PEMBELI SPESIAL

53 23 27
                                    

     Pagi ini kubangun kesiangan, untungnya nenek membangunkanku. Segera ku bereskan diri, meneguk susu yang sudah dingin dimeja, dan segera menyusul nenek yang sudah dari pagi menjaga toko roti didekat rumah.

     ''Hey, nak! Seharusnya kau bangun sebelum matahari terbit, kalau seperti ini kan, rejeki mu sudah dipatok ayam.'' Sampai toko nenek menyambutku dengan dumelan, aku hanya mengangguk.

     ''Kemarin boleh saja kau pulang dengan seember ikan penuh, tapi hari ini nasibmu tak seberuntung si tukang kayu. Ingat nak, hidup itu misi untuk mencari.''

     ''Pemuda tukang kayu dekat rumah kita, nek?''   

     Nenek mengangguk, '' Kudengar Yang Mulia raja membeli pajangan kayu darinya.''

     ''Raja datang hanya untuk membeli pajangan kayu, nek?

     Nenek melambaikan tangan didepan wajah, ''wush, bukan itu maksudku. Raja mengirim dua pengawalnya.''

      Apa benar begitu? Ku memilih meletakkan tas diatas meja dan beranjak keluar dari toko.

     ''Hei! Kau mau kemana?''

      ''Sebentar, nek. Aku akan kembali.''

       Tak perlu mengetok pintu rumah si pemuda itu dan menjadi tamunya untuk memastikan. Cukup berdiri beberapa langkah dari toko roti nenek, dari sini ku dapat melihat dan mendegar jelas percakapan dua utusan dari kerajaan yang tengah duduk dibangku panjang depan rumah si pemuda.

      ''Aku heran, mengapa Yang Mulia raja ingin membeli pajangan kayu dari pemuda tadi? Padahal pengerajin kayu kerajaan jelas lebih berpengalaman.''

     ''Bukan Yang Mulia, tetapi tuan puteri.''

     Tak lama kemudian aku melihat si pemuda tukang kayu yang keluar dari dalam dengan tangan memegang sebuah pajangan. Apa ini yang dinamakan strategi mendekat kepada sang kekasih?

     Aku menggeleng takjub. 


***
Maaf kalau ada kesalahan penulisan, soalnya gue gak sempet nge-review abis nulis.

Mohon kritik dan sarannya, guys..

TUKANG KAYU & TUAN PUTERIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora