"Huh?" Jaehyun menoleh cepat ke arah Taeyong sekilas, "Apa maksudmu?" 


"Aku serius dengan perkataanku di kantor tadi." 


Ckit


Jaehyun tiba-tiba mengerem mendadak setelah mendengar pernyataan Taeyong barusan. Sungguh apa telinga Jaehyun tidak salah dengar? Ada apa dengan Taeyong sebenarnya?



Mata Jaehyun membelalak dan ia langsung menoleh ke arah Taeyong yang kini menatapnya, "Kenapa?" Tanya Taeyong polos. 



Jaehyun masih terdiam, jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Sungguh jika ini mimpi tolong jangan bangunkan Jaehyun. "Tidak, kita bicarakan nanti saja." Serunya, lalu ia kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju restoran. 



Taeyong tersenyum penuh arti ke arah Jaehyun lalu menarik tangan lelaki tampan itu ke arah bibirnya dan Taeyong mengecup lembut punggung tangan Jaehyun. "Jaehyunie tampan." Kekehnya. 



Oh sungguh sial, ada apa sebenarnya dengan Lee Taeyong saat ini? Ini membuatnya gila.



~~




Sampai di restoran, Jaehyun dan Taeyong masuk ke dalam restoran tersebut. Para pelayan menyambutnya dengan hangat dan sopan,. "Tuan Jung, kami sudah menyiapkan apa yang anda minta." Ucap salah satu pelayan. 



Jaehyun mengangguk lalu mengikuti langkah pelayan tersebut bersama dengan Taeyong yang berada di gandengannya, sedari tadi lelaki cantik itu tidak mau melepaskan genggaman tangannya. 



Sampai di tempat yang Jaehyun pesan keduanya pun duduk dan mengambil buku menu untuk memesan makanan. Mereka memutuskan untuk memesan pasta dan steak. 



Setelah mencatat semua pesanan yang di sebutkan Jaehyun dan Taeyong, pelayan tersebut berjalan keluar dan membiarkan keduanya di sana. 



Melihat pelayan yang sudah menjauh dari mereka, Jaehyun pun menoleh dan melirik Taeyong yang duduk di sampingnya. Lelaki cantik itu duduk manis dengan tangan yang memainkan sebelah tangan Jaehyun. 



"Jadi..?" 


Taeyong mendongak lalu menatap Jaehyun dengan mata bulatnya yang berbinar. "Eung? Apa?" 


Oh sial, Taeyong sangat menggemaskan saat ini. "Jadi, apa maksud ucapanmu di mobil tadi Lee Taeyong?" Tanya Jaehyun. Ya ia hanya ingin memastikan saja agar dirinya tidak terlalu percaya diri. 



"Memang apa? Tadi aku mengatakan apa? Aku hanya mengatakan jika aku tidak membantumu dan aku serius dengan ucapanku saat di kantor tadi." Balas Taeyong. 



Jaehyun mengusak rambutnya pelan. "Ya apa maksudmu kau serius dengan ucapanmu Taeyong?" Tanya Jaehyun frustasi. 


Taeyong memiringkan duduknya untuk mengarah ke Jaehyun, "Memangnya Jaehyunie tidak mau menjadi kekasihku?" 



TUNGGU!! Apa yang baru saja ia dengar? Taeyong? Apa Taeyong serius mengatakan hal itu? Tolong jangan membuat Jaehyun semakin menggila. 


"Taeyong.." Lelaki Jung itu menatap lelaki di hadapannya dengan serius. "Tolong jangan bergurau, aku tidak bisa seperti ini." 


"Aku tidak." Sanggah Taeyong. 


"Tae, tapi kau—"


"Bagaimana jika aku menyukaimu juga Jaehyun?" Tanya Taeyong dengan wajah tak kalah serius dari Jaehyun. "Bagaimana jika aku mau menjadi kekasihmu Jaehyun?" 



Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang