Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Alarm dari gawai Minhwi berdering untuk kesekian-ribu-kalinya. Jangankan bangun, bergerak barang satu senti saja tidak. Minhwi benar-benar seperti mayat saat tidur.
Semua orang di rumah sudah mencoba membangunkannya. Namun, tak ada respon sama sekali. Akhirnya mereka pun sarapan bersama tanpa Minhwi.
Jam dinding menunjukkan pukul 11 siang. Minhwi memicingkan mata terkena silau mentari. Perlahan tubuhnya bangkit dari kasur, layaknya beruang kutub yang baru bangun dari hibernasi.
Selesai mencuci muka, ia meraih handphone yang tergeletak di dekat bantal. Kakinya melangkah santai ke dapur, sementara tangannya sibuk membuka notifikasi satu persatu.
Hampir saja ia melemparkan piring dari tangan kanannya ketika membaca e-mail dari CT Entertainment.
"Wah! Aku lolos! Aku akan jadi idol! Wohoooo!" Ia melompat-lompat dan berjoget.
Ayah dan Ibu keluar dari kamar mendengar suara Minhwi.
"Aigoo.. Baru bangun sudah membuat gaduh. Ada apa ini?" Tanya Ayah tak sabar.
"Aku lolos audisi, Appa! Anak Appa akan jadi K-Pop idol!" Serunya sambil memeluk Ayah dan Ibu bergantian.
"Ah, Ibu tidak percaya. Kamu bohong, kan? Mana buktinya?"
Minhwi menyodorkan telepon genggamnya. Selang 10 detik, kedua orang tua Minhwi yang tadinya bersungut-sungut, kini tersenyum lebar. Kali ini putra mereka benar-benar akan menjadi bintang.
