#28

809 150 58
                                    

🚨⚠typo bertebaran⚠🚨

Happy Reading
_________________


Kunimi POV

Sekarang kami sedang berjalan mencari daun kemangi, sumpah gue males banget harus satu kelompok ama senpai sampah gue.

Dan satu lagi, emang ada daun kemangi di hutan kek gini. Udah nggak betul dah tuh petunjuk.

"ne ne sampai kapan kita jalan, di mana daun kemanginya? pangeran ini capek" nah ini si senpai sampah.

Udah alay, ngeselin, pedo, sampah masyarakat, idup lagi!! Pengennya gue pindah ke Karasuno, masalahnya ada si raja, gue males kalau ada dia.

"Makanya pindah ke shiratorizawa!!!" nah lo tau lah

"Hubungannya apa dodol!!!" ini senpai setan merah.

"Nah dengerin tuh temen loh uahiwaka chan!!" sumpah ni anak alay banget

"Bisa kah kau tak memanggilku seperti itu!!!" balas si sapi

"NGGAK!!!"

Ah dah lah ini senpai berisik banget.

"Andai Iwaizumi san ada disini!!" guam Kindaichi tapi aku bisa mendengar nya.

"yaa pasti senpai sampah ini nggak berisi!!"

"Apa Iwaizumi san akan baik-baik saja??" tanyanya

"Entahlah, tapi gue yakin emak pasti baik-baik saja secara emak barbarnya nauzubillah!!"

"Iya juga sih!!" balas my baby tapi boong



Tendo POV

Saat dalam perjalanan mencari daun kemangi, ya walaupun gue nggak yakin ada kemangi di sini. Secara siapa juga mau nanem kemangi disini.

Kalau emang ada mau diapain, nggak mungkin dibuat jadi lalapan kan. Sumpah aneh banget dah.

Oke next, nah dalam perjalanan gue cuman baca buku diary bersampul putih ini. Gue masih heran kenapa tiba-tiba lisa kayak gitu.

Sebenarnya gue males sih, tapi keburu kepo siapa tau bisa buat bahan gibahanya si suna.

Gue cuman bolak-balik tuh buku tetep aja nggak ada apa-apa. Bagian belakang juga kosong bikin tambah puyeng aja dah.

Saat gue lagi asik bolak-balik tuh buku, si sampah masyarakat aoba johsai tiba-tiba teriak.

"WOOO!!!" teriak si sampah

"Astagfirullah!!" kaget yang lain

Bener-bener dah ni anak, kayanya nggak beres deh.

"Ada apa oikawa san??" tanya Kindaichi

"ITU TANAMAN KEMANGI KAN!!"serunya, sambil nunjuk di salah satu pohon.

"Emang iya itu kemangi?"tanya ku

"tapi kenapa tumbuhnya dipohon, bukannya ditanah?"heran kunimi

"Tuh kemangi apa benalu, tumbuh nya kok di pohon!!" ucap Kindaichi

"Apa sih yang nggak mungkin di pulau ini!!"balas wakatoshi kun, tumben banget dah.

"Siapa peduli mau tumbuh diaman yang penting udah dapet dah tuh kemangi!!"ucap oikawa

"Yaa kali ini gue setuju ama dia!!"ujar ku

"ya gue juga, gue dah capek jalan terus!!"ini kunimi.

" Ya udah uahiwaka chan li yang ambil sono!!"suruh oikawa dan si sapi mau aja di suruh.

Setelah beberapa saat, wakatoshi udah ngambil daun kemanginya untuk di jadiin lalapan.

Canda kok hehehe....
Dan kami pun kembali ke tempat kita berkumpul tadi.








Iwaizumi POV

Nggak tau gue yang kuat apa setannya yang lemah, hina hanya terus mengendalikan beberapa tumbuhan menjalar kearah ku, dan tumbuhan itu sangat mudah di potong.

"Gue sih pengennya nyerang cuman kesian aja masa cewek gini di tebas sih!!" guam ku

Hina terus saja menyerang ku dengan tanaman menjalar dan aku hanya menghindar dan memotong tanaman itu.

Semakin lama tanaman itu semakin cepat, bahkan tanaman itu semakin mengeras.

Dan tanpa kusadari, aku masuk dalam perangkapnya. Dia memancing ku ke tempat yang dipenuhi tumbuhan dan pohon.

Karena aku sedikit lengah, hina mengikat ku dengan akar-akar pohon yang ada di sekitar ku. Akar itu sangat keras dan sangat kuat.

Semakin lama akar itu mencengkram ku dengan keras, dan tanpa sadar pedang ku terlepas dari tangan ku.

Tubuhku mulai luka dan semakin mengeluarkan banyak darah di tangan dan di kaki. Begitu pun dengan di leher ku.

Nafas ku menjadi sesak, aku tak bisa bernafas karena akar itu semakin mencengkram ku dengan kuat.

Aku mulai hilang kesadaran, perlahan penglihatan ku menjadi gelap dan mataku pun tertutup.

~~~~

hmm rasanya sangat dingin dan hampah, hmm mungkin aku sudah mati.

"haaa aku sendirian disini!!"

Aku tak tau ini beneran atau hanya perasaan ku saja, aku mendengar suara orang memanggilku.

"Iwaizumi san!!!"

"Ace!!!"

"IWAAA CHANNN!!!"

Aku tau yang terakhir itu yang memanggilku adalah tooru.

"Oikawa...."

~~~

aku perlahan membuka mataku, melihat disekitar ku, ternyata aku masih diikat akar pohon.

Darah ku sudah sangat banyak keluar, bahkan rasanya leherku sudah ingin patah saja.

Aku pun mengeraskan tubuhku mencoba untuk lepas dari akar itu. aku terus menarik balik akar itu dan...

Akar itu pun terputus, aku mengatur nafasku dan kembali mengambil kembali pedang ku.

Mengatur nafas dan berkonstruksi bersiap untuk menyerang. Aku mulai melangkah, perlahan demi perlahan langkah ku semakin cepat.

Dia menyerang ku dengan akar, tapi aku tetap fokus melihat cela yang ada, dan aku pun menghindari serangannya.

Tapi tiba-tiba saja satu akar sangat besar melaju dengan cepat kearah ku, aku pun lompat di atas akar itu.

Dan dengan cepat aku membidik lehernya, dan melemparkan pedang ku tepat ke lehernya.

Kepala hina pun terpisah dari tubuhnya, dan yang membuat ku bingung karena hina tersenyum kepadaku dan aku membalas senyumnya.


TBC
.
.
.

Jangan lupa vote 🙏😌

Tinggal beberapa chapter lagi book ini bakal habis🙏😄

Pulau Terlarang || haikyuu 1✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang