Unwanted : Jaemin

87 11 0
                                    

Dengan tatapan ragu, lelaki yang ada dihadapannya kini melangkah selangkah lebih dekat. Tatapannya seolah menjelaskan untuk tetap diam dan ikuti saja alur dari sang semesta yang membuat mereka harus berdiri saling berhadapan setelah sebelumnya sebuah ucapan janji suci telah terucap.

Perasaan yang gugup nampak terlihat dari wajah gadis di hadapan Jaemin ini. Semburat merah di pipinya nampak sangat jelas begitu Jaemin mencoba untuk mendekat dan menangkup wajahnya. Dalam hitungan detik kecupan singkat seakan mampu menghentikan dunia sang gadis.

Jaemin terlihat bahagia di depan para tamu undangan senyumannya begitu terpancar dari wajahnya, begitu juga dengan Sera. Senyum keduanya tak pernah luntur begitu mereka menyapa satu persatu tamu yang berdatangan mengucapkan selamat kepada mereka berdua.

Namun ekspresi itu semua hanyalah topeng semata. Baik Jaemin maupun Sera, mereka tidak mencintai satu sama lain. Mereka merasa keduanya hanyalah orang asing yang dipaksa oleh kedua orang tua mereka untuk menikah dengan alasan janji konyol mereka ketika muda dulu.

Baik Jaemin maupun Sera sama-sama memiliki orang yang mereka cintai, hanya saja harus terpaksa berakhir dengan diadakannya pernikahan ini. Dalam keadaan saat ini, terlihat hanya Sera lah yang perlahan mencoba untuk menerima semua ini. Namun untuk Jaemin, dia benar-benar tak bisa menerimanya.

Selepas acara selesai, mereka berdua pulang kerumah milik mereka yang dihadiahi oleh orang tua Jaemin sebagai hadiah pernikahan. Entah akan betah atau tidak tapi Sera cukup senang karna orang tua Jaemin sangat baik padanya, tapi berbanding terbalik dengan anak semata wayang mereka.

Sedari tadi Jaemin hanya memandang lurus jalanan tanpa sedikit pun melirik kearah Sera. Tatapannya terlihat angkuh seolah enggan untuk diajak berbicara. Sera yang cukup takut melihat Jaemin hanya terdiam selama perjalanan mereka.

"Gue hari ini bakal tidur di rumah cewek gue, lo gapapa kan disini sendirian?" Tanya Jaemin, begitu mobil mereka mulai memasuki pekarangan rumah.

Pertanyaan Jaemin cukup mengejutkan untuk Sera. Bagaimana tidak? Jaemin berbicara akan tidur dengan wanita lain dihadapan istrinya sendiri, walaupun Sera sendiri tidak peduli jika Jaemin masih berhubungan dengan pacarnya tapi tetap saja ini sangat tidak etis untuk menjadi pembuka obrolan mereka setelah resmi menjadi pasangan suami istri.

"Iya gapapa" Jawab Sera, Kemudian Jaemin memberhentikan mobilnya tapat di depan rumah mereka tanpa berniat untuk turun dari mobil.

"Kalo gitu gue anter lo sampe sini" Ucap Jaemin sambil menoleh ke arah Sera yang masih terdiam. Perlahan Sera pun melepaskan safety belt nya dan tanpa sepatah kata pun keluar dari mobil milik Jaemin. Bahkan begitu Sera telah keluar dari Jaemin, mobil yang dikendarai oleh Jaemin langsung melesat pergi meninggalkan rumah mereka.

Sera melihat kepergian Jaemin dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan. Ada perasaan kesal namun Sera berusaha untuk tidak memperdulikannya, karna bagaimana pun dirinya dan Jaemin harus berpisah suatu saat nanti.

Sera melangkah memasuki rumah yang menjadi miliknya dan milik Jaemin, rumah mereka bersama. Sera tidak bisa membayangkan kalau seandainya dia dan Jaemin akan menjadi sebuah keluarga yang hangat di rumah ini. Rasanya hanya ada kehampaan dan juga kesepian yang Sera rasakan begitu melihat sekeliling rumah.

Sera menbawa barang-barang berupa beberapa baju dan perlengkapan pribadinya, karna rumah ini sudah terisi segala pernak-perniknya jadi Sera bisa langsung membereskan barang bawaannya.

Kegiatan yang Sera lakukan setelah merapikan barang bawaannya adalah menuju taman belakang, Sera benar-benar takjub karna taman belakang rumahnya persis seperti yang selalu diimpi-impikannya, beberapa tanaman hias serta ada kolah kecil disana. Seketika senyum Sera mengembang seperti bunga yang mekar di halaman belakang rumahnya.

Begitu Sera hendak berjalan ke tengah taman, geraknya terhenti begitu mendengar suara ponselnya yang berbunyi cukup nyaring. Begitu Sera melihatnya ternyata itu dari Jaemin.

"Hal–"

"Siap-siap 10 menit lagi, gue jemput lo sekarang"

Dari sebrang sana suara dari Jaemin nampak terdengar kesal, Sera pun lantas menjawab perkataan Jaemin.

"Loh? Bukannya lo gaakan pul–"

"Nurut sama gue, gausah banyak omong, Oma ngundang kita buat makan malam, pake baju yang rapih" Tegas Jaemin, Sera pun langsung tidak bisa berkutik dan langsung mengiyakan perintah dari Jaemin.

Sera pun langsung bergegas untuk bersiap-siap karna tak ingin Jaemin marah karna menunggunya terlalu lama, suaminya itu memang tipikal orang yang disiplin akan waktu. Maka dari pada Sera habis dimarahi oleh Jaemin lebih baik Sera bergerak cepat dari awal.

Sera mengenakan pakaian yang rapih sesuai dengan intruksi dari Jaemin. Baju dengan nuansa pink muda membalut tubuh ramping Sera untuk acara makan malam ini. Tidak perlu menunggu lama bagi Sera untuk menunggu Jaemin, karna terdengar suara klakson mobil dari luar rumah dan Sera langsung bergegas keluar.

Begitu Sera keluar rumah tatapannya langsung bertemu dengan sorot mata Jaemin. Sera langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, tapi Jaemin malah terus menatap kearah Sera. Memperhatikannya dari atas sampai kebawah hingga pada akhirnya mengintruksikan Sera untuk masuk kedalam mobil.

Di dalam mobil suasana sangat hening, hanya terdengar deruan mesin mobil serta semilir angin sore yang masuk melalui kaca mobil yang dibiarkan terbuka. Baik Jaemin maupun Sera terlihat enggan untuk berbicara satu sama lain.

Sera cukup gugup untuk acara makan malam kali ini, karna ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan Oma, yaitu nenek dari Jaemin. Karna yang Sera dengar Oma nya Jaemin ini tinggal di luar negeri dan menyempatkan datang kesini untuk mengunjungi cucu semata wayangnya ini.

"Nanti di depan Oma, jangan terlalu kaku, jangan kaya orang musuhan, anggap aja kita pasangan suami istri pada umumnya, walaupun nanti lo ngerasa risih sama perlakuan gue, please lo tahan sampai acara hari ini selesai" Ucap Jaemin dengan dingin dan tanpa ekspresi, Sera pun hanya mengangguk menyetujui.

Begitu mereka sampai di tempat diadakannya makan malam, Sera dibuat terkejut begitu Jaemin dengan cepat keluar dari mobil dan kemudian membukakan pintu mobil untuknya. Dengan perasaan yang masih bingung Sera pun keluar dari mobil dan detik berikutnya jantungnya terasa berdegup begitu kencang begitu Jaemin menarik pingangnya untuk mendekat kearahnya, kemudian tangannya kini menggenggam erat jemari Sera dengan senyum yang merekah.

Sikap Jaemin seolah berubah 180 derajat. Yang awalnya seorang Jaemin si pria dingin dan datar tapi yang Sera lihat saat ini adalah Jaemin yang hangat dengan senyumannya yang sangat manis. Sera cukup terbuai akan sikap Jaemin padanya, namun dirinya segera tersadar bahwa sikap Jaemin ini hanyalah gimik semata, dia tidak benar-benar tulus berprilaku seperti ini. Dengan perasaan yang gugup Sera pun melalui makan malam itu dengan menjadi seorang istri yang sebenarnya tidak diinginkan dari seorang lelaki bernama Na Jaemin.





 Dengan perasaan yang gugup  Sera pun melalui makan malam itu dengan menjadi seorang istri yang sebenarnya tidak diinginkan dari seorang lelaki bernama Na Jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










HSHSHSHSHSHSHSHSHSHSHSHSHSHSHHS
fix di cb dream kali ini aku bener-bener oleng sama Jaemin😭

Dear : YouWhere stories live. Discover now