Bayu muk mrra.

Tapi Bayu gak mau menghabiskan sisa energinya buat marah dan ngambek ke Sandi yang mana seharusnya buat menjadi budak nirmana dan serangkaian tugas lainnya. Bayu pasrah saja dompetnya dipegang Sandi, toh, duitnya masih ada kalau cuman buat beli naskor atau ayam geprek sebrang kapus yang nasinya bisa ngambil sendiri dan minumnya gratis.

Tapi karena Bayu harus ngerem lama di studio, dia gak bisa beli makan di luar dan terpaksa nitip barengan sama yang lain beli makanan yang gak ribet supaya bisa tetap lanjut nugas.

Bayu dan yang lainnya bertahan mengakuisisi studio sampai jam pulang.

"Awal semester mager-mageran, akhir semester keder-kederan."

"Studio gak buka 24 jam ya?"

"Enggak, nanti pos satpam minder kalau studio buka 24 jam."

"Goblok."

"Balik yuk, gan, entar lagi aja dilanjut. Mata sama tangan gue rasanya mau copot." ajak Azka.

"Ho-oh, kuy balik." Daniel menyahut sambil merentangkan tangannya.

"Gile! Lo udah banyak banget itu! Pakai jin tomang ye lu pas ngerjain di kosan?!" seru Hilal melihat nirmana punya Daniel.

"Kagebunshin, Lal." balas Daniel ngawur, sambil membereskan peralatannya dia menoleh pada Bayu yang masih anteng mengerjakan nirmananya tidak terusik. "Bay, Bayu—"

"Ssshhtt! Tanggung ini, bentaran!" sahut Bayu tanpa balik menoleh. Dia dengar kok percakapan teman-temannya.

Ada rasa ingin ngeledekin Bayu supaya gak usah ambis-ambis banget, tapi Hilal takut dihantam cutter di dalam jangkauan Bayu.

Namun akhirnya Bayu tetap mengakhirinya dan turut balik bersama teman-temannya.

"Coy, balik duluan ya kita! Tiati, jangan lupa kunci studionya kasih ke Pak Raus!" pamit Daniel kepada teman-teman yang masih bertahan lebih lama di studio, yang diiyakan oleh mereka.

"Balik sama gue lu, Bay?" tanya Daniel.

"Kalau ditawarin sih ya gue terima."

"Bareng aja. Lagian dah malem," dan pacar lo paling dah balik.

"Ah, masih sore, masih jam 8."

Daniel merengut, menjitak pelan Bayu yang nyengir.

Hilal dan Azka langsung cabut ke motor masing-masing, Daniel juga, sedangkan Bayu menunggu di luar parkiran sambil memakai helmnya yang memang sudah sengaja diambil sejak sore dan dibawa ke studio karena tempat penitipan tutup sejak jam 4.

"BAYU!"

Si empu nama tersentak kaget dan langsung menoleh, namun karena gelap, dia gak langsung ngeh.

"Bayu! Sini depan masjid!"

Lantas kepalanya tertoleh mengarah ke tempat yang dimaksud yang memang tepat di sebrang posisinya, bersamaan dengan motor Daniel yang baru keluar. Mereka berdua melihat siapa seseorang yang meneriaki Bayu.

Bayu melotot. "Lo belom balik, San?!"

"Belom, eh tapi udah, tapi belum—ya gitu deh!"

"Gimana?!"

"Tungguin aja! Lo balik sama gue!"

"San—" ucapan Bayu tertahan lantaran Sandi tiba-tiba berbalik menuju salah satu jajaran pedang kaki lima, dari jauh terlihat menghampiri teman-temannya.

"Coy! Lo pada jadi balik kagak?!" teriak Hilal dari belakang, tertahan motor Daniel.

"Jadi!" balas Daniel lantas dia berhenti di dekat Bayu.

"Kenapa nih, kok pada kumpul? Jadi balik apa—lah, Bay, pacar lo kan itu? Belum balik dia?"

"Nggak ngerti..."

"Ya udah kalau gitu, balik dulu kita. Dan, buru maju lo, ngalangin aja!"

"Iya, bacot!" Daniel menatap Bayu. "Gue... balik duluan ya?"

"Iya, udah sana. Tiati lo pada!"

Daniel mengangguk, menatap Bayu terakhir kali dan Sandi yang hendak menyebrang lantas segera melaju karena Hilal berteriak lagi padanya.

Bruk

"Pegangin tuh!" titah Sandi, memaksa Bayu segera menerima kantung plastik supaya dipegang kemudian dia memasuki parkiran mengambil motornya.

Bayu mencebikkan bibirnya, diintipnya isi kantung plastik bening. Dari bungkusnya sih tertera tulisan label dimsum tempat Sandi menghampiri teman-temannya tadi.

TIN!

"Ayam!"

"Jangan ngelamun lo, udah malem!"

Bayu memukul lengan Sandi yang sudah ada di hadapannya begitu saja. "Siapa yang gak kaget tiba-tiba diklakson gitu!?"

"Makanya dibilang jangan ngelamun. Mau kali ini bukan dompet lu yang ketinggalan tapi kepala lo ketinggalan karena dibegal?"

"Kurang ajar!"

"Buruan naik, udah malem."

"Daritadi bilang udah malem mulu, ya emang udah malem, siapa bilang juga masih pag—"

"Bayu Crissana."

"Okay!" Bayu langsung meloncat ke boncengan motor Sandi.

"Jangan ngelompat, hati-hati! Kalau oleng terus jatuh gimana?!"

"Ngomel mulu lo pak, tahu gitu tadi gue jalan kaki aja!"

"Ya udah gih sono!"

"Kan lo sendiri yang nawarin bangsat—aduh!"

"Jangan ngomong jelek malem-malem!"

Bayu manyun semanyun-manyunnya gara-gara pahanya dicubit Sandi dari depan.

"Pegangan."

Ogah-ogahan Bayu menurut dan seketika Sandi mengegas laju motornya membuat Bayu hampir terjungkal kalau gak langsung memeluk pinggang Sandi.

"Ajriiiiitttt!"

"Dibilang pegangan bego!"

"Lo tiba-tiba ngegas ya!"


Sementara itu dari tenda dimsum...

"Si Sandi kalau sama pacarnya kok ngegas banget ya?"

"Itu kalau yang bucin tapi gak mau ngakuin."

"Idih..."

[01-05-2021]

KALIAN UDAH LIAT I KNOW I LOVE YOU BELUM??? UDAH LHA YA, Y X G

have a nice day btw :3

Undercover ╏ SooGyu ✓Where stories live. Discover now