Kesembilan

1.3K 241 24
                                    

☁️☁️☁️

     Siang itu dikala istirahat tiba, kamu memutuskan untuk mengajak Shinsuke makan siang bersama. Kamu berlari di lorong sembari bersenandung ria. Memang, kamu masih cocok di cap sebagai bocah.
Kamu berhenti di salah satu kelas, itu kelasnya Shinsuke. Tanpa ba-bi-bu, kamu langsung masuk ke kelas itu. Kamu tahu itu kelas orang lain, dan semestinya menjaga tata krama saat berada di kelas lain, tapi kamu bodo amat. Untuk apa memikirkan perasaan yang punya kelas? Terobos aja sih.

"Ano, Kita-san ... Ayo makan ber—"

"Shin-chaaan~!! Makan bareng yuk!!" teriakmu memanggil saudaramu yang saat itu sedang dihampiri teman perempuan sekelasnya.

"(Name)?" Shinsuke menyadari keberadaanmu. Laki-laki itu tersenyum tipis, meminta maaf kepada teman perempuan sekelasnya karena harus menolak ajakan itu. "Sekali lagi maaf, ya!"

"I-iya, gapapa Kita-san! Semoga makan siangmu menyenangkan! Kami permisi!" mereka pergi dari meja Shinsuke.

"Apaan sih sodaranya ganggu banget ..."

"Kan kita gak jadi makan bareng sama dia ... Cih."

Oh jelas, kamu masih mendengar bisikan dari temannya Shinsuke yang membicarakanmu. Tapi, ya sudahlah. Gak penting mikirin mereka. Lebih baik kamu menuntaskan rasa laparmu bersama saudara kembar kesayanganmu itu.

"Kita makan di tempat biasanya aja, ya!" ajakmu yang langsung menggandeng lengan Kita layaknya kekasih. Kita mengangguk menyetujui ajakanmu.

☁️☁️☁️

Kalian berdua duduk di bangku taman sekolah. Siang itu tidak begitu terik, cuacanya memang sangat bagus untuk makan siang di luar. Padahal Ibu kalian sudah memberikan bekal masing-masing, namun kamu masih saja menyuapi Shinsuke dengan bekal milikmu. Siswa-siswi yang melihatnya hanya bisa mengelus dada. Meratapi bahwa mereka tidak punya seseorang untuk disuapi makan siang.

"Aku bisa makan sendiri, (Name). Kamu makanlah bekalmu, tidak perlu menyuapiku." tegur Shinsuke.

"Ta-tapi aku pengen kayak di anime gitu, suap-suapan. Lucuuu~" kamu memajukan bibirmu—manyun, tidak menyukai teguran yang diberikan Shinsuke.

"Suap-suapannya jangan disini, kasihan mereka. Di rumah kan juga sudah sering."

Kamu menggeleng cepat, "Gak mau, di sekolah juga harus. Biar mereka tau kalau Shin-chan cuma punyaku!"

Shinsuke menghela napasnya, pasrah dengan sikap keras kepalamu. "Ya sudah. Tapi gantian, ya? Bekalmu lebih dulu habis karena aku yang memakannya. Nih, buka mulut ..." Shinsuke menyuapimu telur gulung miliknya.

"Aw~ makasih!! Sayang Shin-chan!!" kamu tersenyum manis pada Shinsuke.

Ah, memang enak banget sih pacaran sama saudara.

Kita's TwinWhere stories live. Discover now