Chapter 25 : Kepergian Draco

Start from the beginning
                                    

Surat tersebut tertulis dalam bahasa Peranciss. Akan tetapi, untuk Hermione yang memiliki darah Peranciss, ia tidak kesulitan memahami bahasanya.

Ia menatap Draco dengan pandangan sedikit kecewa. "Kau akan pergi?" Draco mengangguk.

"Apa ini balas dendammu saat aku pergi ke Yunani?" Hermione mengeluarkan candaannya saat itu membuat Oliver menahan tawa dan Draco tertawa kecil.

"Sepertinya. Dulu, kau pergi ke Yunani saat kita tengah disibukkan menyiapkan Pesta Halloween. Sekarang, giliran aku yang pergi ke Peranciss disaat kita tengah sibuk menyiapkan Pesta Natal." jelas Draco.

"Siapa yang akan membantuku menyiapkan Pesta Natal?" tanya Hermione.

Draco tersenyum. "Tentu saja Prefeek,"

"Kapan kau akan berangkat?" tanya Hermione lagi. Sementara disampingnya, Oliver kini menatap Draco biasa. Ia merasakan bahwa hubungan Draco dan Hermione tidak lebih dari teman serta rekan sesama Ketua Murid.

"Rencananya, aku akan kembali ke Asrama Ketua Murid dan berkemas. Setelah itu, aku akan langsung pergi ke Manor Malfoy melewati Perapian professor Mcgonagall di Kantor Transfigurasi." Hermione menaikkan satu aslinya bingung.

"Kenapa tidak menggunakan perapian Ketua Murid atau Kepala Sekolah?" Draco mengangkat bahunya.

"Mungkin professor berpikir, perapian Ketua Murid tidak terlalu aman. Sementara perapian Kepala Sekolah cukup aman, karena yang tahu hanya orang-orang yang kuberitahu tentang kepergianku,"

"Berapa orang yang tahu, selain diriku dan Oliver?"

"Hanya Pansy, Blaise, Theo, Pike, dan Crabbe."

"Baiklah. Bisa aku dan Oliver membantumu berkemas? Kurasa itu akan membantumu," Draco tersenyum masam

Really? Mengapa Takdir begitu kejam baginya? Nasib Draco sekarang ibarat Sudah Jatuh Ketimpa Tangga Pula. Ya! Draco tahu, kenyataan memang menyakitkan. Tapi apa perlu ia mendapatkan lagi luka. Ingin menolak keinginan Hermione, tetapi ia tidak tega melihat wajah kecewa gadis itu. Jika menerima, ia takut hatinya tidak kuat melihat kemesraan pasangan itu.

Draco pun mengangguk dan tersenyum manis pada Hermione sebagai pertanda menerima tawaran Hermione.

....................

Selama berkemas, Draco menatap interaksi Oliver dan Hermione. Ya! Ini diluar dugaan Draco. Ternyata mereka memang benar-benar ingin membantunya dan tidak menunjukkan kemesraan secara terang-terangan di depannya.

Bloody hell! Draco tidak menduga hal ini. Ia memang berpikir bahwa Hermione pasti memiliki kekasih. Tapi, ia tidak menduga orang itu adalah Oliver. Ia hanya menduga orang itu adalah Ron Weasley, yang dirumorkan menjadi kekasih Hermione serta Viktor Krum, orang yang mengajaknya berdansa pada tahun keenam. Tapi, orang ini adalah Oliver Wood!

Tapi Draco kagum, pacar gadis itu bukanlah pahlawan perang seperti Weasley, bukanlah pemain Quidditch terkenal seperti Krum. Tapi sosok kakak kelas Gryffindornya, Oliver Wood. Ya! Draco melihat banyak sisi Wood yang disukai Hermione. Ia baik, ramah dan berjiwa kepemimpinan. Selama menjadi pemain Quidditch, Draco hanya melihat bahwa Tim Quidditch Gryffindor terlihat kepemimpinannya hanya pada Oliver Wood. Tim Quiddditch Gryffindor memang menang dalam setiap pertandingan, namun Kaptennya tidak setegas Oliver Wood. Draco hampir tertawa ketika mengingat bagaimana Harry Potter memimpin Timnya saat tahun keenam.

..................

Di sinilah, Draco dan yang lainnya berada. Perapian professor Mcgonagall.

"Sampaikan salamku pada Ibumu, Mr. Malfoy!" perintah professor Mcgonagall. Draco mengangguk.

Kemudian, Draco beralih pada teman-teman Slytherinnya. Pansy memeluknya sangat lama. Lalu bergantian dimulai Blaise, Theo, Pike hingga Crabbe.

Terakhir, Draco berdiri di depan Hermione dan Oliver.

"Jaga dirimu baik-baik, Draco!" pemuda itu tersenyum dan memeluk Hermione.

Oliver menatap tajam Draco saat melihat pemuda itu memeluk kekasihnya.

Hermione melepaskan pelukan Draco dan berat hati, Draco juga melepaskan pelukannya. Lalu, ia berjalan ke arah perapian sambil menggenggam bubuk floo.

"Malfoy Manor!" tubuh pemuda itu menghilang dilahap api berwarna hijau.

"Baiklah! Anak-anak. Ayo, kalian harus pergi dari sini!" usir professor Mcgonagall yang langsung dilakukan oleh Hermione dan yang lainnya.

...................

Sebelum pergi, Hermione memanggil Pansy dan para Slytherin.

"Pansy!" panggilan Hermione membuat pacar Blaise Zabini itu menoleh.

"Ya?"

"Professor Mcgonagall memerintahkanku untuk membeli peralatan muggle sebagai media pembelajaran untuk telaah muggle. Mr. Weasley dan ayahku juga akan mendampingiku. Jadi, aku ingin mengajak kalian untuk pergi ke dunia muggle seperti janjiku waktu itu," jelas Hermione. Pansy dan Blaise yang paling bersemangat ketika mendengar ucapan Hermione.

"Benarkah?" Hermione mengangguk pada Pansy.

"Selain kami, Ayahmu dan Mr. Weasley, apa tidak ada lagi?" tanya Pansy.

Hermione menatap Oliver yang juga menatapnya. Mereka tersenyum. "Oliver dan teman-teman Gryffindorku juga akan ikut."

"Baiklah! Kami akan ikut! Jadi, kapan kita berangkat?" tanya Blais bersemangat.

"Besok pagi. Professor Mcgonagall akan meliburkan kelas sehari dan itu waktu yang cukup ketika kita mengunjungi Kota London."

Setelah mengatakan itu, Hermione dan Oliver meninggalkan para Slytherin yang sangat bahagia diajak Hermione ke London.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Hai readers^^

Yaaaa, Draco-nya pergi. Mungkin di chapter selanjutnya, gak akan ada kebersamaan Hermione dan Draco. Ya, memang ada dialog Draco, tapi enggak bersama Hermione. Begitu pun sebaliknya, Hermione sendiri mungkin akan selalu bersama Oliver:3

Ok! Gimana kedatangan Oliver di chap kemarin? Lalu respon Draco mengenai rivalnya yang merupakan Oliver Wood? Ya! Tentu aja dong, Author memang udah kepikiran lama momen² ini, cuman kalau dialognya tentu gak kepikiran dan beginilah Author buat dialognya. And, musuh Draco itu kebanyakan Ron Weasley, Viktor Krum, Harry Potter, Cedric Diggory, Theodore Nott dan Blaise Zabini. Kalau rivalnya Oliver Wood jarang banget, makanya Author memilih Oliver Wood.

Itu didukung dengan kebaikan Oliver, keramahannya pada siswa lain dan kepemimpinannya yang sangat luar biasa dalam Quidditch bahkan nyaris Gila! Membuat Author yakin, saingan Draco kali ini akan sangat berat.

Sikap² Oliver kurasa juga menjadi idealnya Hermione terlepas ia sangat menyukai Ron di buku dan film. Baik, ramah, berjiwa pemimpin dan pastinya sangat berani!

Ok, segitu aja. Jangan lupa vote dan komen^^

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Where stories live. Discover now