Rahasia

264 39 0
                                    

Semua ini hanya permulaan belum permainan. Siapkan dirimu untuk memulai hal-hal terbaru dalam hidup
.
.
.
_Farzad_

Dia terus memikirkan jawaban dari teka-teki tersebut. Apa sih maksudnya?

Saking sibuknya dengan dunia pemikirannya sendiri, dia dikejutkan dengan oleh sosok santriwati yang tengah berlari ke arah perbatasan antara santiwan dan santriwati.

Khawatir jika santriwati itu akan memasuki kawasan santriwan, ia bergegas menyuruh dua santri keamanan untuk segera menutup pagar yang tengah terbuka lebar di depannya.

Wanita itu berlari dengan sangat cepat hingga tak bisa mengendalikan langkah laju kakinya hingga menabrak pagar pembatas tersebut.

Bruk...

"Aish, siapa yang naruh gerbang di tengah jalan ini hah? bikin benjol kepala orang aja!" marahnya.

"Astagfirullah, gimana nih akhy? tolongin jangan? apa di ketawain dulu baru di tolongin?" tanya Azlan yang tengah menahan tawanya.

"Biarin aja, siapa suruh lari-larian di pondok? dipikir bollywood, pake acara lari-larian." cetusnya.

Shirly merasa geram, saat melihat ada 3 cowo di balik gerbang yang ia tabrak barusan. Ia segera bangkit dan menghampiri mereka dengan ekspresi marah.

Baru juga masuk, udah kena apesnya aja. Memalukan!

"Ga usah ketawa lu pada! ngapain coba nutup gerbang segala? lu pikir gw tahanan yang akan kabur apa? benjol nih gegara gerbang sialan ini!" emosinya seraya menendang gerbang tersebut.

Tanpa keluar dari area santriwan, Farzad membuka gerbang sedikit.

"Maaf jika kami dirasa tidak sopan. Kami hanya sedang menjaga kawasan, agar anti tidak masuk ke area kami. Namun, ini real salah anti sendiri, karena lari tidak lihat tempat." ucapnya.

Shirly terpana saat melihat Farzad untuk pertama kalinya.  Emosinya lenyap seketika saat mendengar suaranya, meskipun ga ada kesan halusnya.

Tampan itulah definisi untuk Farzad.

"Gila, baru tau gw, kalo nih tempat isinya pangeran surga semua." batinnya.

"Ga ada tulisan tuh, kalo ini kawasan kalian. Jadi bebas dong, lagian juga nih tempat bukan milik bapak lu! jadi, siapapun boleh masuk tuan." nadanya sok cetus.

Farzad menghela nafasnya dan menunjuk ke arah batu besar bertulis 'kawasan santri putra' yang terpapang jelas di sana.

Tulisannya segede gaban, belum luntur juga catnya neng.

"Terus, kenapa kalo ada tulisan disana? Gramedia juga ada tulisan 'khusus novel' tapi semua kalangan boleh masuk tuh." ucapnya.

"Ukhty, itu tandanya santriwati, ukhty, perempuan, wanita, cewe ga boleh masuk ke area kami. Yang isinya cowo semua, emang ukhty mau? jadi tontonan? nda kan? jadi intinya cewe ga boleh masuk kesini, begitupun sebaliknya! paham?!" jelas Azlan yang mulai angkat bicara.

Seolah dia sangat mengerti, bahwa Shirly sepertinya santri baru yang belum mengenal Pesantren dan isinya.

Shirly hanya ber'oh' ria dengan tatapan masih tertuju ke arah Farzad. Merasa di perhatikan, ia segera pergi ke kantor untuk menemui saudara kembarnya.

Farzad CapabilitiesWhere stories live. Discover now