Astaghfirullah... Sandi istighfar begitu saja dalam hati padahal dia Kristen. Gara-gara sering dengar teman-temannya istighfar sehabis misuh-misuh.

Gak lama kemudian, pintu kamar terbuka lagi, tapi cuman selebar 10 centi. Terlihat separuh wajah Bayu mengintip. "Mau ngapain kalian?"

"Mau ngewe."

"KATERA AKSARA!!"

"Orang pacaran kalau kangen kan ngewe, ya gak sih?"

Sekali lagi Tera ngomong, ini Sandi siap-siap mau nonjok. Apalagi kalau nyebut ngeue atau yang mengarah ke sana.

Bayu kayaknya juga gedeg sama Tera, jadi dia beralih ke Sandi. "Mau ngapain lo?"

"Dibilang mau ngewe."

"TERA!!!"

Karena semakin meresahkan, Tera diusir dan Sandi diamankan ke dalam kamar Bayu.

Sandi baru dipersilahkan buat duduk sama pemilik kamar pas ada chat masuk.


Tera
Boleh dong direkam
buat referensi


Sandi langsung memblokir kontak LINE Tera, berikut nomor wassapnya juga.

Omong-omong, bicara ini pertama kalinya Sandi mampir ke kamar kosan Bayu, di luar dugaan ternyata kamar Bayu tertata cukup rapih. Yang bisa dibilang berantakan paling cuman meja belajar dan di bawahnya yang terdapat barang yang mungkin hasil karyanya. Sisanya rapih. Buku, komik, pun peralatan alat tulis dan menggambar yang tersusun rapih di rak khusus. Jaket dan baju yang tersampir di gantungan baju seperlunya, enggak menyesakkan. Sandal dan sepatu yang tertata rapih di rak depan kamar juga.

"Heh," panggilan Bayu memecah lamunan Sandi mengamati sekitar kamar. Sambil beringsut duduk di hadapan Sandi, Bayu bicara, "malah bengong. Mau apa lu ke sini?"

"Oh iya," Sandi tersadar. "Hape lo mati ya? Di-chat, ditelepon gak dijawab."

"Hm, nyala sih, cuman emang di-silent terus belum gue cek. Gue baru selesai mandi."

Tahu kok, makanya lo gak pakai baju—tadi—cuman koloran pendek dan rambutnya masih basah... sampai sekarang...

Sandi coba mengenyahkan perihal 'Bayu baru selesai mandi' jadi dia berdehem pelan.

"Well, meski gua gak ngarep kedatangan lo, tapi mau minum apa?" Bayu beranjak menuju dapur kecilnya.

"Gak usah repot-repot, gue cuman—"

Enggak kangen kok, enggak kangen. Cuman gak ada kerjaan juga di kosan lagian, toh, besok hari Minggu.

"—cuman gabut."

"Oke," Bayu terkekeh pelan. "Gue mau ngopi, lo mau gak?"

"Boleh kalau gak ngerepotin."

"Gak pa-pa, biar sekalian. Btw, tapi gue mau kopi item, lo mau juga atau mau yang lain? Gue punya Good day tapi yang cokelat."

"Apa aja, terserah."

Akhirnya dibuatkan kopi hitam, tapi bagian Sandi dibuat manis soalnya Bayu gak tahu apakah Sandi suka kopi pahit atau enggak. Bayu sendiri biasanya takarannya cuman satu sendok teh gula karena dia gak suka kopi manis tapi juga gak kuat kalau pahit pekat.

Gak lama meracik kopi, Bayu akhirnya muncul dan menyajikannya bersama keripik pisang.

"Thank you."

"Uh-hm, gue gak tahu takaran gula lo berapa, tadi gue masukin tiga sendok teh soalnya takut gak manis."

"Gue suka yang manis kok."

"Good then."

Sandi dan Bayu menyicip kopi sedikit.

"Kopinya—"

"Elo—"

Mereka saling pandang lantaran bicara di saat yang sama.

Sandi berdehem pelan, "Lo duluan."

"Kayaknya gue bakal panjang, lo dulu aja. Tadi lo bilang kopinya kenapa?"

Kopinya enak. Tapi Sandi terlalu gengsi bilang straight forward soalnya kesannya jadi mengarah kopi 'buatan' Bayu yang enak, kan maksud Sandi 'kopinya' yang enak. "Kopinya beda, bukan kapal api gitu ya?"

"Iya, bukan. Tu dikasih Hilal soalnya dia tahu gue suka ngopi."

Mendadak Sandi keselek. "Dikasih—Hilal?!"

"Iya, dia cerita gitu ke Mamanya kalau temen-temennya pada suka kopi. Terus gue dikasih kopi, sama yang lain juga dikasih."

"O-oh..." Sandi membuang napas lega.

"Itu kopi Sumatra jadi gak terlalu pahit. Si Azka dapat yang robusta, pahit banget tapi kalau buat begadang lumayan tuh kan pahitnya nempel di lidah jadi keinget mulu katanya." Bayu tertawa disela ceritanya. Sandi menyimak sambil memperhatikannya.

"Oh ya terus," Bayu menoleh balik menatap Sandi. "lo ada apa tiba-tiba ke mari?"

Entah mengapa Sandi keselek lagi, padahal kali ini gak lagi neguk kopi.

[03-05-2021]

Dicut soalnya dah 1k words, ini kan shortfict xixixi

Undercover ╏ SooGyu ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ