvaro meyakinkan. Lagipula dia sudah membicarakan hal ini dengan istrinya seharusnya wanita itu tidak perlu marah.

💋 Jasmine 💋 (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt