Episode 5 Ekskul Expo

1 0 0
                                    

Terdengar pengumuman dari pengeras suara sekolah yang berbunyi imbauan kepada seluruh staff pengajar untuk berkumpul di ruang guru melanjutkan Rapat Kurikulum Tahun Ajaran 2010 – 2011. Kiki berbincang – bincang sebentar dengan Ica sebelum beralih berkumpul bersama Edo, Hadi, dan Muzammil, begitupun Ica yang juga beranjak dari tempat duduknya untuk bergabung bersama lima teman perempuan sekelasnya Shinta, Lia, Intan, Sherin, dan Mutmainah.

Bel tanda berakhirnya kegiatan sekolah pada hari pertama Tahun Ajaran 2010 – 2011 akhirnya berakhir dan para penghuni kelas XI IPS-1 merapikan tas ranselnya lalu meninggalkan ruang kelas.

"Lo mau langsung pulang apa masih di sini dulu nih, Ca ?", tanya Kiki.

"Gue ngga langsung pulang, Ki. Gue ada kumpul sama anak – anak ekskul Mading dulu sebentar", jawab Ica. "Gue mau samperin Della dulu tapinya, tadi dia masih di kelas. Ada wali kelasnya yang ngga ikut rapat", tambahnya.

"Okedeh Ca. Kalo gitu sampe ketemu besok, ya ! Gue sama Azam, Edo, Hadi, mau lanjut nonton Ekskul Expo sesi dua sekalian daftar buat gabung ke ekskul Futsal", pamit Kiki.

"Iyah, bye Kiki !", balas Ica dengan senyum manisnya dan lambaian tangan feminim khasnya. Kiki berjalan menyusul ketiga teman kelasnya yang berjalan di depannya meninggalkan Ica yang masih menunggu Della memasukkan barang bawaannya ke dalam tas ranselnya di depan kelas XI IPS-2.

Empat sekawan itu tiba di lapangan basket dan melihat area sudah ramai oleh para siswa – siswi baru kelas X yang sedang mendaftarkan diri ke berbagai stand ekskul yang hadir di sesi kedua. Kiki melihat di sesi kedua ini ada stand tenda – tenda kecil ekskul yang sama dengan sesi pertama, akan tetapi sudah diganti spanduk atau papan penandanya, beserta pengguna tendanya. Kiki melihat stand – stand yang mewakili ekskul Futsal, SPA (Siswa Pecinta Alam), Basket, Hockey, Bulutangkis, Karate, Judo, Tae Kwon Do, REMAS (Remaja Masjid), dan ROHKRIS (Rohani Kristen). Pada sesi ini, giliran ekskul – ekskul olahraga yang akan tampil.

Mereka duduk di area koridor pinggir lapangan basket untuk menyaksikan demonstrasi aksi memukau seni bela diri dari Ekskul Karate, Judo, dan Tae-Kwon Do, juga demonstrasi aksi pertandingan futsal, basket, bulu tangkis, dan hockey yang masing – masing gilirannya berdurasi sepuluh menit. Para siswa – siswi mulai memenuhi area pinggir lapangan dan beberapa lainnya menyaksikan dari jarak yang agak jauh dari lapangan.

Pembawa acara Ekskul Expo, Akeera Safitri, mengumumkan bahwa Ekskul Karate akan menjadi ekskul olahraga pertama yang akan mendemonstrasikan aktifitasnya . Terlihat beberapa pemuda menggunakan atribut karate, yaitu dogi (setelah baju karate) dan obi (sabuk) bergotong royong membawa beberapa balok batu yang berukuran agak besar dan menyusunnya.

Tiga pemuda beratribut karate yang bersabuk cokelat itu masing – masing menyusun balok batu di hadapan mereka tiga lapis, dengan dua batu diletakkan secara vertikal untuk menopang tiga lapis yang diposisikan horizontal, membentuk "meja batu kecil". Kemudian ketiga karateka remaja bersabuk cokelat itu secara bersamaan mengambil sikap kuda – kuda dan menarik napas panjang. Mereka melepas napasnya sambil berteriak dan memukul "meja batu kecil" mereka masing – masing hingga hancur.

Para penonton bersorak – sorai dengan kagum dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada ketiga karateka muda bersabuk cokelat tersebut. Ketiga karateka itu lalu memberikan hormat kepada para penonton dengan gestur membungkuk, lalu meninggalkan lapangan dan kembali dengan membawa tujuh balok batu yang disusun berlapis ditopang oleh barisan batu bata. Kemudian mereka bertiga menyingkir dari "meja batu" baru tersebut dan muncul sosok karateka baru yang memasuki lapangan basket yang membuat ekspresi wajah Kiki berubah menjadi masam. Kiki juga menyadari bahwa Nadira menatap sosok itu dengan ekspresi wajah yang kesal, seakan punya riwayat interaksi yang buruk dengan orang tersebut.

DEWASAWhere stories live. Discover now