Chapter 22 : Ramalan Hermione

Start from the beginning
                                    

"Karena anda sangat terkejut, bisakah kita langsung mengetahui isi ramalannya?"

"Ouh! Baiklah. Lewat sini!" perintah Mr. Thompson yang memimpin perjalanan mereka menuju Hall Of Prophecy, ruangan tempat bola-bola ramalan disimpan.

Akhirnya mereka masuk ke ruangan yang berisi banyak bola ramalan. Hermione mengingat kejadian beberapa tahun yang silam, di mana Dumbledore Army vs Death Eaters bertarung di sini. Sangat mengerikan! Mereka kalah dan sangat beruntung tidak di avada oleh para Death Eaters. Dari mulai hari itu juga, Hermione sangat mengagumi Luna. Gadis itu yang menolong mereka menaiki Thestral dan dia adalah anggota Dumbledore terakhir yang dikalahkan oleh Death Eaters. Hermione benar-benar kagum dengan Luna dan tidak ingin menganggap dia aneh lagi seperti yang lain. Ya, semenjak saat itu orang-orang tidak lagi menganggap Luna aneh.

"Hermione!" panggilan Minerva membuat gadis itu sadar. "Jangan melamun!" Hermione mengangguk.

"Ini dia ramalannya!" seruan Mr. Thompson membuat kedua perempuan itu menoleh. Pria itu membawa bola ramalan ke depan Hermione dan professor Mcgonagall.

"Hanya kau yang boleh membukanya Ms. Granger, karena kau pemilik ramalan ini!"

"Apakah ini ilegal?" tanya Hermione pada Mr. Thompson yang menyerahkan bola ramalan itu padanya. Ia masih ingat peraturan bahwa bola ramalan tidak boleh dilihat.

"Kali ini legal karena Kingsley sendiri yang mengizinkannya." ucap professor Mcgonagall.

Hermione mulai mengambil bola itu. Secara ajaib, ramalan yang tersimpan pun terlihat.

"Sang gadis terpilih, dengan darah penyihir paling agung yang pernah ada. Dia akan menghancurkan kebangkitan sang kegelapan dan pengikutnya. Di masa depan, musuh dari masa lalu akan datang. Di balik semua itu, kegelapan sejati telah menyelimuti dunia sihir. Bersiaplah untuk menghadapi kegelapan yang sesungguhnya!"

"Apa maksud ramalan ini?!" seru Hermione.

"Panjang sekali ramalannya." gumam professor Mcgonagall.

"Nenek!" tegur Hermione yang mendengar gumaman professor yang terdengar seperti bercanda.

"Sebaiknya kalian segera memecahkan ramalan ini. Aku merasa musuh kita akan segera datang!" ucap Mr. Thompson, Hermione pun memberikan bola ramalan itu pada Mr. Thompson.

"Baiklah, Mr. Thompson. Terima kasih atas waktunya, kami akan pergi." Mr. Thompson mengangguk. Professor Mcgonagall dan Hermione segera pergi meninggalkan tempat itu.

"Kuharap anda akan menjadi juru penyelamat kami, Ms. Granger." gumam Mr. Thompson.

....................

Draco berjalan di Koridor menuju Great Hall. Ia bangun terlambat dan mendapati Hermione sudah pergi, gadis itu tidak menunggu dirinya membuat dia jengkel.

Setelah memasuki Great Hall, ia langsung duduk di depan Blaise Zabini.

"Ada apa dengan wajahmu itu, Drake?" tanya Pansy.

"Iya. Wajahmu itu sudah seperti wajah Theo saat masuk ke sini tadi," celetuk Blaise yang langsung ditatapi tajam oleh Theo.

Draco tidak menjawab pertanyaan teman-temannya. Ia menoleh ke meja Gryffindor.

"Potter!" serunya memanggil Harry yang tengah bercanda dengan Ginny.

Harry pun menoleh, begitu juga Gryffindor yang lainnya. "Ada apa, Malfoy?"

"Ke mana...Hermione?" tanyanya membuat Harry dan teman-temannya memandangnya aneh.

"Bloody Hell! Bukankah kau yang selalu bersamanya di setiap pagi? Mengapa kau justru bertanya pada kami?" ucap Ron.

Draco mengangkat bahunya. "Dia tidak ada di Asrama saat aku bangun. Kukira dia meninggalkanku karena ingin bertemu dengan kalian?"

"Kami belum bertemu dengan Hermione hari ini?" ucap Ginny.

"Ini aneh?" ucap Parvati yang duduk di sebelah Seamus. Walaupun kumpul dengan teman-temannya, ia tetap tidak mau berdekatan dengan Dean dan Ron.

"Lalu, ke mana Hermione sekarang?" Pansy ikut mengeluarkan pendapatnya saat mendengar obrolan yang lain.

Pintu Great Hall terbuka, dan menampilkan sosok Kepala Sekolah mereka dan sosok gadis yang mereka cari tadi.

Hermione berjalan di belakang professor Mcgonagall, ia heran mengapa banyak orang menatap dirinya. Apa dia telah membuat kesalahan? Atau ada yang melihat dirinya pergi ke Kantor Kepala Sekolah?

Ketika ia sampai di meja teman-temannya, ia segera meminta tempat duduk di tengah-tengah Ron dan Harry.

"Ke mana saja kau, Mione?" tanya Harry. Belum sempat Hermione menjawab pertanyaan Harry, Draco langsung memotongnya.

"Ke mana kau Hermione Granger? Kau bahkan meninggalkanku di Asrama!" ucap Draco dari meja Slytherin.

"Maafkan aku teman-teman, ada hal yang sangat penting yang harus kubicarakan berdua dengan professor Mcgonagall." jawab Hermione yang menjawab seluruh pertanyaan dalam benak semua teman-temannya.

"Baiklah, tolong perhatian semuanya!" ucap professor Mcgonagall membuat semua perhatian beralih padanya.

"Aku memiliki pengumuman yang sangat penting. Sebentar lagi, natal akan tiba di Hogwarts. Oleh karena itu, kedua Ketua Murid segera pergi ke ruanganku setelah pelajaran pertama selesai. Kita bertiga akan membahas pesta natal tahun ini. Hanya itu saja, selamat sarapan semuanya!"

Bersambung.
.
.
.
.
.

Hai guyss^^

Jangan lupa vote dan komen.

Btw, author sudah siapin flashback Daphne yang nyerang Astoria, tapi dicegah oleh Hermione. Menurut kalian, flashback ini enaknya ditaroh di chapter mana?

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Where stories live. Discover now