Summary : Felix dan Hyunjin tumbuh besar bersama seperti saudara kandung dan berjanji untuk menjaga satu sama lain apa pun yang terjadi. Bahkan setelah mereka mendapatkan 'true identity' mereka sebagai omega dan alpha, mereka tetap bertekad menjaga...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Felix sangat paham jika dia menyerah dan mengikuti gejolak heat dan nafsunya sekarang, tidak ada jalan kembali dan dia pasti akan menghabiskan waktu selama 3 hari atau lebih terjebak di atas kasurnya dengan kondisi yang putus asa dan berulang kali finger fucking lubangnya sendiri dengan jari-jarinya dan sex toys sampai seluruh tubuhnya terasa nyeri dan sakit. Serta sangat sulit baginya untuk mempertahankan sisa-sisa kewarasannya yang masih tersisa.
Meskipun begitu ada beberapa kemungkinan buruk yg harus dihindari muncul dalam benak Felix, seperti mencoba mencegah dua alpha agar tidak saling membunuh dalam pertarungan kekuasaan yang konyol jika saja Changbin mengetahui apa yang hampir saja terjadi kepada Felix dan Hyunjin. Sebelum mengurung diri dikamar, Felix sempat memohon pada Minho dan Jeongin untuk tidak mengatakan apapun kepada Changbin ketika alpha itu telah kembali dari perburuan nantinya, lagi pula tidak ada yang mau menyaksikan pertarungan bengis antar alpha bersumbu pendek yang selalu mementingkan ego dan kekuatan mereka tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi. Felix cukup yakin anggota pack lainnya lebih memilih tutup mulut. Tidak ada yang ingin memicu pertarungan antar alpha, selagi masih bisa dicegah.
Sambil ia berbaring menatap layar ponselnya yang menggelap, Felix teringat saat masa SMA nya dulu ada pertarungan alpha yang memperebutkan seorang omega perempuan. Salah satu dari alpha itu hampir sekarat dan mati mengenaskan. Mengingat kejadian itu kembali membuat rasa mual dan rasa sakit serta panas timbul diperut Felix. Tubuhnya menggeliat beberapa kali hingga Felix menyerah dan menyadari kegiatannya itu tidak berguna mengurangi rasa nyeri yang timbul disekujur tubuhnya.
Felix memaksa tubuhnya untuk tidur. Namun pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan percakapannya beberapa jam yang lalu dengan Hyunjin. Tidak terhitung sudah berapa kali Felix membaca ulang percakapan mereka tadi, memeriksa setiap kata sambil menggigit sisi dalam bibirnya, dan berpikir. Felix selalu mencoba untuk menjelaskan kepada Hyunjin, bahwa keadaan mereka hanyalah sesuatu yang tidak bisa dielak dari biologis mereka dan fakta bahwa mereka memilih untuk tetap berhubungan layaknya saudara sepack bahkan ketika identitas sekunder mereka terus berteriak agar memberi ruang diantara mereka berdua sebelum semuanya menjadi lebih rumit daripada yang seharusnya.
Felix kembali menatap ponselnya untuk membaca pesan itu sekali lagi. Rasa panas yang bergejolak menembus tulangnya dan Felix mengeluarkan rintihan pelan. Melihat jarum jam menunjuk angka 2:12 pagi. Changbin pasti sudah tertidur, alpha itu bahkan tidak menjawab satupun pesan yang dikirimnya selama 36 jam terakhir. Jeongin mungkin benar, kemungkinan besar mereka berada di daerah dengan koneksi buruk.
